tag:blogger.com,1999:blog-48955547214198112052024-03-06T11:16:55.907+11:00Sexy WomanEndah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.comBlogger264125tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-56724598881741792522010-04-28T01:11:00.000+10:002010-04-28T01:11:00.628+10:00Kepuasan Seks Tidak Selalu Berarti Penetrasi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsXZ1l0Bb-_axsPKMtpt0xI0GUH5fTwTezwY9H6H3GvL1jtGdZYO3XTKMOAHRqlDlyx-6lMXQCMrTWJ0U0zc_LZQ2bBRwVKSTwcI7aWpOSeuvJ8WNhMOsqMYrQOgI2kJOVvguKEOLoqD4/s1600-h/05sXyDMum.jpeg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsXZ1l0Bb-_axsPKMtpt0xI0GUH5fTwTezwY9H6H3GvL1jtGdZYO3XTKMOAHRqlDlyx-6lMXQCMrTWJ0U0zc_LZQ2bBRwVKSTwcI7aWpOSeuvJ8WNhMOsqMYrQOgI2kJOVvguKEOLoqD4/s200/05sXyDMum.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425486235342708738" border="0" /></a><br /><div align="justify">Melakukan penetrasi atau memasukkan <a href="http://www.konseling.net/penis.htm">penis</a> ke dalam vagina hanyalah salah cara favorit meraih kesenangan dalam seks.<br /><br />Bahkan bagian sebagian <a href="http://www.konseling.net/artikel_seks/seks_usia_muda.htm">orang berusia muda</a>, <a href="http://www.konseling.net/artikel_seks/seks_non_koital.htm">aktifitas seks tanpa penetrasi</a> sudah biasa di lakukan misalnya sekedar ciuman, rabaan atau mungkin sampai tahap oral seks.<br /><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsXZ1l0Bb-_axsPKMtpt0xI0GUH5fTwTezwY9H6H3GvL1jtGdZYO3XTKMOAHRqlDlyx-6lMXQCMrTWJ0U0zc_LZQ2bBRwVKSTwcI7aWpOSeuvJ8WNhMOsqMYrQOgI2kJOVvguKEOLoqD4/s1600-h/05sXyDMum.jpeg"></a><div align="justify">Untuk lebih detailnya simak penuturan Joel D Block, penulis buku The Secret of Better Sex.<br /><br />Menurut Joel D Block, kepuasan seks bisa diperoleh dengan beberapa cara yaitu :<br /><br /></div><div align="justify"> <span style="font-weight: bold;">1. Masturbasi Mutual.<br /></span>Pasangan suami istri saling merangsang dan saling bermasturbasi atau bisa juga dengan saling melihat pasangan bermasturbasi.</div><br /><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">2. Oral Seks. </span><br />Banyak pria dan wanita yang sangat menyukai kegiatan yang satu ini. Walaupun terkadang <a href="http://www.konseling.net/artikel_seks/oral_seks.htm">seks oral dijadikan sebagai tahap foreplay</a> sebelum melakukan penetrasi tetapi oleh Joel D Block, oral seks bisa dilakukan secara terpisah.</div><br /><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">3. Outercourse.</span><br />Jenis aktifitas seks ini paling sering dilakukan oleh muda mudi yang masih dalam tahap berpacaran dimana pakaian luar bisa saja terlepas tetapi pakaian dalam tetap melekat di badan.</div><br /><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">4. Intermammary intercourse.<br /></span>Aktifitas seks ini banyak di lakukan oleh orang Eropa, dimana penis di letakkan di antara kedua payudara dan kemudian di gosokkan sampai terjadi klimaks.</div><br /><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">5. Femoral Intercourse.</span><br />Mirip dengan Intermammary, pada aktifitas seks ini penis diletakkan di antara kedua paha pasangan kemudian di gosokkan tetapi tidak sampai terjadi penetrasi.</div><br /><div align="justify">Nah, kelima alternatif ngeseks diatas bisa anda coba. Kegunaannya tentu banyak, anda bisa merasa menjadi lebih muda kembali dan aktifitas seks anda tidak terasa membosankan.<br /><br /></div>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-5280498778959280662010-04-20T01:15:00.000+10:002010-04-20T01:15:00.334+10:00Posisi Sex Untuk Penis Pendek<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8Hffktr9l3ZhAmOixjjx6ApH7mRuLF16AGRDDJjqYyW8Hm0tgzp-b0-B2-_dAFD8z3SgbyU3KcPonujRndPmwryd_CpzdRQ-GI5AGB044m2-OP2GBo0cZ7Au4orcnP8MJt0p1OCXynX0/s1600-h/30070531bck.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 80px; height: 80px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8Hffktr9l3ZhAmOixjjx6ApH7mRuLF16AGRDDJjqYyW8Hm0tgzp-b0-B2-_dAFD8z3SgbyU3KcPonujRndPmwryd_CpzdRQ-GI5AGB044m2-OP2GBo0cZ7Au4orcnP8MJt0p1OCXynX0/s200/30070531bck.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425483286437547938" border="0" /></a><br /><div align="justify">Banyak lelaki merasa khawatir ukuran penis yang relatif kecil tidak mampu memberi kesenangan pada saat hubungan intim hingga mereka berusaha membesarkannya dengan berbagai cara dari medis hingga ramuan tradisional.</div><br /><div align="justify">Jika anda salah satu diantara yang memiliki penis dibawah rata-rata, jangan merasa tidak nyaman karena ada posisi seks yang dapat menjamin anda bisa masuk sedalam mungkin dan memuaskan pasangan anda.</div><div align="justify"> </div><br /><div style="text-align: justify;">Berikut ada empat posisi yang dapat anda lakukan yang akan memperdalam penetrasi dan memberikan rangsangan penuh.<br /></div><div align="justify"> </div><br /><div style="font-weight: bold;" align="justify">Doggie style </div><div style="text-align: justify;">Bukan hanya memberikan penetrasi penuh, gaya ini juga memberikan perjalanan hubungan intim yang indah.<br /></div>Buka kaki anda dan mintalah pasangan anda untuk melengkungkan punggungnya dengan kepala dan bahu rileks diatas sebuah bantal.<br /><div align="justify"> </div><br /><div style="font-weight: bold;" align="justify">Snake style</div><div style="text-align: justify;">Biarkan pasangan anda berbaring telungkup dengan kaki terlentang. Tempatkan Mr P tepat dibawah pantatnya dan lebarkan kaki pada dua sisi badan pasangan anda dengan lutut dibengkokan. Hati-hati jangan biarkan berat tubuh anda membebani pasangan. Jika anda menyukai pantat pasangan terangkat, ganjal dengan sebuah bantal dibawah pinggul. Biarkan pasangan anda mengawali membuka kakinya agar anda dapat memasukan Mr P.<br /></div><div align="justify"> </div><br /><div style="font-weight: bold;" align="justify">Rabbit ear style</div><div style="text-align: justify;">Ketika pasangan anda terlentang, tarik lututnya hingga mendekati telingan dan tahan kaki pada posisi tersebut dan mulai anda melakukan penetrasi. Posisi ini memungkinkan Miss V terlihat jelas dan memudahkan penetrasi dengan gerakan keluar masuk. Disarankan letakan tangan atau bantal dibawah pantatnya hingga terangkat sehingga anda dapat menyaksikan aksi Mr P keluar masuk.<br /></div><div align="justify"> </div><br /><div style="font-weight: bold;" align="justify">V Formation</div><div style="text-align: justify;">Ketika pasangan anda terlentang kemudian angkat kakinya keatas dan lebarkan hingga membentuk V. Setelah itu, istirahatkan kakinya pada bahu anda dan berikan rangsangan klitoris selagi anda meneruskan penetrasi.<br /></div><div align="justify"> </div><br /><div style="font-style: italic;" align="justify">Penetrasi Mr P bukan segalanya yang perlu anda lakukan. Ada cara lain sebenarnya untuk menjamin bagi kepuasan pasangan tanpa perlu banyak melibatkan Mr P.</div><br /><div style="font-weight: bold;" align="justify">Fokuskan pada foreplay apakah itu dengan mencium atau melakukan cunnilingus, berikan perhatian sebelum hubungan intim dimulai. Apakah anda melakukan penetrasi atau tidak, memberi rangsangan klitoris penting dilakukan untuk membantu mencapai orgasme. <span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: normal;">(New Powerfull Secret)</span><a style="font-weight: normal;" href="http://solusi.host56.com/"> </a></span></div><br /><div align="justify"><span style="font-style: italic; color: rgb(51, 0, 153);">Temans,</span><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(51, 0, 153);">And ingin Lebih Memuaskan Pasangan ? dan buat pasangan anda Multi Orgasme ? </span><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(51, 0, 153);">Lakukan apa yang harus anda lakukan untuk memuaskan pasangan anda. Sex itu indah jika dilakukan dengan pasangan yang tepat, dengan rasa saling menyayangi, mencintai dan saling memiliki. Itulah indahnya Sex.</span><br /><br /></div><br /><div align="justify"> </div>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-90476850662185042162010-04-10T23:40:00.000+10:002010-04-10T23:40:00.302+10:00Menikmati Seks Diusia Senja<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVAYmOZWZYAXI1xqhRdGUdgegopszH2IIMyfPM0uOM-5jr2BsM1JnNhuCaAc2yJdCYlA0_GQ33mRjh4yygD8pt2YnHnqUqV8X7m0HyHUuMbd3DKAGO04ciUWG2O1FV7_vm7I4Sp499PWs/s1600-h/may.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5423638944487870098" style="margin: 0px 0px 10px 10px; float: right; width: 200px; height: 200px;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVAYmOZWZYAXI1xqhRdGUdgegopszH2IIMyfPM0uOM-5jr2BsM1JnNhuCaAc2yJdCYlA0_GQ33mRjh4yygD8pt2YnHnqUqV8X7m0HyHUuMbd3DKAGO04ciUWG2O1FV7_vm7I4Sp499PWs/s200/may.jpg" border="0" /></a><br /><div align="justify"><strong>For my friends,</strong><br /><p>Usia senja bukan halangan untuk kita tetap menikmati indahnya Sex. Nikmati Sex anda di usia senja,,,, tetap semangat ok...??</p><p>Banyak lansia yang justru mengatakan kehidupan seks mereka membaik di usia senja. Anda juga bisa. Memperbaiki kehidupan seks membutuhkan komunikasi lebih banyak dengan pasangan dan juga melakukan sejumlah perubahan. Apa sajakah?</p></div><div align="justify"></div><div align="justify">1. <strong>Perluas definisi soal seks</strong></div><div style="text-align: justify;">Seks lebih dari sekadar penetrasi vagina. Seiring pertambahan usia, berbagai pilihan mungkin lebih nyaman dan memuaskan Anda. Sentuhan bisa saja merupakan alternatif yang baik selain penetrasi. Sentuhan bisa berarti berpegangan tangan satu sama lain. Juga bisa berarti pijat sensual, masturbasi, atau seks oral.<br /></div><br /><div align="justify"></div><div align="justify">2. <strong>Komunikasi dengan pasangan</strong></div><div style="text-align: justify;">Komunikasi mendekatkan Anda dengan pasangan. Diskusikan perubahan yang sedang Anda alami dan apa yang dapat pasangan lakukan untuk menyesuaikan diri selama berhubungan seks. Mungkin Anda berdua perlu mengubah posisi. Pijat atau berpelukan mungkin membuat Anda nyaman. Tanyakan pasangan apa yang menjadi kebutuhannya dan diskusikan cara Anda mengakomodasi itu. Komunikasikan itu sendiri juga bisa merangsang.<br /><br /></div><div align="justify"></div><div align="justify">3. <strong>Ubah kebiasaan rutin</strong></div><div style="text-align: justify;">Perubahan kecil dapat memperbaiki kehidupan seks Anda. Ubah waktu berhubungan seks ke waktu yang paling berenergi. Cobalah pagi hari ketika Anda baru saja bangun tidur dan masih segar. Karena butuh waktu agak alma untuk terangsang, ambil waktu lebih untuk mencari waktu romantis seperti makan malam romantis atau berdansa. Cobalah posisi seks baru.<br /><br /></div>4. <strong>Atur ekspektasi Anda</strong><div align="justify">Jika Anda tidak sering berhubungan seks ketika muda, jangan harap untuk melakukan lebih ketika tua. Mungkin Anda dan pasangan butuh mengekspresikan keintiman secara berbeda dibanding ketika muda. Pasangan yang sering berhubungan seks ketika muda punya kecenderungan untuk terus demikian ketika lanjut usia.</div><br /><div align="justify"></div><div align="justify">5. <strong>Jaga diri</strong></div><div style="text-align: justify;">Mengatur pola makan sehat dan olahraga teratur membuat tubuh Anda sehat. Pola hidup sehat ini akan menjaga organ seks Anda tetap sehat di usia berapa pun. Buatlah pola diet seimbang dengan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan. Berolahragalah paling tidak 30 menit sehari. Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang karena kebiasaan jelek ini menurunkan fungsi seksual lelaki dan perempuan <span style="font-size:78%;">(unknown).<br /><br /></span></div><div align="justify"> </div>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-53183425299842348402010-03-28T01:05:00.000+11:002010-03-28T01:05:00.401+11:00Seks Dapat Dicapai Jika....<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjyu1n-wmKNaiYDFuPXp3aIWO-ZcmkMyksNXGkktR7BJmdSy466T3VV_Jth_j9SCeZX-EfVvWVrOoULfJEV0Ot-LqpTJkZqHZEJrTjmSVUeOwh6g1qWXWiCzv3JfB8FwCITuZ0eM0olwc/s1600-h/sexyMl.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5423636918123042066" style="margin: 0px 0px 10px 10px; float: right; width: 146px; height: 200px;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjyu1n-wmKNaiYDFuPXp3aIWO-ZcmkMyksNXGkktR7BJmdSy466T3VV_Jth_j9SCeZX-EfVvWVrOoULfJEV0Ot-LqpTJkZqHZEJrTjmSVUeOwh6g1qWXWiCzv3JfB8FwCITuZ0eM0olwc/s200/sexyMl.jpg" border="0" /></a><br /><div align="justify">Seks merupakan sorga dunia, hal tersebut akan terlontar dari mulut orang yang merasakan seks yang baik. </div><br /><div align="justify">Dalam hal berhubungan badan atau seks, kenyamanan dan kenikmatan perlu dirasakan oleh dua belah pihak. Namun, sudah bukan rahasia lagi jika banyak istri yang merasakan hal yang sebaliknya. Seks membosankan, seks menyakitkan, seks tidak enak dan lain-lain.<br /><br /></div><div align="justify"></div><div align="justify"><strong>Anda tentu tidak mau, istri Anda merasakan hal yang demikian, bukan? </strong></div><br /><div align="justify">Ada banyak kesalahan yang mungkin dapat dilakukan para suami ketika berhubungan badan dengan sang istri, yang mungkin dapat mencoreng kenikmatan sorga dunia ini. </div><br /><div align="justify"></div><div align="justify">Berikut daftarnya :</div><br /><div align="justify"><strong>1. Persiapan Nol</strong></div><div style="text-align: justify;">Anda tak dapat memungkiri pentingnya peranan situasi dan kondisi yang ada pada saat Anda hendak berhubungan badan. Tak perlu Anda mendekorasi ulang ruangan tidur Anda. Namun, kebersihan dan kenyamanan penting untuk senantiasa diadakan di dalam ruangan tersebut. Hindari ruang yang sumpek, karena ini akan menyumpekkan pikiran Anda juga.<br /><br /></div>Rapikan ruangan tersebut dari pakaian kotor, tumpukan koran, majalah, kertas kerja. Boleh juga Anda mengurangi pencahayaan, diiringi musik yang lembut serta semprotkan pewangi ruangan.<br /><br /><div align="justify"></div><div align="justify"><strong>2. No Foreplay</strong></div><div style="text-align: justify;">Kadang kala memang dapat Anda coba berhubungan badan tanpa melakukan pemanasan atau foreplay, namun itu hanya dapat dilakukan bila Anda dan istri sedang dalam puncak gairah yang membara. Namun, setiap hubungan seks selalu baik bila Anda melakukan pemanasan terlebih dahulu. Pemanasan pun bukan yang asal-asalan saja. Dan jangan membiasakan menjadwalkan waktunya. Let it flow.<br /></div><br /><div align="justify"><em><span style="color: rgb(51, 0, 153);">Wanita memerlukan sedikit pemanasan sebelum sampai ke hubungan intim. Pemanasan dapat berupa belaian, cumbuan, bisikan kata-kata mesra dan menggairahkan.</span></em></div><br /><div align="justify"></div><div align="justify"><strong>3. Too Quick Baby...</strong></div><div style="text-align: justify;">Cobalah menahan diri saat melihat pasangan mengenakan baju tidurnya yang seksi. Jangan asal main sergap saja. Tatap matanya yang "memanggil" serta senyumannya yang menggoda. Kendalikan diri Anda ketika duduk berdampingan di tempat tidur dan dia tidak sengaja menyentuh lutut Anda dan pura-pura membuang muka ketika Anda menatapnya. Kemampuan mengontrol diri di tempat tidur akan membuat pasangan semakin bergairah dan justru istri Anda yang kehilangan kendali. Nikmati segala sesuatunya dan percayalah, Anda berdua pasti bahagia.</div><div align="justify"></div><p><strong>4. Capek Yang Mengesalkan</strong></p><p style="text-align: justify;"><strong></strong>Kebanyakan istri agak sungkan mengatakan terus terang apa yang diinginkannya. Tetapi Anda tetap dapat mengetahuinya lewat bahasa tubuhnya. Jangan perlakukan dia seperti boneka, tetapi cobalah untuk mengerti apa yang diinginkannya. Rasakan bagaimana dia merespons sentuhan yang anda berikan dan berikan reaksi terhadap bahasa tubuh yang diperlihatkannya. Bila Anda merasa dia menjadi tegang pada sentuhan atau belaian tertentu, kemungkinan gerakan Anda kasar atau pasangan mudah merasa geli. Nah, perlembut sentuhan Anda.</p><div align="justify"></div><strong>5. Too Many Position To Try</strong><br /><div align="justify">Jangan khawatir, sebagian besar wanita memiliki sifat petualangan dan ingin mencoba sesuatu yang baru di tempat tidur. Tapi bila Anda ingin memperkenalkan posisi-posisi baru, lakukanlah dengan hati-hati dan jangan memaksa. Ajak istri Anda secara bertahap dan perkenalkan fantasi anda secara perlahan.</div><div align="justify"><br /><strong>6. Tak menghargai</strong></div><div align="justify">Bentuk penghargaan terhadap wanita banyak. Jangan Anda lupakan bahwa bagaimanapun, wanita tetap ingin dihargai. Di tempat tidur sekalipun. Kendati istri selalu berusaha menyenangkan Anda, sebenarnya hal tersebut sering membuat ia merasa benci. Jadi sebelum anda memanggilnya dengan sapaan mesra, pastikan untuk mengajaknya ’bermain" bersama atau membiarkannya mencapai kenikmatan lebih dulu.</div><br /><strong>7. Sok Mengatur</strong><br /><div align="justify">Dengan kata lain, Anda selalu mementingkan keinginan pribadi. Jangan mengatur dan mengharapkan dia mematuhi Anda begitu saja. Seks merupakan sesuatu yang menyenangkan tanpa paksaan, bukan sesuatu yang membuat seseorang menjadi tidak nyaman dan tertekan. Komunikasikan keinginan Anda melalui kata-kata yang manis.</div><div align="justify"></div><br /><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 0, 102); font-style: italic;"><strong>SEX itu memang Indah, jika dilakukan dengan pasangan yang tepat. Nikmati sex anda temans.... !!</strong></span><br /><br /></div>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-57892473952126487932010-03-20T01:22:00.006+11:002010-03-20T01:22:00.389+11:00" Seni Lidah " Untuk Wanita<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhipV7elFYVhDRXVR4Huq-xLgFUc0jsEel-Q0EimehzAjRy0lYstHn440tm4OciK3bsgJsPCNv7VRmQ0Uosy4PCda7OBN_-8oe9U22AxRCYbbewpYDX5ztYgnBtcEe7Bx93FnkY30MS56s/s1600-h/budi5.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 156px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhipV7elFYVhDRXVR4Huq-xLgFUc0jsEel-Q0EimehzAjRy0lYstHn440tm4OciK3bsgJsPCNv7VRmQ0Uosy4PCda7OBN_-8oe9U22AxRCYbbewpYDX5ztYgnBtcEe7Bx93FnkY30MS56s/s200/budi5.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425474343376842546" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Fantasi terbesar setiap pasangan bercinta ternyata adalah seks oral, sebagai menu pembuka atau foreplay, sebelum masuk ke "menu utama".<br /></div>Dan, kian lama, seks oral ini makin menjadi menu wajib sebelum bercinta. Biasanya, seks oral bagi wanita disebut dengan cunnilingus, sedangkan bagi pria disebut fellatio.<div align="justify"> </div><br /><span style="font-style: italic;">Cunnilingus ialah memberikan perangsangan pada alat kelamin wanita dengan menggunakan lidah pada Ms. V. </span><br /><div align="justify"><span style="font-style: italic;">Sementara fellatio </span><span style="font-style: italic;">adalah memberikan perangsangan pada Mr.P dengan cara diisap, dijilat dan dicium. </span> Kebanyakan pria suka menerima ini tetapi tidak banyak wanita suka melakukannya. Sebagian wanita menikmati melakukan seks oral pada pasangan mereka, tapi sebagian lagi benar-benar tak menyukainya.</div><div align="justify"> </div><br /><div align="justify">Sementara ada beberapa pria yang mengeluh bahwa mereka menginginkan fellatio dilakukan sesering mungkin dan kalaupun pasangan mereka melakukannya itu pun tidak cukup lama. Keluhan yang memang acap menjadi rahasia umum.</div><div align="justify">Tetapi, jika Anda memang menginginkan hubungan seks yang harmonis, usahakanlah jangan sampai keluhan itu keluar dari pria Anda. Karena, tak lebih dari lima menit saja, Anda akan dapat membuat dia merasakan<span style="font-style: italic;"> "torehan puisi</span><span style="font-style: italic;"> melalui lidah Anda di pangkal paha dan Mr P-nya".</span></div><div align="justify"> </div><br /><div style="text-align: justify;">Jika Anda kebetulan menyukai <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCwxP-ACfVQPq1fWiRUvB0eZNpmnC-kbhIxbpbOCUkduAUkAa0teWm1Ii8sFgi7qCHH3ckOT1dGMA5LZ8k8EpbP855-2U2v6LXwW5L-sdvWtkoEZacpNzWtcuC1Dxe7aMiG8JAyxPJ8hE/s1600-h/00s0001NLIC.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 156px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCwxP-ACfVQPq1fWiRUvB0eZNpmnC-kbhIxbpbOCUkduAUkAa0teWm1Ii8sFgi7qCHH3ckOT1dGMA5LZ8k8EpbP855-2U2v6LXwW5L-sdvWtkoEZacpNzWtcuC1Dxe7aMiG8JAyxPJ8hE/s200/00s0001NLIC.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425478542222217218" border="0" /></a>melakukannya, itu lebih bagus lagi. Silahkan buat pemanasan selama satu jam awal. Tetapi, kebanyakan wanita mungkin akan lebih suka melakukan kegiatan ini dengan cepat. Keengganan ini memang dapat dipahami. Karena, apa sih nikmatnya memasukkan kelamin pria Anda ke dalam mulut dan Anda harus mengisap atau menjilatinya. Tapi, <span style="font-weight: bold;">Seks bukanlah untuk dipikirkan, melainkan dilakukan.</span><br />Karena itu, lakukan saja. Dan percayalah, pelan tapi pasti, seiring erang pria Anda, kenikmatan itu juga akan Anda rasakan.<br /></div><div align="justify"> </div><div align="justify">Jika Anda tertarik, sedikit pegangan di bawah ini barangkali akan sangat membantu Anda, untuk menjadi "penjilat" yang mengagumkan. Prinsip awal. Semua orang punya cara yang berbeda-beda, tetapi pada umumnya memiliki dasar yang sama.<br /><br /></div><div align="justify"> </div><div style="font-weight: bold;" align="justify">Inilah beberapa prinsip awal untuk melakukan fellatio. </div><br /><div align="justify">(1) Tanyakan pada pasangan Anda apakah dia menyukai apa yang Anda lakukan. Lakukan apa yang dia minta jika diaberkata "lebih cepat" atau "lebih lambat". Jika dia sudah mengatakan gerakan mana yang disukainya, maka lakukan itu untuknya. </div><div align="justify"> </div><br /><div align="justify">(2) Sebagian pria tidak menikmati jika pasangan mereka memperlakukan Mr. P terlalu berlebihan, sebelum Anda melakukan pekerjaan Anda sebaiknya ingat hal ini. Santai. Kadangakala sebagian wanita cenderung tidak yakin seberapa tekanan yang harus dilakukan untuk bergerak pada Mr. P yang mengalami ereksi. Anda tidak perlu terlalu khawatir, santai dan nikmati saja. Kreatif. Lakukan dengan bervariasi ! Menjilat, gigit perlahan, ke atas dan ke bawah hingga ke batang Mr. P, menjetik-jentikan lidah Anda dikepala Mr. P, cucupi ujung lubang di kepala Mr P. Berlakulah kreatif.</div><div style="font-style: italic;" align="justify">Jika Anda mengulang gerakan yang sama terlalu lama, pasangan Anda tidak merasakan lagi gerakan Anda untuk sesaat, untuk itu Anda perlu mengubah-ubah gaya perangsangan yang Anda lakukan. Gunakan tangan Anda untuk membelai batang Mr. P, buah pelirnya dan bagian tubuh lainnya.</div><div align="justify"> </div><br /><span style="font-weight: bold;">Eksplorasi. Berikan ciuman dan jilatan bagian tubuh selain Mr. P : </span><br /><br /><div align="justify">Buah pelir, paha dalam, kerampang dan perut bagian bawah adalah daerah yang sangat peka. Juga titik antara skortum dan anus. Lihat reaksinya.</div><div align="justify"> </div><br /><div align="justify">Bagian bawah Mr. P, tepatnya di bawah kepala, yang berupa urat kecil berupa garis dibagian belakang kepala Mr. P disebut sebagai frenulum. Bagian ini merupakan bagian yang sangat peka terhadap perangsangan.</div><div align="justify"> </div><br /><div align="justify">Bibir, bukan gigi. Jangan menggunakan gigi kecuali kalau pasangan Anda memintanya. Untuk menghindari gigi Anda mengenai kulitnya hisap dengan bibir Anda, untuk menjaga agar gigi tidak mengenai Mr. P buatlah bibir Anda seperti Anda adalah orang tua yang ompong. Lembut. Menyedot adalah cara merangsang yang disukai. Tetapi jangan menyedot terlalu keras itu akan membuat Anda tercekik atau membuat pasangan Anda kesakitan.</div><div align="justify"> </div><div align="justify">Cobalah skenario baru : Di shower, di taman rumah Anda, di ruang tamu rumah Anda atau di <a href="http://artikelsolusipria.blogspot.com/2009/07/menambah-kekuatan-seks-dengan-teknik.html">Menambah Kekuatan Seks Dengan Teknik Ciuman</a><br /><br />Dalam kitab Kamasutra diajarkan teknik dan bentuk ciuman beserta sensasi nikmat yang ditimbulkannya. <span style="font-style: italic;">Ciuman merupakan bahasa cinta yang klasik, ia mampu mengekpresikan berbagai bentuk rasa cinta dan sayang seseorang terhadap pasangannya. Dengan ciuman permainan cinta dapat menimbulkan sensasi yang luar biasa. Sebab dalam mulut terletak berjuta-juta sel syaraf pengerak nafsu seks.</span><br /><br />Mulut memiliki sensor yang sangat peka, karenanya bentuk permainan cinta akan semakin terasa mengirahkan dan memuaskan. Berciuman bentuk perilaku paling indah saat anda berhubungan. Pada kondisi itu perasaan akan ikut menyatu. Berikut beberapa teknik berciuman yang di kembangkan secara turun temurun sebagai sebuah tradisi bercinta dalam kamasutra.<br /><br /></div> <div align="justify"><span style="font-weight: bold;">Ciuman Pembuka</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiDDy4RaTgNrnmVot1MDonfGDOa-JvuQDvquDNvS3aP51xoeRsXCOnwz6bZmWvlRTktEpXnznTZANiLS5zQdVEzbfp_oavxMq8YImbnyuVsUfPmP8oLsQT4N4eWNbWsC87TAmWXOA_TMc/s1600-h/000N052qyuQ.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 134px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiDDy4RaTgNrnmVot1MDonfGDOa-JvuQDvquDNvS3aP51xoeRsXCOnwz6bZmWvlRTktEpXnznTZANiLS5zQdVEzbfp_oavxMq8YImbnyuVsUfPmP8oLsQT4N4eWNbWsC87TAmWXOA_TMc/s200/000N052qyuQ.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425478706428781746" border="0" /></a><br />Jenis ciuman ini dapat dilakukan secara rileks sebagai tahap awal melakukan aktivitas seks. Meski rileks, jenis ciuman ini bisa memberikan perasaan mesra di antara pasangan. Ciuman ini dilakukan dengan mulut masih tertutup, dan beradu antara bibir dengan bibir. Dilakukan dengan penuh kelembutan. Untuk menambah sensasi rasa, bisa dilakukan dengan mata terpejam. Obyek ciuman pembuka tidak selalu harus di bibir tapi bisa di pipi, kening, leher, rambut bahkan tangan.</div><br /><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">Ciuman Kering</span><br />Ini merupakan tingkatan lanjutan setelah ciuman pembuka. Tekniknya adalah dengan sedikit membuka mulut saat berciuman, hembuskan sedikit angin melalui mulut kemudian tempelkan dengan lembut dan perasaan mesra. Tahanlah sebentar untuk menikmati getaran-getarannya. Setelah itu angkat perlahan-lahan dan lakukan gerakan tersebut berulang-ulang.</div><br /><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">Ciuman Basah</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiFcctE2Y8Zj1sxvQpjkfcizj-aUx9o_bcHIl_ZhXyAOOL21UZxg21onknuyE3R58rc7DQEqHufc8bnCjh-0lmzbfLEKmKxJApWQ7gqUsLppD7tzaoD1IhtMc1qNc9nw3h9VtlaTwYyNQ/s1600-h/0aXXkyBbv.gif"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiFcctE2Y8Zj1sxvQpjkfcizj-aUx9o_bcHIl_ZhXyAOOL21UZxg21onknuyE3R58rc7DQEqHufc8bnCjh-0lmzbfLEKmKxJApWQ7gqUsLppD7tzaoD1IhtMc1qNc9nw3h9VtlaTwYyNQ/s200/0aXXkyBbv.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425478411408305506" border="0" /></a><br />Ciuman ini dilakukan dengan mulut membuka, kemudian dibasahi mulut dengan lidah dengan gerakan memutar sehingga bibir terlihat basah dan merekah oleh jilatan. Setelah bibir dirasa basah ciumkan pada bagian-bagian tubuh pasangan anda. Dalam mencium mainkan lidah anda sehingga menyentuh bibir atau kulit tubuh pasangan anda. Selain membasahi daerah-daerah seperti disebutkan diatas juga bisa dilakukan di punggung pasangan anda.<br /><br /></div> <div align="justify"><span style="font-weight: bold;">Model Kulum</span><br />Model ciuman dengan cara mengulum ini sangat nikmat dan bisa dengan cepat menaikkan birahi, yaitu dengan mulut di ciumkan kemudian lidah digerak-gerakkan seperti mengulum permen. Caranya majukan ujung bibir dan buka sedikit kemudian disusul dengan lidah masuk ke daerah obyek kuluman. Lakukan gerakan gerakan lidah dengan menyentuhkan bagian lidah bagian atas maupun bawah sedikit memberikan tekanan-tekanan, terus lakukan memutar lidah sehingga tersentuh bagian lidah bagian atas dan bawah secara bergantian. Bagian tubuh yang paling sensitif dengan model kuluman ini adalah: mulut bagian dalam (saling mengulum), puting payudara, klitoris, ujung jari dan ujung telinga.<br /><br /></div><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">Model Sedot</span><br />Apa yang dilakukan dalam ciuman model sedot ini hampir sama dengan ciuman model kulum, cuma jika model kulum mengunakan lidah di ciuman model sedot yang <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLyZ9zaR_0_otpEImvyGH7j8EV_83kvENzPuR-xu5tMBqwL8S5okQlq50KF31EspqtKCLuh2ty7BLOZ-8_0oGii4vH_NxpY8dtTGub-xQ-wQzOTbBNXsX1n5DGp2JeARGs6PzOp791Axc/s1600-h/02M_LyoJM.jpeg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLyZ9zaR_0_otpEImvyGH7j8EV_83kvENzPuR-xu5tMBqwL8S5okQlq50KF31EspqtKCLuh2ty7BLOZ-8_0oGii4vH_NxpY8dtTGub-xQ-wQzOTbBNXsX1n5DGp2JeARGs6PzOp791Axc/s200/02M_LyoJM.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425479817460691122" border="0" /></a>di gunakan adalah mengandalkan tenaga bibir untuk menyedot seperti saat anda menyedot minuman atau seperti pada bayi yang menyusu. Penekanan teknik ini adalah pada otot-otot sekitar mulut, pipi dan leher. Tekniknya adalah dengan melakukan ciuman sambil melakukan sedotan pada bagian tubuh seperti bibir atas bawah, puting payudara, dada dan leher.</div><br /><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">Model Gigitan</span><br />Teknik ini merupakan upaya tingkatan lebih lanjut untuk meningkatkan birahi saat anda menjalani proses berhubungan intim. Caranya adalah dengan memberikan sedikit gigitan lembut pada daerah-daerah rangsangan pasangan anda. Jika gigitan tersebut dipadu dengan jilatan lidah maka sensasi yang ditimbulkan akan semakin terasa menyengat. Gigit diantara gigi anda sebentar lalu lepaskan dan ulangi segera. Bekas gigitan dengan warna merah akan menjadi kenangan indah setelah melakukan hubungan seks. Model ciuman dengan gigitan ini bisa anda lakukan di daerah sekitar dada, payudara, punggun<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVrtx6TiAWyf9_9lz5oguEYuu4o7_HWXWqMXkyFG3TKbSoa19LvfbOlaYC5tyCmkQCGxqWWnj32phHLibFtWSwIT7B7K1fsMpUWLWUgQm3pz8Og1FowJJxKZtDIJYlXzkxucbwmVVs6Dc/s1600-h/001M052b-RS.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVrtx6TiAWyf9_9lz5oguEYuu4o7_HWXWqMXkyFG3TKbSoa19LvfbOlaYC5tyCmkQCGxqWWnj32phHLibFtWSwIT7B7K1fsMpUWLWUgQm3pz8Og1FowJJxKZtDIJYlXzkxucbwmVVs6Dc/s200/001M052b-RS.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425478899801668050" border="0" /></a>g, leher, serta paha. </div><div align="justify"> </div><br /><div align="justify">Lakukan eksplorasi atas berbagai teknik serta model berciuman di padu dengan insting bercinta yang anda miliki. Pindahkan ciuman ke bagian bagian lain setelah bentuk serta model ciuman yang pertama ’selesai’ dan biarkan ini berlanjut sehingga terjadi birahi puncak dan ereksi total pada diri anda dan pasangan sebelum melakukan hubungan seks.</div><br /><div style="font-weight: bold;" align="justify">Diatas meja dapur. </div><div style="text-align: justify;">Variasi semacam ini akan menjadi bumbu dalam mendapatkan kenikmatan. Agar lutut Anda tidak sakit, saat Anda berlutut mengerjakan pekerjaan Anda yang "mengasikkan" , letakan bantal dibawah lutut Anda. <span style="font-size:85%;">(Unknown)</span><br /></div><div align="justify"><br /></div>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-90099271005837600622010-03-10T00:05:00.000+11:002010-03-10T00:05:00.821+11:0040 % Perempuan ORGASME Saat menyusui<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKgNlm8XzRREtVKZIYPf6W6SCHvchDVH-kDN8H-DhuoT5r2OCoTCxZnuLt6vXuPep4LBj_GcweaLAfT7O8bk0PK6BUYye0KINxRowElpFpg2wFhr26uR96IgImwcMnkZ4ou7nFhdYQa9Q/s1600-h/mom&baby.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 134px; height: 102px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKgNlm8XzRREtVKZIYPf6W6SCHvchDVH-kDN8H-DhuoT5r2OCoTCxZnuLt6vXuPep4LBj_GcweaLAfT7O8bk0PK6BUYye0KINxRowElpFpg2wFhr26uR96IgImwcMnkZ4ou7nFhdYQa9Q/s200/mom&baby.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425472104842082018" border="0" /></a><br /><div align="justify">Memiliki pengalaman orgasme yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan hubungan seks (ML), membantu kita mamahami begitu kompleksnya respon seksual. Dari segi klinis, orgasme tak terduga digambarkan sebagai respon seks langka. Sering terjadi pada terapi untuk orang-orang depresi.</div><br /><div align="justify">Selain itu ada dua jenis orgasme yang terjadi saat tidur. Paling populer adalah mimpi basah. Respon ini terjadi pada lelaki dan perempuan tanpa rangsangan fisik, melainkan dari rangsang otak kemudian mengalir ke badan, dan hasilnya adalah orgasme.</div><br /><div align="justify">Orgasme lain saat tidur dinamakan sexsomnia atau seks tidur (sleep sex). Ini agak jarang terjadi. Yang bersangkutan biasanya melakukan masturbasi, oral seks atau ML biasa, yang berujung pada orgasme. Namun semua itu dilakukan saat tidur.</div><br /><div align="justify">Orgasme tak terduga lainnya adalah akibat cedera urat syaraf. Pada pertengahan 1990-an, penelitian laboratorium menemukan fakta bahwa orang yang memiliki masalah dengan urat syaraf mampu merasakan orgasme yang sebenarnya.<br />Studi lain bahkan menyebutkan sekitar 52 perempuan cedera urat syaraf mampu orgasme. Dari segi ilmu syaraf, hasil riset ini menemukan pola hubungan antara rahim dengan otak.</div><br /><div align="justify">Ibu yang menyusui tidak hanya baik bagi bayi, namun juga sesekali merasakan orgasme tak terkira. Dari sebuah survei menyebutkan sekitar 40,5% ibu menyusui pernah orgasme saat bayi menyedot susu, dan 16,7% lainnya merasa terangsang.</div><br /><div style="font-style: italic; font-weight: bold;" align="justify">Banyak perempuan malu mengakui fakta ini, namun sebenarnya ini berhubungan dengan hormon oxytocin, yang menstimumus keluarnya ASI, dan pada saat yang lain membantu kontraksi uterus baik saat melahirkan atau orgasme dari ML. <span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: normal;">(Unknown)</span></span><br /></div><br /><div align="justify"> </div>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-29941726454015949042010-02-28T23:56:00.000+11:002010-02-28T23:56:00.220+11:00Perempuan "TERANGSANG" Lelaki Humoris<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr5jhbHT33H_RYa7AAKDIPmw1mmUsanyD1cPnjYeH_gh8E8BEBOzUhq_Dih17wZVdaJ1-FCuSAY25YHPcC35HRq_J6a5KKCd1KWsAkyKgISoXTdy75DSbqTDk8JtMtn08rCP_Bq1E6GNw/s1600-h/E-spot2.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 178px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr5jhbHT33H_RYa7AAKDIPmw1mmUsanyD1cPnjYeH_gh8E8BEBOzUhq_Dih17wZVdaJ1-FCuSAY25YHPcC35HRq_J6a5KKCd1KWsAkyKgISoXTdy75DSbqTDk8JtMtn08rCP_Bq1E6GNw/s200/E-spot2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425470611497291042" border="0" /></a><br /><div align="justify">Bukan wajah tampan mirip Brad Piit atau rekening gemuk di bank yang meluluhkan hati perempuan untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Lalu, perempuan suka dengan lelaki seperti apa?</div><br /><div align="justify">Dari survei online pembaca Men’s Health, 42% perempuan nyaman dengan pria yang memiliki rasa humor, dan 38% perempuan lainnya luluh karena pria berhati tulus.<br />Sementara itu hanya 2% perempuan saja yang meletakkan tampang sebagai prioritas utama, serta 3% perempuan yang memilih pasangan hidup karena si lelaki sukses dalam karir dan mapan secara finansial.</div><br /><div align="justify">Para lelaki berwajah standar dan keuangan biasa-biasa saja, sudah waktunya mengasah diri, demi memenangkan hati perempuan pujaan dengan kualitas diri yang sudah terpoles.<br />Untuk menjadi gentlemen, jelas perlu latihan dari hal-hal yang kecil untuk kemudian menjadi terbiasa. Dan dalam beberapa saat, Anda sudah menjadi lelaki bermutu.<br />Seperti yang disarankan pakar kepribadian, untuk mengubah diri bisa dimulai dari beberapa hal. Misalnya, saat makan malam, pramusaji tanpa sengaja mencipratkan air minum. Daripada ngedumel, lebih baik Anda mengambil lap makan atau tisu dan mengeringkan pakaian pasangan Anda.</div><br /><div align="justify">Awalnya si perempuan barangkali menolak dan tidak nyaman, namun jauh dalam hatinya, amat menyukai tindakan itu.</div><br /><div align="justify">Dalam situasi yang tidak menyenangkan misalnya kendaraan mogok, daripada marah tidak bermutu, mengapa tidak main tebak-tebakan atau membuat lucu situasi menyebalkan itu sambil menunggu mobil derek tiba.<br />Atau bila salah reservasi di restoran ditolak, kenapa tidak membeli potongan pizza atau es krim sambil mencari alternatif lain?</div><br /><div align="justify">Jangan terlalu banyak berpura-pura. Tidak ada salahnya menunjukkan sisi kenaifan Anda. </div><br /><div align="justify">Jika si lelaki sudah mampu menjadi dirinya sendiri, bisa dipastikan pasangan jauh lebih rileks. dan si perempuan juga otomatis menjadi dirinya sendiri <span style="font-size:85%;">(Unknown)</span><br /></div><br /><div align="justify"> </div>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-39274797188466818742010-02-20T00:29:00.000+11:002010-02-20T00:29:01.067+11:00Sex bikin Perempuan Sehat dan Cantik<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCPGYHaM049rJo-_uOtbP15vB4LtlKieltqY9D1TRPNp5ejBHHQ8XC7HLCR8AH-8q1t2c1yeG1VxX7lJ7lJYBUo8spdmd6WeKGOxi53O0fhqhjBrWEhdU48tW7Qj_S2qAvgN-fxaHu3bk/s1600-h/YCnwSs105836-02.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5423624938708959858" style="margin: 0px 0px 10px 10px; float: right; width: 200px; height: 145px;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCPGYHaM049rJo-_uOtbP15vB4LtlKieltqY9D1TRPNp5ejBHHQ8XC7HLCR8AH-8q1t2c1yeG1VxX7lJ7lJYBUo8spdmd6WeKGOxi53O0fhqhjBrWEhdU48tW7Qj_S2qAvgN-fxaHu3bk/s200/YCnwSs105836-02.jpg" border="0" /></a><br /><div align="justify">Dari kehalusan kulitnya, seseorang bisa diketahui tergolong aktif secara seksual atau tidak. benarkah ?</div><br /><div align="justify">Berbagai penelitian tentang manfaat kesehatan dan berhubungan intim memang pernah dillakukan. Percaya atau tidak, berikut ini beberapa temuan yang dihasilkan : </div><div align="justify"></div><br /><strong>Seks adalah perawatan kecantikan</strong><br /><div style="text-align: justify;">Tes yang dilakukan para ilmuwan mendapati, saat perempuan bercinta, tubuh mereka memproduksi hormon estrogen yang membuat rambut makin bersinar dan kulit semakin halus.<br /></div><div align="justify"><br /></div><strong>Bercinta membuat kulit berkilau</strong><br /><div style="text-align: justify;">Bercinta dengan santai dan nyaman mengurangi kemungkinan terkena dermatitis, parut, dan bercak di kulit. Keringat yang dihasilkan saat bercinta membersihkan pori-pori, sehingga membuat kulit berkilau.</div><div align="justify"></div><br /><strong>Bercinta bakar kalori</strong><br /><div style="text-align: justify;">Bercinta akan membakar kalori yang terhimpun saat perjamuan sebelumnya. Seks adalah olahraga Seks merupakan olahraga yang aman dilakukan, Gerakan-gerakan saat berhubungan intim merentangkan dan membentuk seluruh otot di tubuh.<br /><br /></div><strong>Seks penyembuh depresi</strong><div align="justify"> </div><div align="justify">Seks merupakan penyembuh ampuh untuk depresi ringan. Hormon endorfin yang terlepas dan mengalir ke aliran darah saat kegiatan seks berlangsung menimbulkan perasaan gembira dan sejahtera.</div><br /><div align="justify"></div><div align="justify"><strong>Semakin Seksi</strong></div><div style="text-align: justify;">Semakin sering berhubungan intim akan semakin meningkatkan daya tarik seks. Tubuh yang secara seksual tergolong aktif akan memancarkan senyawa yang bernama pheromones. Inilah parfum lembut pemicu gairah seks yang membuat lawan jenis berselera.<br /></div><br /><div align="justify"></div><strong>Seks dan ketenangan jiwa</strong><br /><div align="justify">Seks merupakan obat penenang paling aman di dunia. Katanya, sih, 10 kali lebih efektif dibanding valium. </div><div align="justify"></div><br /><div align="justify"><strong>Ciuman tiap hari sehatkan gigi</strong></div><div style="text-align: justify;">Berciuman merangsang saliva mencuci gigi dan menurunkan tingkat keasaman penyebab gigi busuk, sehingga mencegah penimbunan plak.<br /></div><div align="justify"></div><br /><div align="justify"><strong>Seks menyembuhkan sakit kepala</strong></div>Sesi percintaan akan mengendurkani tensi yang menghambat aliran darah di otak. <div align="justify"></div><br /><div align="justify"><strong>Seks legakan hidung</strong></div><div style="text-align: justify;">Berhubungan intim bisa melonggarkan hidung yang tersumbat. Seks adalah antihistamin alami yang dapat meningankan asma dan flu.</div><br /><div align="justify"><strong>Seks cegah kanker prostate pada lelaki</strong></div><div style="text-align: justify;">Seks juga bermanfaat bagi lelaki yang berisiko terkena kanker prostat. Menurut penelitian National Cancer Institute di AS, sebagaimana dikutip Alternative Medicine, semakin sering pria mengalami ejakulasi, semakin rendah pula kemungkinan mereka terkena kanker prostat.<br /><br /></div><div style="text-align: justify;">Periset meneliti 29.000 lelaki berusia 46 hingga 81 tahun. Dibanding mereka yang rata-rata hanya ejakulasi tujuh kali atau kurang dalam sebulan, lelaki yang rata-rata ejakulasi 21 kali memiliki kemungkinan 33 persen lebih kecil untuk terkena gangguan tersebut. Namun, tidak dijelaskan apakah ejakulasi itu diperoleh melalui hubungan seks atau onani <span style="font-size:78%;">(unknown)<br /><br /></span></div><div align="justify"></div>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-90411013834027969092010-02-10T01:01:00.001+11:002010-02-10T01:01:00.620+11:00Bagaimana cara Wanita Onani<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnMIevOjEopYuqq2892SzqHbcIYz1xwzFxoFAxXFEjftIXQ7gacKK24pNnnkSU1OMxaRKfU4X0XJ9FTorJzM7MVsQHl0rwIKLZ8JQejSHQGEVqOU9xc1X1wAZI2x-4oaQHFgXg4x3KUbg/s1600-h/we019.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5423633252716275218" style="margin: 0px 0px 10px 10px; float: right; width: 200px; height: 114px;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnMIevOjEopYuqq2892SzqHbcIYz1xwzFxoFAxXFEjftIXQ7gacKK24pNnnkSU1OMxaRKfU4X0XJ9FTorJzM7MVsQHl0rwIKLZ8JQejSHQGEVqOU9xc1X1wAZI2x-4oaQHFgXg4x3KUbg/s200/we019.jpg" border="0" /></a><br /><div align="justify">Cara wanita onani tentu berbeda dengan lelaki. Karena seorang alat kelamin seorang pria tentu berbeda dengan wanita. Karena perbedaan bentuk itulah tentu cara mereka beronani juga berbeda.</div><br /><div align="justify">Kita tahu onani adalah sebuah cara untuk mendapatkan kepuasan seks tanpa pasangan. Pria tidak perlu <a href="http://wanita.topsolusi.com/seks-dengan-wanita">seks dengan wanita</a> untuk mendapatkan kepuasan. Cukup dengan menggunakan tangan mereka saja itu sudah cukup. Begitu juga sebaliknya dengan wanita</div><br /><div align="justify">Oh ya disini kita tidak bicara apakah kepuasan seks dengan onani itu salah atau benar. Disini kita hanya membicarakan bagaimana cara wanita onani.<br />Tentu saja cara wanita onani ini hanya sekedar menggosok-gosokan tangan mereka. Mencari klitoris mereka dan kemudian menyentuhnya....juga sedikit memasukkkan jari mereka ke lubang vagina.</div><br /><div align="justify">Bahkan untuk mencapai kepuasan seks. Cara wanita onani ditambah dengan menggunakan dildo (Penis palsu). Memang ini sedikit membahayakan..tapi demi kepuasan seks? apa mau dikata!!</div><br /><div align="justify"><a href="http://wanita.topsolusi.com/cara-memuaskan-wanita"><strong>Cara memuaskan wanita</strong></a><strong> </strong></div><br /><div align="justify">Dengan onani diatas saja masih kurang karena ada lagi cara onani yang lebih ekstrim. Tapi saya tidak akan mengatakannya lebih jauh..takut kalau-kalau pembaca juga mengikutinya.<br />Cara oanani wanita diatas hanyalah apa yang saya lihat saja di film biru. Dan saya belum pernah melihat wanita melakukannya di depan mata saya.<br />Tapi secara keseluruhan saya rasa sebagian besar juga seperti itu.<br />Dan kepuasan seks akan didapat saat mereka ber onani mencapai klimaks dengan ditandai keluarnya cairan wanita.</div><br /><div align="justify"></div><br /><div align="justify">Ada hal lain cara onani untuk wanita yang lebih aman, yaitu dengan cara Sex Emotion, <span style="color: rgb(0, 204, 204);"><strong>Just Fantation without finger or toys sex.</strong></span></div><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Cara ini sangat aman, karena kita hanya berfantasi membawa alam pikiran bawah sadar kita pada hal dimana seakan kita sedang bercinta dengan seseorang. Semua kita bayangkan seperti hal yang nyata, dari mulai kita bercumbu, forplay dan akhirnya kita melakukan hubungan sex, </span></div><br /><div align="justify"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Kita nikmati alur ceritanya dan kita benar2 rasakan seakan hal itu memang nyata. Memang hal ini sangat sedikit susah, karena sangat memerlukan konsentrasi penuh (seperti kita ber Yoga), tapi klo kita bisa melakukannya dengan baik.... secara otamatis tubuh kita juga bisa merasakan sensasi dari Sex Emotion tsb dan akhirnya akan didapati juga klimak yang sama dengan teori diatas. <span style="font-weight: bold;">Coba deh Friends, dijamin aman... Mrs. V kita tidak akan terkena iritasi karena permainan jari/finger kita or toys sex (dildo, dsb).</span></span></div><br /><div style="font-weight: bold; font-style: italic; color: rgb(0, 0, 153);" align="justify">Untuk teman wanita :<br />Jagalah Mrs. V kita selalu sehat dan hanya dimasuki oleh Lidah dan Mr. P saja, ok ? :)<br /><br /></div><div align="justify"></div>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com27tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-77360244668348444052010-01-30T00:22:00.002+11:002010-01-30T00:22:00.252+11:00Masturbasi Diusia Senja<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHEPSofzZeaMhIOMic7KqLpBwftAWM-vXKDKgzvU2imN8bWSkmjoe0W5PJZi1Tt8my419cwlhatrMU5e0EWkhUKhYobh768ZFTf5L8bUz-pfIVoV5oGcOKRELn8Pkj-MEOPkSFX8eSScs/s1600-h/wanita+sexy.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 134px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHEPSofzZeaMhIOMic7KqLpBwftAWM-vXKDKgzvU2imN8bWSkmjoe0W5PJZi1Tt8my419cwlhatrMU5e0EWkhUKhYobh768ZFTf5L8bUz-pfIVoV5oGcOKRELn8Pkj-MEOPkSFX8eSScs/s200/wanita+sexy.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425463447362333698" border="0" /></a><br /><div align="justify">Tidak banyak riset ilmiah yang memperhatikan manfaat masturbasi. Sebagian besar justru pesan moral yang negatif, mendompleng seolah-olah berdasarkan temuan ilmiah, namun tentu saja tidak akurat.</div><br /><div align="justify">Padahal seperti dikutip dari Medical Review Board, dari segi kesehatan masturbasi memberikan lebih banyak manfaat positif dibanding pengaruh negatifnya.<br />Pada kenyataannya, konselor seks tidak pernah memandang masturbasi dengan sebelah mata. Justru ditempatkan sebagai cara pertama dan paling aman untuk mengetahui apakah tubuh mempunyai fungsi seks yang sempurna.</div><br /><div align="justify">Manusia dapat mengetahui apa yang menyebabkan dirinya terangsang dan tidak. Dari segi pendidikan seks, masturbasi lebih baik daripada buku teks, video, atau Internet.<br />Jika berhubungan seks dengan pasangan terperangkap pada mengejar kepuasan salah seorang, perasaan malu atau perhatian terpecah karena masih sempat memikirkan apa yang terjadi pada tubuh, maka masturbasi dipandang sebagai cara untuk menemukan fungsi-sungsi baru dari organ seksual.</div><br /><div align="justify">Kenapa? karena pikiran hanya terfokus pada respon seks tubuh kita sendiri.</div><br /><div align="justify">Perilaku seksual swalayan ini pun dipandang sebagai obat tidur ampuh, terlebih jika sampai jam dua dini hari, mata masih terang benderang padahal sudah berbaring sejak pukul 23.00.</div><br /><div align="justify">Dari survei tahun 2000 yang dilakukan pada pada perempuan di AS, 32% di antaranya berkata, melakukan masturbasi dalam tiga bulan terakhir untuk membuat terlelap lebih cepat dibanding menonton TV, menghitung domba bahkan menelan pil tidur.<br />Rasa kantuk muncul karena pelepasan hormon dan endorfin pada waktu saat orgasme. Keuntungan lainnya membuat pikiran lebih ringan dan mengolahragakan jantung.</div><br /><div align="justify">Jika terkena rasa sakit temporer atau kronik yang disebabkan oleh kram, kepala puyeng atau sebab lain, maka orgasme menjadi obat mujarab. Sebaiknya melakukan hubungan seks namun <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">jika tidak memiliki pasangan, mastubasi dapat menjadi pilihan.</span></div><br /><div align="justify">Rasa nyaman yang ditimbulkan dari orgasme dapat menjadi pengusir stres yang hadir pada diri kita. Apalagi jika masturbasi dibarengi dengan fantasi seks.<br />Memang tidak akan menghilangkan stres seluruhnya, namun paling tidak menjadi ruang pelepasan. Toh, tidak mahal atau merusak.</div><br /><div align="justify">Hasil dua penelitian menunjukkan ada hubungan antara jumlah ejakulasi pria dan risiko terkena risiko prostat. Kelenjar prostat menghasilkan dan menyimpan cairan seminimal yang dapat berubah menjadi tidak sehat jika mengendap terlalu lama.<br />Kumpulan cairan ini tidak selalu menjadi masalah, namun <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">pada sebagian pria yang jarang ejakulasi cenderung menjadi pemicu kanker prostat.</span></div><br /><div style="font-style: italic; font-weight: bold;" align="justify">Penelitian yang lainnya mengajukan teori bahwa orgasme memberikan efek perlindungan melawan kanker payudara melalui pelepasan oktosin saat orgasme <span style="font-weight: normal;font-size:85%;" >(Unknwon)</span></div><br /><div align="justify"> </div>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-17218669790682494592010-01-20T23:51:00.000+11:002010-01-20T23:51:00.367+11:00Masturbasi Berguna Bagi Kesehatan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVjvTKfSDhvHge7NMUk3vDYOBiU6k9DAOC5sg65WAESvXPw2-7Thy2KOuLs7Y5RrQZQFnbQTfp9HjmxDeGeOF6SAevo41tNQ56P9eU-TVWaDWSfkna0_LVj2jGYGA24MW2fthE1vudHzQ/s1600-h/Bottle_Love.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 118px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVjvTKfSDhvHge7NMUk3vDYOBiU6k9DAOC5sg65WAESvXPw2-7Thy2KOuLs7Y5RrQZQFnbQTfp9HjmxDeGeOF6SAevo41tNQ56P9eU-TVWaDWSfkna0_LVj2jGYGA24MW2fthE1vudHzQ/s200/Bottle_Love.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425457220042472242" border="0" /></a><br /><div align="justify">Sebuah penelitian menghasilkan temuan yang cukup mengejutkan mengenai efek yang ditimbulkan dari aktivitas masturbasi. Memang, masturbasi dari dulu dianggap tindakan yang melenceng dari moral dan juga hanya ditonjolkan efek-efek negatifnya saja.</div><br /><div align="justify">Namun kini fakta yang ditemukan adalah bahwa masturbasi merupakan sebuah ekspresi seksual yang masih dikategorikan wajar dan sehat, serta memiliki lebih banyak efek positif dibandingkan dengan sisi negatifnya.</div><br /><div align="justify">Banyak orang masih percaya pada beberapa mitos tentang masturbasi, seperti : masturbasi adalah aktivitas seks semu bagi orang-orang yang tak punya pasangan, masturbasi tak baik bagi kesehatan, masturbasi hanya untuk pria dan wanita tak memerlukannya, orang yang punya pasangan tak akan bermasturbasi, dll.</div><br /><div align="justify">Maka ada baiknya kita mempelajari lebih jauh tentang efek masturbasi yang sebenarnya, bagi tubuh dan pikiran.</div><br /><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">1. Menambah Pengetahuan</span> Para ahli seks mengatakan bahwa masturbasi adalah hal yang mendasar dalam memahami kesehatan seksual. Masturbasi adalah hal yang pertama kali, paling aman dan cara yang terbaik untuk mengetahui bagaimana cara kerja organ-organ seks.<br />Anda juga akan belajar tentang apa saja yang bisa membuat Anda terangsang ataupun tidak, bagaimana cara memberikan kenikmatan seksual pada diri sendiri secara singkat dan 'mandiri'. Sebagai sebuah pembelajaran, masturbasi lebih baik daripada materi dalam bentuk tulisan, video maupun website.</div><br /><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">2. Membantu Mengeksplorasi Diri Sendiri</span><br />Mungkin Anda tahu bagaimana cara melakukannya secara teori dan menjelaskannya dengan panjang lebar, namun sebenarnya kemampuan Anda dalam mengeksplorasi kenikmatan seksual adalah tak terbatas dan masturbasi adalah cara yang paling ampuh untuk bisa menemukan hal-hal yang baru.</div><br /><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">3. Cara Ampuh Mengatasi Susah Tidur</span> Masturbasi adalah salah satu cara mengatasi insomnia alias susah tidur. Dalam sebuah studi yang dilakukan terhadap 2000 orang wanita di AS, sebanyak 32% mengatakan bahwa mereka melakukan masturbasi dalam waktu tiga bulan terakhir agar bisa tidur nyenyak.<br />Hal itu bisa terjadi karena hormon-hormon yang dikeluarkan setelah orgasme, yang berfungsi untuk menyegarkan kepala atau meningkatkan kinerja pembuluh darah kecil. Orgasme yang dicapai setelah masturbasi bisa membantu Anda tidur nyenyak, tanpa perlu obat-obatan, televisi maupun cara-cara yang lain.</div><br /><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">4. Mengurangi Rasa Sakit</span> Bila Anda punya gangguan seperti sakit kepala, pusing-pusing dan kram akibat menstruasi, masturbasi dan orgasme seringkali juga bisa memberikan penghilang rasa sakit alami. Namun untuk kondisi-kondisi tertentu, seperti migrain, orgasme bisa bisa mengurangi rasa sakitnya atau malah meningkatkannya.</div><br /><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">5. Mengurangi Stress</span><br />Beberapa studi menemukan beberapa efek relaksasi yang dihasilkan dari kegiatan masturbasi. Disamping keuntungan secara fisik, masturbasi adalah soal bagaimana Anda bisa mengatasi sendiri segala tekanan yang Anda alami di tengah kesibukan Anda, apalagi bila dibarengi dengan fantasi seks.</div><br /><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">6. Bisa Mencegah Timbulnya Kanker Prostat</span><br />Ejakulasi yang dialami oleh pria ternyata juga terkait dengan timbulnya kanker prostat. Kelenjar prostat menghasilkan dan menyimpan suatu cairan dan cairan tersebut bisa jadi mengendap dalam prostat jika seorang lelaki lama tak mengalami ejakulasi.<br />Endapan ini tak selalu menimbulkan masalah, tapi menurut penelitian lelaki yang mengalami ejakulasi secara teratur beresiko lebih kecil terkena kanker prostat. Sementara peneliti lainnya menghasilkan teori bahwa orgasme bisa menumbuhkan sesuatu yang bisa mencegah timbulnya kanker. <span style="font-size:85%;">(Unknown)</span><br /></div><br /><div align="justify"> </div><br /><div align="justify"> </div>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-90046446105729360062010-01-16T23:59:00.000+11:002010-01-16T23:59:00.444+11:00Mencari Nikmat Lewat Masturbasi, Normalkah?<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGtBhCCHNkh62bR9l0Rl0f23O4yYzJGgSFkbpYLHeU9q7M_Yh2YkMG7dLmn37wwpsyruxfzpMCem7BvMbOY8ZxCwdCPQ0aDscfA17Iu_KoCbsMxD6jfxzS5bgKVNZoWTNTeOm0KwIhigc/s1600-h/0029052ZZ1I.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5423658889319018898" style="margin: 0px 0px 10px 10px; float: right; width: 200px; height: 196px;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGtBhCCHNkh62bR9l0Rl0f23O4yYzJGgSFkbpYLHeU9q7M_Yh2YkMG7dLmn37wwpsyruxfzpMCem7BvMbOY8ZxCwdCPQ0aDscfA17Iu_KoCbsMxD6jfxzS5bgKVNZoWTNTeOm0KwIhigc/s200/0029052ZZ1I.jpg" border="0" /></a><br /><div align="justify">Salah satu upaya mencapai kenikmatan saat tak ada pelampiasan atau 'kepepet', adalah dengan melakukan masturbasi.</div><br /><div align="justify">Kegiatan onani ini, banyak dilakukan oleh banyak orang dewasa meski ia memiliki fisik dan mental yang baik. Umumnya merupakan pengalaman seksual pertama baik bagi pria maupun wanita. Secara kedokteran pun dianggap normal, sebab merupakan salah satu bagian dari rasa ingin tahu manusia yang mulai beranjak dewasa. Bahkan pada beberapa orang, masturbasi masih dilakukan ketika dewasa dan telah menikah.<br /></div><br /><div align="justify"></div><div align="justify">Untuk lebih jelasnya, masturbasi merupakan stimulasi atau perangsangan organ genital pribadi untuk mencapai kepuasan seksual yang biasanya diakhiri dengan orgasme.</div><br /><div align="justify">Stimulasi ini bisa dilakukan dengan memegang, menggosok atau memijat penis (pada pria) atau klitoris (pada wanita) hingga mencapai orgasme. </div><br /><div align="justify">Pada beberapa wanita, stimulasi dapat dilakukan dengan bantuan alat seperti vibrator.</div><br /><div align="justify"></div><br /><div align="justify"><strong>Tindakan seksual normal dan aman.</strong></div><div align="justify"></div><br /><div align="justify">Masturbasi kerap menjadi pilihan untuk melepaskan hasrat seksual yang meningkat seiring waktu, khususnya bagi mereka yang belum memiliki pasangan atau ketiadaan pasangan pada saat itu. Juga kerap dipakai sebagai alternatif untuk menghindari kehamilan dan penularan penyakit seksual.</div><br /><div align="justify">Misalnya, ketika seorang pria memeriksakan kesuburannya, maka contoh semen yang diperoleh dilakukan dengan cara masturbasi. Sedangkan pada kasus disfungsi seksual, masturbasi kadang digunakan sebagai salah satu metode pengobatan oleh terapis agar mencapai orgasme (pada wanita) atau untuk menunda/memperlama orgasme (pada pria). Tapi bagi beberapa orang, tindakan masturbasi dianggap tidak normal atau penyimpangan seksual. </div><br /><div align="justify"></div><div align="justify">Tapi seiring perkembangan kebudayaan dan pemahaman yang lebih maju mengenai kedokteran, masturbasi dianggap normal dan aman sebagai salah satu alternatif pemuasan hasrat seksual.</div><br /><div align="justify">Di sisi lain, kegiatan masturbasi dianggap tidak normal bila membuat orang tersebut menjadi malas berhubungan intim dengan pasangannya. Begitu pula bila dilakukan dengan cara yang tidak normal, karena dapat diindikasikan sebagai ketidaknormalan mental, misalnya di depan umum.</div><br /><div align="justify"></div><div align="justify">Masturbasi juga akan dianggap tidak normal, apabila kemudian menimbulkan perasaan berdosa, bersalah dan malu. Agar tidak menimbulkan perasaan tersebut, ada baiknya hasrat seksual tersebut 'energinya' dialihkan untuk olah raga. Selama tidak membahayakan tubuh dan menimbulkan kerusakan fisik, dunia kedokteran menganggap masturbasi sebagai tindakan yang normal dan tidak membahayakan. Para ahli bahkan menyarankannya untuk meningkatkan kemampuan seksual seseorang.</div><br /><div align="justify"></div><div align="justify">Dengan mengeksplorasi seluruh tubuh dengan masturbasi, justru diharapkan orang tersebut mampu menemukan titik-titik erotis tubuhnya (G Spot) yang paling mudah untuk dirangsang. <span style="font-size:85%;">(Unknown)</span><br /></div><div align="justify"> </div>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-62714132962713634532009-12-30T19:26:00.052+11:002010-01-13T06:18:58.438+11:00Kisah Perjalanan ke Suku Badui<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBcgw6O7CJrWEOyUAzpADS8Y_OyNvRvrbH1PtJ62MIacGtGl_c7DvJLVUJVfaMq4vOlLMlIUGgfFW7C8-_uTInzYXDorLtgBfJ5G75IVfigvte4vEL7nJrKlPIU61pJSJb5q_WH2By-Y0/s1600-h/PIC_0666.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBcgw6O7CJrWEOyUAzpADS8Y_OyNvRvrbH1PtJ62MIacGtGl_c7DvJLVUJVfaMq4vOlLMlIUGgfFW7C8-_uTInzYXDorLtgBfJ5G75IVfigvte4vEL7nJrKlPIU61pJSJb5q_WH2By-Y0/s200/PIC_0666.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425930772745690386" border="0" /></a><br /><span style="font-weight: bold;">Jum'at 25 Desember 20</span><span style="font-weight: bold;">09,</span><br /><div style="text-align: justify;">Kami melakukan Tracking to Badui. Semua peserta khususnya area Cilegon telah berkumpul di Stasiun KA Cilegon tepat Jam 6.00. Sedangkan peserta yang dari Serang berkumpul di Stasiun KA Serang jam 6.30. Tracking ini diadakan tanpa adanya Panitia hanya ada Inisator yang dilakukan oleh teman2 kantorku dan kami bertanggung berjawab bersama dalam hal ini.<br /><br />Sebelum keberangkatan Aku mengecheck kelengkapan peserta yang ikut dala<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn9RFqL9b-N8AdD_jpWXxv5M22Yslx8Z5WsHYq_tKKO0J-rp2GYY_wNxUIu-qyItm8E8GcGaRJcPO_fE9grh__FeAUQmrwjH9bPGJb9ifwmOa_k8ggnSNWSwkOdcNohTUcPfG5qu434zw/s1600-h/DSC00373.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 112px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn9RFqL9b-N8AdD_jpWXxv5M22Yslx8Z5WsHYq_tKKO0J-rp2GYY_wNxUIu-qyItm8E8GcGaRJcPO_fE9grh__FeAUQmrwjH9bPGJb9ifwmOa_k8ggnSNWSwkOdcNohTUcPfG5qu434zw/s200/DSC00373.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425928961198847506" border="0" /></a>m tracking ini. Good !! semuanya komplit.<br />Kereta Api tiba dari merak tepat jam 6.15 dan berangkat jam 6.30. Kami bahagia walau kami mendapatkan Gerbong KA yang berbeda. Tiba di Stasiun <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7fZPlQ73CoQ8oX4prGszFoVseJUy8q1Xmme4rwwDxU3eiqjn_oQDKIsyAQUBufJ5YVoadbzyzUoZiPCEyMHQIKz52lQUMie4nPhk8S2Wkpm3ZH1Oz2wFrQ0lCj7Zp75VS3Co9Ou8I-h8/s1600-h/DSC00367.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 112px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7fZPlQ73CoQ8oX4prGszFoVseJUy8q1Xmme4rwwDxU3eiqjn_oQDKIsyAQUBufJ5YVoadbzyzUoZiPCEyMHQIKz52lQUMie4nPhk8S2Wkpm3ZH1Oz2wFrQ0lCj7Zp75VS3Co9Ou8I-h8/s200/DSC00367.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425929560251470130" border="0" /></a>Serang, kebahagiaan kami bertambah dengan adanya peserta dari Serang yang naik ke Gerbong kami.<br />Wah... ramainya suasana gerbong yang ditumpangi oleh kami, maklum kami terdiri dari anak2 muda yang memang senang berpetualang, peserta yang sudah berusia hanya bisa dihitung jari (termasuk aku, hehehe), tapi usia tidak mempengaruhi perjalanan ini, kami tetap enjoy dan bahagia dalam kebersamaan.<br /><br />Jam 7.00 kami tiba di Rangkas Bitung, sebelum melanjutkan perjalanan ke Badui, kami singgah dulu dirumah seorang teman. Ada yang belanja keperluan untuk selama di Badui, ada yang numpang buang air kecil/besar, ada juga yang hanya istirahat dan bercanda, pokoknya suasana tidak pernah sepi deh....<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFPE43UhrOJozitCNBqWF7pjeLx-i1ByHAdmaT8qHZYk2hfkHncCE0_NMW56piF8Tu3pOE5mQWoCj7zH_enD2BPGhI9iBNX3ohr5PNQCD7rWHywqY59vWgSFcO1J5cVNUfn1WMsIKrrDs/s1600-h/DSC00393.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 112px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFPE43UhrOJozitCNBqWF7pjeLx-i1ByHAdmaT8qHZYk2hfkHncCE0_NMW56piF8Tu3pOE5mQWoCj7zH_enD2BPGhI9iBNX3ohr5PNQCD7rWHywqY59vWgSFcO1J5cVNUfn1WMsIKrrDs/s200/DSC00393.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425928406159676050" border="0" /></a><br />Tepat Jam 8.00 kami melanjutkan perjalanan ke Ciboleger. Dengan menggunakan transportasi sewa 2 Mobil Elf, kami melanjutkan perjalanan ke Ciboleger.<br /><br />Wuiich... mobil benar2 padat euy.<br />Seharusnya mobil diisi sekitar 16 orang, terpaksa kami isi sebanyak @ 21 - 22 orang plus supir. <span style="font-style: italic;font-size:100%;" >Maklum budget ka</span><span style="font-style: italic;font-size:100%;" >mi perorang hanya @ Rp 11</span><span style="font-style: italic;font-size:100%;" >0.000,</span><span style="font-style: italic;font-size:100%;" >-/pes</span><span style="font-style: italic;font-size:100%;" >erta,</span><span style="font-style: italic;font-size:100%;" > s</span><span style="font-style: italic;font-size:100%;" >ehingga</span><span style="font-style: italic;font-size:100%;" > kami harus melakukan p</span><span style="font-style: italic;font-size:100%;" >e</span><span style="font-style: italic;font-size:100%;" >rampingan mobil, hehehe... </span><span style="font-style: italic;font-size:100%;" >budget sudah termasuk Transport</span><span style="font-style: italic;font-size:100%;" >asi, </span><span style="font-style: italic;font-size:100%;" >m</span><span style="font-style: italic;font-size:100%;" >akan </span><span style="font-style: italic;font-size:100%;" >selama di </span><span style="font-style: italic;font-size:100%;" >Badui, 2X makan siang selama dalam perjalanan pulang dan pergi ke Badui, penginapan, pengobatan, dll.</span><br /><br />Perjalanan yang sangat mengasyikkan, kami dapat menikmati alam yang be<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH_JRnVhxrO-5uizTdZ3gVygJdFIucuXV7MBFCuTg2z6F6OQ6jV4rQUpBbbWf7GF0XfvpjkepEByWueNRUojuUJ-kncd0LEn2Phdl2jnm3qsEfodrXi8nCHyrS8mPBlsaE2kuozZcbCEY/s1600-h/PIC_0671.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH_JRnVhxrO-5uizTdZ3gVygJdFIucuXV7MBFCuTg2z6F6OQ6jV4rQUpBbbWf7GF0XfvpjkepEByWueNRUojuUJ-kncd0LEn2Phdl2jnm3qsEfodrXi8nCHyrS8mPBlsaE2kuozZcbCEY/s200/PIC_0671.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425918495404849554" border="0" /></a>nar2 <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_qho2x8mU7CDbLTPh46Qn8icXwP0oo4d9HCP3RRsxD-lN46EWiA4brFyc7vm4hZ4cqqQytoFvQW1WWps_6pFJPn0Vm3y6AypLCSmhyKxatqMnfQpK-JlaPbLV56szcrHLNpGfX1wjKfw/s1600-h/DSC00411.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 112px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_qho2x8mU7CDbLTPh46Qn8icXwP0oo4d9HCP3RRsxD-lN46EWiA4brFyc7vm4hZ4cqqQytoFvQW1WWps_6pFJPn0Vm3y6AypLCSmhyKxatqMnfQpK-JlaPbLV56szcrHLNpGfX1wjKfw/s200/DSC00411.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425914238740257778" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlRWhuurR6yMIenxY-TIzlDEXBC2Daj_Yqq21jGATJfqAU8_waKAjhEw0lYWe13cYiyi2-krKVLB6tOlYdl7jpUZcR-MDVAJF95Mhsbn4ISHKwY5I02tPfB9K9DTrg3_XX2HRByPbm5ps/s1600-h/DSC00416.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 112px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlRWhuurR6yMIenxY-TIzlDEXBC2Daj_Yqq21jGATJfqAU8_waKAjhEw0lYWe13cYiyi2-krKVLB6tOlYdl7jpUZcR-MDVAJF95Mhsbn4ISHKwY5I02tPfB9K9DTrg3_XX2HRByPbm5ps/s200/DSC00416.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425914855915330642" border="0" /></a>sudah lama tidak kami nikmati di kota, perjalanan yang menikung, menanjak, membuat kami berteriak seru juga pemandangan diluar sana yang mana ada yang mandi hanya bertelanjang dada, dll, menambahan keceriaan kami. Sehingga kepenatan dan kesempitan dalam mobil tidak kami rasakan. Hingga jam 11.30 kami tiba di Ciboleger...<br /><br />Alhamdulillah... kami tiba dengan selamat, walau ada salah satu mobil yang kami tumpangi sampai berasap, mungkin kekurangan air atau saking panasnya pedal gas di injak terus.<br /><br />Sampai di Ciboleger, kenarsisan kami mulai hadir... kami berfoto di patung selamat datang di Ciboleger, setelahnya kami mencari Rumah Makan untuk makan siang <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga4HPWCB5qGlB6EoxKyjU3yBPFlJL1L5hCVnBdm04vv-eI7II52NYXk9qGBomcYSlUP1oswbNUd9qa8Yk2d6G5goqK8DzH5-a2HLx5CgMu8k4vtbFiKXOzB6Zp6m2oUsL_u7TuZSAbAnc/s1600-h/DSC00427.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 112px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga4HPWCB5qGlB6EoxKyjU3yBPFlJL1L5hCVnBdm04vv-eI7II52NYXk9qGBomcYSlUP1oswbNUd9qa8Yk2d6G5goqK8DzH5-a2HLx5CgMu8k4vtbFiKXOzB6Zp6m2oUsL_u7TuZSAbAnc/s200/DSC00427.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425913283895098194" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFwv2gzneVJ4-mlWTNMTHJSWBIz1YIEOXVmsDK3fibobbq9Z71qqCahBAWnVSLfULxlfC85GkcLdd8wO12GNIpj8mjrBySnigcRoOSneLw4kUgTT_X0r_8XtqHPrnZXaaOAk88yQQtmtY/s1600-h/DSC00412.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 112px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFwv2gzneVJ4-mlWTNMTHJSWBIz1YIEOXVmsDK3fibobbq9Z71qqCahBAWnVSLfULxlfC85GkcLdd8wO12GNIpj8mjrBySnigcRoOSneLw4kUgTT_X0r_8XtqHPrnZXaaOAk88yQQtmtY/s200/DSC00412.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425915383482969442" border="0" /></a>dan sholat dzuhur. Berhubung kami sebanyak 41 orang dan sebelumnya juga kami tidak survey terlebih dahulu saat sebelum kedatangan kami, sehingga kami berpencar untuk makan siang, dan aku mengatur makan siang di 2 rumah makan. Pada 1 rumah makan yang ada, kami sempat berjumpa dengan anak2 muda dari <span style="font-style: italic;">suku Badui Dalam</span>. Aku sempat mengobrol dengan mereka tentang adat dan istiadat disana, mereka a<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAtf6aSZuEJZvVlE9PtlPgWyNA2NRxwKvFPV6CGD19P0IVcMtjmiimN9GIP4fbjvPiYUpVPGvMzaaFn9l9auUkFn7iGNS55rBqWZMfD0kLIG41uXhu2zchBnzYEwWuD-BqdSoZVfUMYrI/s1600-h/PIC_0673.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAtf6aSZuEJZvVlE9PtlPgWyNA2NRxwKvFPV6CGD19P0IVcMtjmiimN9GIP4fbjvPiYUpVPGvMzaaFn9l9auUkFn7iGNS55rBqWZMfD0kLIG41uXhu2zchBnzYEwWuD-BqdSoZVfUMYrI/s200/PIC_0673.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425924907448424802" border="0" /></a>nak2 muda yang lugu, ramah dan tampan, mereka benar2 memegang teguh adat istiadatnya, termasuk tentang cinta dan pendidikan. Aku dan teman2 sempat berfoto bersama dengan mereka.<br /><br />Usai makan siang dan sholat dzuhur, kami berkumpul untuk memulai perjalanan kami ke Suku Badui. Se<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOgvFedhZTmld3dxadC2M6nTK3p8twmj665NcwnL38Nb77gECC2Er3cfqVQDnPPJR2EF-KDOjbsOciIdF0ZjEBc6D9aZFTS-Zo9eBqr2MiCBcCM9ZYXWS5_4Ict-x3vK2us-cCzsO0fbU/s1600-h/PIC_0685.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOgvFedhZTmld3dxadC2M6nTK3p8twmj665NcwnL38Nb77gECC2Er3cfqVQDnPPJR2EF-KDOjbsOciIdF0ZjEBc6D9aZFTS-Zo9eBqr2MiCBcCM9ZYXWS5_4Ict-x3vK2us-cCzsO0fbU/s200/PIC_0685.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425920229955263778" border="0" /></a>belumnya Komandan Tracking kami memberikan wejangan dan apa aja yang harus kami lakukan selama perjalanan dan selama di Badui nanti, setelah kami berdoa bersama dan membuat yel - yel-an<span style="color: rgb(51, 51, 255); font-weight: bold;"> " Badui Trip..... ENJOY "</span> yang pada akhirnya di perjalanan yel - yel-an itu berubah menjadi <span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 51, 204);">" Badui</span><span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 51, 204);"> Trip.... ENDAH "</span>, hehehe... teman2 memang selalu membuat suasana menja<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEFL0B1P4HKM7O-_GP9W-_cnC94vMMQZWqVNoHhOwCRtBcos1B3_O00bUV51sZAJxl40G2bRLPW1HKDIBFUvnIqpCdAK61hBKOkqCKn38IN86X9WR7c6Gquo0DygRNibgNSW92lcmEOcA/s1600-h/PIC_0694.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEFL0B1P4HKM7O-_GP9W-_cnC94vMMQZWqVNoHhOwCRtBcos1B3_O00bUV51sZAJxl40G2bRLPW1HKDIBFUvnIqpCdAK61hBKOkqCKn38IN86X9WR7c6Gquo0DygRNibgNSW92lcmEOcA/s200/PIC_0694.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425923469491431154" border="0" /></a>di hidup.<br /><br /><br />Dengan semangat 45 eh semangat muda, kami melakukan perjalanan ke Badui. Kali ini yang akan kami tuju adalah <span style="font-style: italic;">Desa Barata - Badu</span><span style="font-style: italic;">i Luar</span>, karena kami belum bisa mengukur stamina kami, jadi kami baru bisa merencanakan untuk berkunjung ke <span style="font-style: italic;">Badui luar</span> saja, <span style="font-style: italic;">Badui dalam </span>mungkin next time deh.<br /><br />Perjalanan yang sangat melelahkan, panasnya cuaca selama diperjalanan tidak mematahkan semangat kami (maklum jam menunjukkan jam 13.45 siang hari). Keceria<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5wZoChxGJiT1E-gq3AU19VglqNxgMrUS25V73SfTxpdUTC58k2qmn5lmSdJZzf7GmsxsglFKjdbSF762ShKBhZDuEBUh0YpBOfaJgIqFZ-xOLPTayZMUcwt2Xr1dcr2BcfH133xPT7eI/s1600-h/PIC_0680.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5wZoChxGJiT1E-gq3AU19VglqNxgMrUS25V73SfTxpdUTC58k2qmn5lmSdJZzf7GmsxsglFKjdbSF762ShKBhZDuEBUh0YpBOfaJgIqFZ-xOLPTayZMUcwt2Xr1dcr2BcfH133xPT7eI/s200/PIC_0680.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425921982101728738" border="0" /></a>an dan kebersamaan membuat kami tetap semangat dalam melakukan perjalanan. <br /><br />Desa ke desa telah kami lalui... perjalanan banyak menanjak dan menurun membuat benar2 terasa lelah. Ditengah perjalanan, kami di guyur hujan lebat sekali, kami mulai mencari tempat untuk berteduh, untungnya banyak lum<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDQ3uwjKwxOjGRkP2AaJq_yJRizF-ujY57UVNPUAqZ3WFSWgmvWAqokfviYbFk4ywZDsWT6HUjWpDxyJTDuAIHunPKgi9Qhi8PLIx0W2NLKKVWlCkt-2eA4-DvcT9dyzPLxdBFyaI8JX0/s1600-h/DSC00602.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 112px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDQ3uwjKwxOjGRkP2AaJq_yJRizF-ujY57UVNPUAqZ3WFSWgmvWAqokfviYbFk4ywZDsWT6HUjWpDxyJTDuAIHunPKgi9Qhi8PLIx0W2NLKKVWlCkt-2eA4-DvcT9dyzPLxdBFyaI8JX0/s200/DSC00602.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425762613070260946" border="0" /></a>bung2 padi dan tempat penumbukan padi yang bisa di pakai untuk kami berteduh. Sambil berteduh... kami melapisi tubuh dan pakaian kami dengan jas hujan yang memang sudah kami bawa, lalu kami juga merapihkan semua bawaan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPxkHZ2IoiZcE21k0P9WmxclUBkuPXaNF14qNechEfXEIDjW2mmvTN9LPvhTlFlPhbdYL0VVC0Q7fDGY-qYsXMNrKvhjmiXhyphenhyphendNrXxT_R_hRGNFZTBpLsmIx_nCVVz_RQcETSfHY_R1ko/s1600-h/DSC00525.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 140px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPxkHZ2IoiZcE21k0P9WmxclUBkuPXaNF14qNechEfXEIDjW2mmvTN9LPvhTlFlPhbdYL0VVC0Q7fDGY-qYsXMNrKvhjmiXhyphenhyphendNrXxT_R_hRGNFZTBpLsmIx_nCVVz_RQcETSfHY_R1ko/s200/DSC00525.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425782907258950690" border="0" /></a> kami sehingga tidak kehujanan. Dengan berbekal semangat kembali, kami melanjutkan perjalanan menerjang hujan... jalanan sangat licin, sangat berbahaya... tapi kami pantang menyerah... kami tetap berjalan walau badan sudah merasa dingin terguyur air hujan selama perjalanan. Kami selalu dalam kebersamaan dan kompak, dimana kami merasa lelah, kami pun akan bersama-sama beristirahat, walau peserta akhirnya terpencar dan terbagi jadi beberapa kelompok, tapi kami tetap bersama dan yakin kami semua baik2 saja, padahal kami juga merasa kesulitan untuk komunikasi dengan peserta yang duluan atau yang dibelakang, maklum singnal tidak ada selama dalam perjalanan menuju ke Suku Badui dan juga kami kurang pengadaan, kami tidak menyiapkan alat komunikasi berupa HT, so... HP yang ada pun untuk sementara tidak berfungsi terkecuali INDOSAT, provider itu yang masih bisa memancarkan signalnya... cuma tidak semua member menggunakan provider tersebut, hanya ada beberapa orang aja sih, termasuk aku... ada deh, hehehe...<br /><br />Tepat jam 17.15 kami tiba di Desa Barata - tujuan kami. Disana sudah ada beberapa peserta yang duluan tiba, sudah banyak juga peserta yang sudah menghangatkan tubuhnya dengan makan P<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9qkJBIgZHt4dyXSp4v5-Q7vB658R9RRgx_qSoOiDh-rprIFJWlcda0iOOJF-U6JcyU18R65n8JMBlJxHtzBz8pVxJ5RYdWZlUAh8gNg8eQhzjoPyLE_pMCxfqRc0QcoDUkFQbRqZJFsw/s1600-h/DSC00487.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 112px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9qkJBIgZHt4dyXSp4v5-Q7vB658R9RRgx_qSoOiDh-rprIFJWlcda0iOOJF-U6JcyU18R65n8JMBlJxHtzBz8pVxJ5RYdWZlUAh8gNg8eQhzjoPyLE_pMCxfqRc0QcoDUkFQbRqZJFsw/s200/DSC00487.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425885365041613682" border="0" /></a>op Mie, Ngopi, minum teh panas yang mana air panasnya sudah <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrpYuE0wcgTUGwC6DHTJtTMJv7iyFliJynNp7XlZRnWi_FQFPM4bhNb0sVqeAS-4s5DdAq_JSd7mSe-SyQ0VB6IRWHoq26AuN-1MSHTy9hZ2rrUl-Pl8pLzTiqiBrcuwWyIq5-0vmVdM8/s1600-h/DSC00457.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 112px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrpYuE0wcgTUGwC6DHTJtTMJv7iyFliJynNp7XlZRnWi_FQFPM4bhNb0sVqeAS-4s5DdAq_JSd7mSe-SyQ0VB6IRWHoq26AuN-1MSHTy9hZ2rrUl-Pl8pLzTiqiBrcuwWyIq5-0vmVdM8/s200/DSC00457.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425761416738219362" border="0" /></a>disediakan oleh orang2 Badui yang rumahnya akan kami tempati. Aku juga Kinta <span style="font-style: italic;">(kebetulan Kinta putri pe</span><span style="font-style: italic;">rtamaku juga ikut dalam perjal</span><span style="font-style: italic;">anan </span><span style="font-style: italic;">i</span><span style="font-style: italic;">ni)</span>, tidak mau kalah... ikut menghangatkan tubuh dengan membuat Pop Mie dan minum teh hangat... ach,,, mamamia... rasanya nikmat sekali, dimana tubuh sedang kedinginan karena kehujanan juga ditambah penatnya perjalanan, membuat kami merasa sangat hangat dan lelahpun berangsur-angsur hilang.<br />Kami masih berceloteh... bercerita selama perjalanan, dll. Kami juga membagikan oleh2 yang kami bawa untuk Suku Badui yang rumahnya akan kami tempati (5 rumah), kami juga saling berkenalan dengan pemilik rumah. Ach... bahagianya kami dalam kebersamaan, mereka orang2 yang lugu dan ramah .<br /><br />Usai kami rehat, aku dan teman2 wanita lainnya menyiapkan makan malam. Kami bagi tugas, ada yang membuat bumbu sambal, ada yang bersih2 bahan2 makanan, sedang aku dan Kinta tugas m<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZHLks23RyHa74olprO0AsP6TSS-48ip-B6n1zQZV7d7e2d5BhLN93FQcaLaa-WE08-6ZaJ5L3_4Ii0Ef4fxLYgAAIhyphenhyphenGBoMmozvrTilK0h-oRRYCbZDxADPK9wcI3aJX-V37c8oo6sgE/s1600-h/DSC00460.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 112px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZHLks23RyHa74olprO0AsP6TSS-48ip-B6n1zQZV7d7e2d5BhLN93FQcaLaa-WE08-6ZaJ5L3_4Ii0Ef4fxLYgAAIhyphenhyphenGBoMmozvrTilK0h-oRRYCbZDxADPK9wcI3aJX-V37c8oo6sgE/s200/DSC00460.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425761813508701122" border="0" /></a>enggoreng lauk pauk. Untuk memasak Nasi kami serahkan pada Ibu2 yang rumahnya kami tempati. Ach indahnya dalam kebersamaan... menjelang petang, kami juga turun ke sungai untuk membersihkan diri dan juga ambil air wudu untuk sholat Magrib dan sekaligus Isya.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOrUONqSY_2QXetm3jZBGxBx8OWkidRq7ses5niqz16tcwajUtB-GyAZU34-_SO0T05UTgdlJNlytN78qG-grTtJS28z0gaojtWtFr-zjcBRxFpMFsl41oIUDSOfibnl3fQ5SX6sD2f2Y/s1600-h/DSC00467.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 124px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOrUONqSY_2QXetm3jZBGxBx8OWkidRq7ses5niqz16tcwajUtB-GyAZU34-_SO0T05UTgdlJNlytN78qG-grTtJS28z0gaojtWtFr-zjcBRxFpMFsl41oIUDSOfibnl3fQ5SX6sD2f2Y/s200/DSC00467.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425771548309992290" border="0" /></a><br />Hujan masih juga belum reda. Usai sholat magrib, kami makan malam bersama... nikmatnya makan malam kami walau hanya dengan Sambal Terasi, Nuget, Ikan Asin. Mungkin karena laper dan suasana dingin karena hujan, kami benar2 menikmati makan malam kami yang juga sambil sedikit bergelap ria, karena sebagian rumah2 yang ada di sekitar desa itu semua tanpa menggunakan Lampu. Tapi ditempat kami ada beberapa yang menggunakan lampu templok yang sinarnya hanya samar saja, tapi kami juga bantu dengan sinar dari lampu senter kami.<br /><br />Usai makan malam, kami hanya mengobrol masing2 dengan berkelompok di rumah2 yang saling berhadapan. Tadinya kami akan mengadakan api unggun dan juga acara2 menarik lainnya, tapi sayang karena hujan tidak juga reda maka, acara yang sudah kami rencanakan akhirnya batal total, jad<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_lbPRRUo5Ev-olQ3L1yOJhUcrnJEPSXKRVrsejt_enKL-J141149rOgWmLrw27di8bOAhv2O1cZkS74gZmhhWpKygoAWQiCLj2SA7vV8D5l8B4946W_9gGN0O0Qub25GgExp9hPm4a08/s1600-h/DSC00493.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 158px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_lbPRRUo5Ev-olQ3L1yOJhUcrnJEPSXKRVrsejt_enKL-J141149rOgWmLrw27di8bOAhv2O1cZkS74gZmhhWpKygoAWQiCLj2SA7vV8D5l8B4946W_9gGN0O0Qub25GgExp9hPm4a08/s200/DSC00493.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425758913789325010" border="0" /></a>i acara hanya dilakukan ditempat masing2, ada yang main Poker, ada yang tidur, ada juga yang ngobrol dengan warga setempat.<br /><br />Aku mencoba tidur karena rasa capek di badan. Tapi sayangnya aku nga bisa tidur. Untungnya Kinta bisa tidur nyenyak mungkin karena saking capek nya.<br />karena nga bisa tidur, akhirnya aku juga bergabung main Poker bersama teman2 dirumah sebelah tempat para teman wanita menginap. Bosan main Poker, aku beranjak pindah ke rumah lainnya dimana ada diskusi tentang pembelajaran agama yang diberikan oleh temanku pada warga Badui tersebut. Kurang seru... aku beranjak pindah lagi ke rumah ke empat dimana disana ada diskusi dengan suku Badui tentang adat istiadat, kepercayaan, pernikahan, dll.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo14qhdVBYgezqJlrBZSKkv-QqEmwTeJ4csb5QGwqCXdJovk3wyPrFv3shSAVNPLJY9fKeQjFwfbp54eM79UkfW57QjA6kfp3fy3tkWCPdCtEIRS4g32NptWAYfk4gxDHfYBct39sNrWI/s1600-h/DSC00489.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 128px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo14qhdVBYgezqJlrBZSKkv-QqEmwTeJ4csb5QGwqCXdJovk3wyPrFv3shSAVNPLJY9fKeQjFwfbp54eM79UkfW57QjA6kfp3fy3tkWCPdCtEIRS4g32NptWAYfk4gxDHfYBct39sNrWI/s200/DSC00489.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425760362026271282" border="0" /></a><br /><br />Bosan dan capek berdiskusi, aku mencoba tidur... tapi sayang, tempat tidur sudah ditempati orang lain, akhirnya aku ke rumah ke lima, dimana disana ada kamar kosong yang tidak di isi, karena teman2 lebih memilih tidur di teras rumah. Aku mengajak teman wanitaku dan teman lainnya yang masih belum bisa tidur untuk tidur gabung bersamaku.<br />Di kamar itupun aku masih belum bisa tidur... entah kenapa, mata rasanya nga ngantuk, tapi badan rasa pegal sekali walau sudah di pijati oleh teman2. Malam semakin larut, aku masih mendengar beberapa teman yang belum tidur, aku juga mendengar teman2ku dikamar sudah mulai tertidur, tapi aku masih belum juga bisa memejamkan mataku, sampai akhirnya temanku memberikan aku obat alergi untuk bisa aku tidur. Alhamdulillah... entah jam berapa akhirnya aku dapat tidur juga. Rasanya baru aku memejamkan mata dan terlelap, suara Kinta membangunkan aku untuk pergi ke sungai mengambil air wudu dan sholat subuh. Duh Tuhan... dengan mata masih sepat dan kepala serasa berat, aku bangun juga dari tidurku dan berjalan menuju sungai.<br /><br />Usai sholat subuh, acara dilanjutkan dengan menyiapkan sarapan pag<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3U5yZvbGzyGrn_V1MI_1jh1XoP-WZl-ZKlEn5QBYBO-nLUsnTnH9j3dj6_sS210Z-l14aIs0lRZmlmo7AfVlzNamz_x7VafIVodJ-VdW4KgtdVyjx-LTYHe15unFDgNm32KIQz0eEieg/s1600-h/DSC00512.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 112px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3U5yZvbGzyGrn_V1MI_1jh1XoP-WZl-ZKlEn5QBYBO-nLUsnTnH9j3dj6_sS210Z-l14aIs0lRZmlmo7AfVlzNamz_x7VafIVodJ-VdW4KgtdVyjx-LTYHe15unFDgNm32KIQz0eEieg/s200/DSC00512.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425751958246184626" border="0" /></a>i untuk teman2. Seperti biasa kami saling membantu untuk menyiapkan sarapan pagi, ada yang makan Mie Instan, Pop Mie, Energen, Susu, ada juga yang minum teh hangat dan kopi, sambil menunggu sarapan pagi tersedia.<br />Tepat jam 5.30 kami semua sarapan pagi bersama walau hanya dengan Abon Sapi, Telur Asin, dan Ikan Asin, kami tetap menikmatinya. Usai sarapan pagi, acara dilanjut dengan tukar kado dari peserta. Acara<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicJTqko35H3tlCP7uBpMWEvgh35ADx4hM92KobeWin2LbT-j71laKSaF5Pu66OPBQ7NLOZMOJGGIrW_umaePyX3eHYTZxLLAxSqVnfs33_H6F_ondKl88Q1bVJmZKa8ZEzsPAcXzBzCuc/s1600-h/DSC00500.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 127px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicJTqko35H3tlCP7uBpMWEvgh35ADx4hM92KobeWin2LbT-j71laKSaF5Pu66OPBQ7NLOZMOJGGIrW_umaePyX3eHYTZxLLAxSqVnfs33_H6F_ondKl88Q1bVJmZKa8ZEzsPAcXzBzCuc/s200/DSC00500.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425760022704039650" border="0" /></a> lumayan seru... <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHSU15SMGEvQ-VpT9rp1oZ9enSenGstR7hiX8X9vLdN4pMaojMgbdMmzpUnasjiOITBk1kltT2gDX5HX3mCLmZnca1p-PFwHpmhraPCrmZG4XJIBLeCxZwCVNlQsJjiMxvEzYuEVj95uY/s1600-h/DSC00503.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 142px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHSU15SMGEvQ-VpT9rp1oZ9enSenGstR7hiX8X9vLdN4pMaojMgbdMmzpUnasjiOITBk1kltT2gDX5HX3mCLmZnca1p-PFwHpmhraPCrmZG4XJIBLeCxZwCVNlQsJjiMxvEzYuEVj95uY/s200/DSC00503.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425753503055333410" border="0" /></a>macam2 kado disediakan oleh peserta yang memang telah dibawa dan telah ditentukan oleh Inisiator seharga minimal Rp 10.000/kado/peserta.<br /><br />Acara tukar kado usai, kami lanjut dengan acara foto bersama di depan rumah2 Badui dan kami juga lanjutkan dengan makan duren murah meriah per butir hanya Rp 7500 - 10.000,- Wow, rasa duren memang mantap banget... nga rugi deh harga segitu murah banget, aku juga membelinya untuk aku bawa pulang 3 butir dengan status sudah dikupas dan masuk box.<br /><br />Tepat jam 7.0<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSDkmcQYQ7wI4q2MdSRrvKA3aEKr2dAAJQKu9MLAFQ0uIfhyphenhypheniecuLPKVVG9u9p8vuWjIPff0H_B8crS9sYiWiF2aCii7B2JkAmuPu8eFsqNVWGl2FIVslwRe_PcPKkUOfDI0MUERdyy48/s1600-h/DSC00580.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 112px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSDkmcQYQ7wI4q2MdSRrvKA3aEKr2dAAJQKu9MLAFQ0uIfhyphenhypheniecuLPKVVG9u9p8vuWjIPff0H_B8crS9sYiWiF2aCii7B2JkAmuPu8eFsqNVWGl2FIVslwRe_PcPKkUOfDI0MUERdyy48/s200/DSC00580.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425747298085474290" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGQngMafBSjSWfPSYxuiEaRHtl6yiAKL6hvBJM2U4ExvkufG-iYpD8Uza-C3BybncbAqoNeSikPhgFkfy3Xgv5zJOkjfFDgpNyIwdxCJT6rKcZbZljz_ru5uvh-Kb41jF4DYEOk8W2XPY/s1600-h/DSC00578.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 112px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGQngMafBSjSWfPSYxuiEaRHtl6yiAKL6hvBJM2U4ExvkufG-iYpD8Uza-C3BybncbAqoNeSikPhgFkfy3Xgv5zJOkjfFDgpNyIwdxCJT6rKcZbZljz_ru5uvh-Kb41jF4DYEOk8W2XPY/s200/DSC00578.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425746606359934722" border="0" /></a>0 kami melanjutkan acara Tracking lagi menuju Jembatan Akar, kali ini kami melakukan perjalanan dengan santai, tanpa membawa perlengkapan apapun, kami han<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBa2zuu9iP9bnUwNqtl8pnPRWAhMjOUvT1RsMDDx_bYUI6mDumiw2fA2teGQsLHKV0JGLjyZDDpC4LealxvDegJ1MP_OlXrr6xsCICHdAgKcnD_Tb6lL8sGv5w73ck5funKikO6eQAHDk/s1600-h/DSC00586.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBa2zuu9iP9bnUwNqtl8pnPRWAhMjOUvT1RsMDDx_bYUI6mDumiw2fA2teGQsLHKV0JGLjyZDDpC4LealxvDegJ1MP_OlXrr6xsCICHdAgKcnD_Tb6lL8sGv5w73ck5funKikO6eQAHDk/s200/DSC00586.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425748917450052242" border="0" /></a>ya memakai jas hujan karena hujan memang tidak pernah reda. Dalam perjalanan kami tetap bahagia walau hujan mengguyur tubuh kami, dengan yel - yel-an <span style="color: rgb(153, 51, 153); font-weight: bold;">" Badui Trip... ENDAH", </span>perjalanan terasa cepat dan aman sampai tiba di tujuan, tidak terasa capek walau jalan menikung, menanjak terus dan menurun.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqpSBwtk8I-dotNGO8zCtqm8mGRCEuzwxrcKxwUw-N4D5nPjy_3rgbTSpCxsZk5dfw1TO4tIz4vW85Mmtjn2mRns2jlwLTOCH4RXz-tkGadpkub6Tp4WbEkVibCiBhhq4ghQgfnQ8vzVo/s1600-h/DSC00527.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 132px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqpSBwtk8I-dotNGO8zCtqm8mGRCEuzwxrcKxwUw-N4D5nPjy_3rgbTSpCxsZk5dfw1TO4tIz4vW85Mmtjn2mRns2jlwLTOCH4RXz-tkGadpkub6Tp4WbEkVibCiBhhq4ghQgfnQ8vzVo/s200/DSC00527.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425730332907310034" border="0" /></a><br />Sempat foto juga bersama pemuda Badui nih... nga kalah gaya dia... Bisa pas banget lagi warna bajunya, hehe...<br /><br />Subhanallah... Jembatan Akar kami masuki, begitu indahnya suasana disana dan begitu kokohnya jembatan tersebut. Kami tidak meninggalkan kesempatan untuk berfoto-foto ria di jembatan tersebut, setelahnya kami turun... dan beberapa teman mandi di sungai di bawah jembatan akar, aku pun nga ketinggalan ikutan juga mandi disana... kebetul<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsYgCeIJqq7hpTXfdfUf5PZTXrR8AItdkM5IwchRKBgLW2dcfXkAQpjMP0jL-cC_Ad39V8S2eEIkMpOleobJG4Xh-oJOlbdf-xzYjRhDpUjcvervAdQg-xB3z4wXbw0TJtaihTrOHx95g/s1600-h/DSC00564.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 137px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsYgCeIJqq7hpTXfdfUf5PZTXrR8AItdkM5IwchRKBgLW2dcfXkAQpjMP0jL-cC_Ad39V8S2eEIkMpOleobJG4Xh-oJOlbdf-xzYjRhDpUjcvervAdQg-xB3z4wXbw0TJtaihTrOHx95g/s200/DSC00564.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425745134201542370" border="0" /></a>an aku memang belum mandi sejak dari datang sampai pagi itu.... tapi tidak cuma aku sih... rata2 meman<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPJcPiOK9uJ5Q3BlS-iJy7yF_RynUViKFwE5eiL0b635-Vf0ukEfpjHUDpat4E_6LIeWXwvfk_DyF0TQR03tfcHoCaQO0ZgGvJVYibGLy16XKWMnGefpUV0xmCjo3EdHnVW86cIH8Nh1o/s1600-h/DSC00544.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 123px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPJcPiOK9uJ5Q3BlS-iJy7yF_RynUViKFwE5eiL0b635-Vf0ukEfpjHUDpat4E_6LIeWXwvfk_DyF0TQR03tfcHoCaQO0ZgGvJVYibGLy16XKWMnGefpUV0xmCjo3EdHnVW86cIH8Nh1o/s200/DSC00544.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425743658094297506" border="0" /></a>g tidak ada yang mandi karena air sungai kotor dan jalan sangat licin menuju sungai. Kalaupun ada air pancoran dari sumber yang jernih, itu pun hanya keluar kecil dan antriannya panjang banget boo... walhasil pilih nga mandi deh tapi mandi cologne aja deh... yang penting tetap PD karena tetap harum walau tidak mandi, hehehe....<br /><br />Waktu cepat bergulir, kami harus kembali ke camp karena harus melanjutkan perjalanan pulang, jangan sampai ketinggalan Kereta Api nih. Perjalanan terasa cep<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiukcvOAlo3O1ndgZpCOhf8a65XQkK4bQtgFdE69XroP7Ig9XFwKM6VpxCS7XZGfF8W89Ua9p0x_-fw4LesfCqqBPUlqiicuLEjG4VY3wQPSjMMM-iBUNdSihNVPg5ZJ2quDs05eQWOCZU/s1600-h/DSC00604.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 128px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiukcvOAlo3O1ndgZpCOhf8a65XQkK4bQtgFdE69XroP7Ig9XFwKM6VpxCS7XZGfF8W89Ua9p0x_-fw4LesfCqqBPUlqiicuLEjG4VY3wQPSjMMM-iBUNdSihNVPg5ZJ2quDs05eQWOCZU/s200/DSC00604.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425741167554462034" border="0" /></a>at karena memang kami melakukannya dengan ceria dan bahagia dalam kebersamaan, capek betul2 tidak kami rasakan. <span style="color: rgb(153, 51, 153); font-weight: bold;">" Badui Trip.... ENDAH "</span>, akhirnya kami tiba kembali di camp kami. Semua siap2 membereskan barang2 masing2, ada juga yang mandi lagi membersihkan diri dengan air pancoran yang jernih (termasuk aku). Semuanya beres.... Akhirnya kami juga berpamitan dengan warga Desa Barata - Badui Luar. Kami melanjutkan perjalanan menuju kembali Ciboleger, jam menunjukkan pukul 9.00 - Sabtu, 26 Desember 2009.<br /><br />Perjalanan kami lakukan dengan kebahagiaan dan keceriaan... kelela<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiygZWi1FKlcX40LZGEE8RjB50aFr8OUhd2tJ7mZ9Lj61b0orQPZFOBhLoVX7tbgAli9I6nUDLWYNmZ-B0AHdrVmnc_k01QBApC2-Jiu4Zo_-vPiwhz9SDIrvLoUz-m9am8EfLD8XfJMNo/s1600-h/DSC00611.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 140px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiygZWi1FKlcX40LZGEE8RjB50aFr8OUhd2tJ7mZ9Lj61b0orQPZFOBhLoVX7tbgAli9I6nUDLWYNmZ-B0AHdrVmnc_k01QBApC2-Jiu4Zo_-vPiwhz9SDIrvLoUz-m9am8EfLD8XfJMNo/s200/DSC00611.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425727270217914994" border="0" /></a>han terlihat pada diri kami masing2 terutama teman2 wanita... termasuk aku tapi kebahagiaan dan keceriaan kami menutupi itu semua. <span style="font-style: italic;">Tuhan,,, terima kasih</span><span style="font-style: italic;"> a</span><span style="font-style: italic;">tas kar</span><span style="font-style: italic;">unia </span><span style="font-style: italic;">MU, dimana kami di</span><span style="font-style: italic;">berikan stamina yang baik selama perjalanan ini, Hingga </span><span style="font-style: italic;">ta</span><span style="font-style: italic;">k terasa... beberapa desa telah kam</span><span style="font-style: italic;">i lalui dan jam 12.00 kami telah tiba di Ciboleger. </span> Kami langsung menuju Rumah Makan yang telah kami booking sebelumnya untuk makan siang. Sebagian peserta sudah makan, ada yang masih makan, ada juga yang tidak makan, sebagian juga ada yang sholat dzuhur, rehat dan membeli oleh2... semua dilakukan tanpa rasa lelah, malah aku lihat beberapa peserta suda<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdAJ3vM97mvGUExnQCCp7ktw4DVKjLBNvymFvQmRPAfUHh3uRpLe-dA_U6AuWFAdsj-P3_6wDlbwoP_9Uc5pTDSinlotcrU_CcOa-8rfalQcqk2sZRPhRD5tAgCl8zJ5vIWGaVozEQnkc/s1600-h/DSC00619.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 112px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdAJ3vM97mvGUExnQCCp7ktw4DVKjLBNvymFvQmRPAfUHh3uRpLe-dA_U6AuWFAdsj-P3_6wDlbwoP_9Uc5pTDSinlotcrU_CcOa-8rfalQcqk2sZRPhRD5tAgCl8zJ5vIWGaVozEQnkc/s200/DSC00619.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425561473608578530" border="0" /></a>h segar kembali karena sebagian ada juga yang mandi di kamar mandi umum yang ada di Ciboleger.<br /><br />Usai semuanya, kami siap2 untuk kembali ke Rangkas Bitung. 2 mobil Elf yang kami sewa sudah datang dan kami pun menyiapkan diri untuk kembali pulang.<br />Perjalanan menuju Rangkas Bitung, terasa cepat tidak seperti saat keberangkatan, Apa mungkin karena <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9_AkdgB0oJQEkK2Hp2A34kYO-CBHgynNJjDKc6E2IvfdiZZ2OJlu3k3ADoWS_sKNCn__V2F0ZA1Q0pmNst2lmvRMDWOzrfI87ngZ-hHd8vW2GRDelr4Iaad6b9YPcbjMS43GJclxSFGA/s1600-h/DSC00634.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 132px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9_AkdgB0oJQEkK2Hp2A34kYO-CBHgynNJjDKc6E2IvfdiZZ2OJlu3k3ADoWS_sKNCn__V2F0ZA1Q0pmNst2lmvRMDWOzrfI87ngZ-hHd8vW2GRDelr4Iaad6b9YPcbjMS43GJclxSFGA/s200/DSC00634.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425734667158469138" border="0" /></a>kami lelah dan semua peserta tertidur di dalam mobil, sehingga perjalanan tidak terasa dan akhirnya jam 15.00 tiba di Stasiun Rangkas Bitung.<br /><br />Kami masih sempat makan bakso di area Stasiun karena KA yang dari Jakarta menuju Merak akan datang baru jam 16.00 nanti. Kami juga masih sempat rehat di stasiun KA Rangkas Bitung, duduk2 sambil ngobrol masih dalam keceriaan, walau diantara kami juga ada yang merasa nga enak badan (sakit perut), ada juga yang tertidur dan ada juga yang berfoto ria.<br />Sebelum KA dari Jakarta menuju Merak tiba, ada kejadian lucu yang menimpa pada diri Aku, Kinta dan teman2 (terhalang KA menuju Jakarta), kejadian itu tidak akan p<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNMCRfVXDWCGFPUahXDtUcANee7dVwloCrXe6s3QAnGWCCuOiAw2haVDEPImpipCsz66NL9ugMyS3E8AcqL0hVYOqgTpiL6gTEm79A9V-o8xLXxQj2zCBqjBBsWTatyvRoRe_l9t8zdxs/s1600-h/DSC00649.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 112px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNMCRfVXDWCGFPUahXDtUcANee7dVwloCrXe6s3QAnGWCCuOiAw2haVDEPImpipCsz66NL9ugMyS3E8AcqL0hVYOqgTpiL6gTEm79A9V-o8xLXxQj2zCBqjBBsWTatyvRoRe_l9t8zdxs/s200/DSC00649.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425735759338475138" border="0" /></a>ernah aku lupakan..., karena kejadian itu sangat membuat perut kami sakit karena tertawa lucu. <span style="font-style: italic;">Tuhan.... terima kasih, KAU berikan kami benar2 </span><span style="font-style: italic;">kebahagiaan dalam kele</span><span style="font-style: italic;">lahan.</span><br /><br />KA dari Jakarta menuju Merak telah datang, kami memasuki nya dan berebutan mencari tempat duduk yang kosong diantara gerbong2 yang sudah penuh, sesak dengan penumpang dan pedagang asongan (maklum kami naik KA kelas ekonomi). Ini benar2 <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiobiEOpyY7jIFZix7XbWLkfvQ4sI_X8TnSVY82fwP9vmsfFIdUhAo4oUeHyua9KEGe5ig3O8XswJzvie8GxzfHwR5iY4TUWdTUQUO1AOaBTqSEFwpQYb9_lwpLIZZHfkvy1raTERuORxQ/s1600-h/DSC00663.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 112px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiobiEOpyY7jIFZix7XbWLkfvQ4sI_X8TnSVY82fwP9vmsfFIdUhAo4oUeHyua9KEGe5ig3O8XswJzvie8GxzfHwR5iY4TUWdTUQUO1AOaBTqSEFwpQYb9_lwpLIZZHfkvy1raTERuORxQ/s200/DSC00663.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425551355400576386" border="0" /></a>petualangan / perjalanan yang mengasyikkan dan yang pertama kali untuk aku (Coboy style), karena selama ini aku selalu melakukan perjalanan yang menyenangkan dan selalu lewat udara. Ach... rasanya asyik juga walau ada juga rasa sebal, mual, dsb karena aroma yang ada di dalam KA tersebut.<br />Perjalanan pulang menuju kota kami masing2, dilalui dengan kegembiraan dan keceriaan... celoteh, suara tertawa terdengar di gerbong kami. Rasa kantukpun hilang, kalaupun kami sempat tertidur hanya tidur ayam aja. Ach rasanya... ingin selalu bersama mereka, ceria dan bahagia... klo di kantor kan kami sudah sibuk masing-masing :).<br /><br />Akhirnya kami tiba di kota Serang... senangnya, sebagian teman2 turun, kami saling melambaikan tangan dan say Good Byee.<br />Apa karena suasana di gerbong KA dah mulai sepi sehingga aku merasa badanku nga enak, perutku sakit sekali dan keringat dingin mengucur di tubuhku.<br />Aku nga kuat menahannya, sampai akhirnya terpaksa aku juga ke Toilet KA walau joroknya minta ampun. Sakit perut itu masih tetap aku rasakan walau aku sudah tiba di Cilegon bahkan di rumah, <span style="font-style: italic;">Aku bingung apa yang terjadi pada diriku,,,,??? mungkin kah karena aku makan duren pagi hari ? atau aku masuk angin ?</span><br />Aku panggil tukang urut langgananku... aku melihat seluruh pahaku memar biru semua, sampai tukang urut merasa bingung dengan apa yang terjadi pada tubuhku. Aku tetap di urut, tapi aku juga mundar mandir kamar mandi untuk buang2 air besar plus muntah2. A<span style="font-style: italic;">duuhhh... Tuhan... apa yang terjadi padaku ?</span> sampai tukang urut semakin bingung dan segera menyelesaikan tugasnya. Usai urut, aku langsung membersihkan badanku dan langsung aku juga naik ke tempat tidur... tubuhku menggigil, aku deman dan panas tinggi. <span style="font-style: italic;">Tuhan.... kenapa badanku jadi nga karuan, terutama perutku... rasanya seperti di peras2, melilit. Sakitnya minta ampun,,, </span>aku sampai menangis dan tidur selalu aku kompres perutku dengan air panas dalam botol (Malam minggu penuh derita).<br />Hingga esok, keadaanku semakin buruk, rencana aku mau masuk kerja (lembur) aku batalkan, aku tidak tahan dengan keadaanku. Rupanya tidak hanya aku yang mengalami hal ini, beberapa temanku dan juga kinta mengalami hal yang sama,,, tapi aku merasa cukup parah. Aku tetap bertahan, pertolongan pertama aku lakukan atas anjuran temanku dimana aku dan kinta harus minum air kelapa hijau, katanya kami keracunan makanan.<br /><br />3 butir kelapa hijau telah aku minum, Alhamdulillah aku memiliki teman plus tetanggaku yang baik yang selalu aku bisa minta bantuannya jika aku butuh. Dia juga yang mencarikan kelapa hijau untuk aku dan kinta. Thanks My friend... Thanks My neighbour.<br />Keadaanku masih belum membaik, akhirnya aku dan kinta check ke dokter yang ada di klinik 24 jam, aku diberi 7 macam obat untuk aku minum. Aku minum obat2 itu... hasilnya tetap saja aku masih diare dan muntah2. Kinta hanya diare aja. Yang aku nga tahan adalah perutku yang melilit dan serasa di peras2. Aku menangis jika hal itu datang... <span style="font-style: italic;">duh Tuhan... ampuni aku</span>.<br /><br />Senin pagi, aku istirahat total dirumah. Tapi keadaanku masih bel<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim7_xP2fz3SsPKq8SmXRT9Rt7JWIi0xlY8ogStbyHkTM79HybDaLWhir92Jeq1g_o_JqE-gMClbtTrjx3tk7fPkUbDzgPvejuAUYzMnmi4QwsPE1c3U_Os3Yi5yVOEDeld-9LIa3Fxkhk/s1600-h/IMG0089A.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim7_xP2fz3SsPKq8SmXRT9Rt7JWIi0xlY8ogStbyHkTM79HybDaLWhir92Jeq1g_o_JqE-gMClbtTrjx3tk7fPkUbDzgPvejuAUYzMnmi4QwsPE1c3U_Os3Yi5yVOEDeld-9LIa3Fxkhk/s200/IMG0089A.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425725863282787250" border="0" /></a>um membaik... aku masih diare walau sudah tidak muntah2 lagi. Aku juga masih demam tinggi hingga Selasa pagi, aku merasa dehidrasi... aku sudah tidak tahan lagi dan tidak kuat menahan sakit diperutku... akhirnya aku meminta temanku plus tetanggaku tersebut mengantarkan aku ke Rumah Sakit KS. <br />Aku langsung masuk UGD, aku ditangani segera oleh dokter, aku langsung di infus... Tuhan... baru kali ini aku merasa kenal dengan jarum infus, aku benar2 tidak pernah membayangkan sebelumnya. Aku akhirnya rawat inap di Rumah Sakit KS, duh rasanya sedih sekali menjelang akhir tahun aku menghabiskannya di Rumah Sakit.<br /><br />Pen<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjuwe2cLJFYf57u8xw1NO6IDTfOjOv-LW-UFPV8yG0Z66EN-sqSqKIkWLhLifFRePgI7faYsQveTFcRV8iP-4KRoQ0zho6dtuybgcjM1lW1G8peQzE0s3ZRytOyJ-BtVKt_Y-HKmRCP0s/s1600-h/IMG0087A.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjuwe2cLJFYf57u8xw1NO6IDTfOjOv-LW-UFPV8yG0Z66EN-sqSqKIkWLhLifFRePgI7faYsQveTFcRV8iP-4KRoQ0zho6dtuybgcjM1lW1G8peQzE0s3ZRytOyJ-BtVKt_Y-HKmRCP0s/s200/IMG0087A.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425723234910849186" border="0" /></a>anganan dokter specialis tidak optimal sih, tapi karena perawatan suster yang baik2 dan juga karena jarum infus dan suntik2an obat2an yang diberikan suster padaku... aku merasa badanku dah mulai membaik. Menginap semalam di Rumah Sakit, badanku sudah semangkin membaik ditambah lagi teman2 kantor, teman2 main & teman2 senam, juga para tetanggaku yang datang membesuk aku, membuat aku semakin lebih baik, terutama kedua putriku yang selalu juga menjaga ku dan merawatku. Alhamdulillah Kinta sudah sembuh dan tidak separah aku, sehingga dia juga bisa menemani adiknya Gita menjaga aku di Rumah Sakit.<br /><span style="font-style: italic;">Thanks anak2 mama tercinta... Mama sayang kalian. Thanks for All, yang sudah membuat aku semakin membaik. </span><br /><br />Cukup dua hari saja aku di Rumah Sakit, aku sudah nga betah dan ingin segera pulang. Kebetulan temanku yang dirawat lebih awal sudah juga pulang, dan aku entah kenapa infusan ku yang ke 3 sudah tidak mau lagi masuk ke tubuhku, tanganku selalu berdarah mungkin karena aku sering gerak dan tidak terbiasa dengan infusan, sehingga tanganku berdarah dan infusan membeku tidak bisa masuk ke tubuhku. Itu aku jadikan alasan pada dokter specialist yang visit ke aku dengan mengatakan klo aku sudah sehat dan jarum infusan juga sudah suster cabut. Akhirnya aku di ijinkan pulang oleh dokter. <span style="font-style: italic;">Horeee,,,, </span>akhirnya aku pulang dan meninggalkan Rumah Sakit, kebetulan para tetanggaku membesuk aku sekaligus menjemput aku jadinya :). <span style="font-style: italic;">Thanks for all ya... Semoga amal baik kalian semua dibalas oleh Allah SWT, amiiin...</span><br /><br />Malam Tahun Baru, akhirnya aku merayakan dirumah walau sendiri... karena Kinta, Gita juga Siti pembantuku ada acara dengan teman2nya, so aku hanya menikmati Malam Tahun Baru dirumah sendiri, nonton tv and online... tapi sempat baca Yassin, baca surat akhir dan awal tahun juga loh... <span style="font-style: italic;">Semoga Keberkahan dan Lindungan NYA selalu mengiringi langkahku dan putri2ku, amiiin... </span><br /><br />Hari2 setelah keluar dari Rumah Sakit, aku pakai untuk istirahat total dirumah, walau kebosanan datang juga sih, rasanya ingin keluar rumah menghirup udara di <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6HNsYPZ83zZoPRuEDBbYqgP5hxeGGmGo_wMkdJrzt1pZ2gwFrKtzqAqSHN61Eay0qHuZwQzYU7X6PuvcSIDgSC1CBb_HtF7lav6-GlNsw9TewORr4naOweNweeyGfGBzIwkBn2mrfWc8/s1600-h/Photo+2073.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6HNsYPZ83zZoPRuEDBbYqgP5hxeGGmGo_wMkdJrzt1pZ2gwFrKtzqAqSHN61Eay0qHuZwQzYU7X6PuvcSIDgSC1CBb_HtF7lav6-GlNsw9TewORr4naOweNweeyGfGBzIwkBn2mrfWc8/s200/Photo+2073.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425931219560775538" border="0" /></a>luar sana, hal ini akhirnya aku lakukan hari Sabtu dan Minggu 02 & 03 Januari 2010, aku keluar rumah untuk jalan2 ke mall, makan Pizza Hut dan shooping bersama kedua putriku, adikku dan teman plus tetanggaku yang ku ajak pula... Duh serasa nikmatnya... walau masih terasa juga sih kalau badanku masih lemas juga.<br /><br />Senin s/d Rabu, aku sudah mulai beraktifitas kembali di kantor... sayangnya Kamis dan Jumat aku cuti lagi untuk check kesehatanku kembali ke dokter dan istirahat lagi dirumah. Sabtu dan Minggu aku pakai untuk memanjakan diri di Salon dan istirahat dirumah, plus ada pengajian rutin bulanan kantorku di rumahku. <span style="font-style: italic;">Alhamdulillah... semua berjalan dengan lancar walau ada sedikit kekecewaan, kecelakaan kecil jatuh dari motor dan kelelahan.</span> Semua ini cobaan dari NYA untuk aku belajar mawas diri dan belajar sabar.... Thanks Allah, semoga tidak KAU berikan cobaan besar untukku, amiin...<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSEOH-Lv_K50qNBxJQok03epWX46qCmEyr4rvfxj-QzZxBugos7ySqNz8jA55mbqRT3uaDUJOzdoObjX9SLuXCueNa1cuJYx3NRLV-R2PVraCgxkQcC3GFLK_M8848uaYhl79EYgVLRVg/s1600-h/90happy-new-year-with-love.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 167px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSEOH-Lv_K50qNBxJQok03epWX46qCmEyr4rvfxj-QzZxBugos7ySqNz8jA55mbqRT3uaDUJOzdoObjX9SLuXCueNa1cuJYx3NRLV-R2PVraCgxkQcC3GFLK_M8848uaYhl79EYgVLRVg/s200/90happy-new-year-with-love.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425932229700898818" border="0" /></a><br />Senin, 11 januari 2010. Aku sudah benar2 mulai aktifitas kembali di kantorku... I'm back !!<br />Semoga kesehatan selalu bersamaku dan semoga Tahun 2010 ini membawa Keberkahan untuk kehidupanku dimasa depan dan Semoga akan lebih baik dari tahun kemarin, amiin...<br /></div><br /><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(51, 0, 153); font-weight: bold;font-size:130%;" >Temans.</span><br /><span style="color: rgb(51, 0, 153); font-weight: bold;font-size:130%;" >SELAMAT TAHUN BARU 2010 </span><br /><span style="color: rgb(51, 0, 153); font-weight: bold;font-size:130%;" >May Allah bless us and Good Luck !!!<br /><br /></span></div>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-90211714949656772782009-12-12T02:04:00.000+11:002009-12-17T02:06:25.901+11:00Suku Badui Di Pedalaman Banten<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>IN</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Orang kanekes atau disebut juga Baduy, adalah suatu kelompok masyarakat dengan Adat sunda yang berlokasi di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Awal mula sebutan baduy tersebut adalah sebutan yang diberikan oleh penduduk luar, yang berawal dari peneliti Belanda yang menyamakan mereka dengan Badawi atau Bedouin Arab yang merupakan masyarakat yang nomaden (berpindah-pindah). Selain itu sebutan Baduy juga mungkin karena adanya sungai Baduy dan Gunung Baduy yang terdapat di wilayah utara. Namun suku Baduy sendiri lebih senang disebut dengan orang “<i>kanekes</i>”. Sesuai dengan nama wilayah mereka atau sesuai dengan kampung mereka.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Wilayah kanekes bermukim tepat di kaki pegunungan Kendeng di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak-Rangkasbitung, Banten, berjarak sekitar 40 km dari kota Rangkasbitung. Tidak heran bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa sunda dialek Sunda-Banten. Namun mereka juga lancar menggunakan Bahasa Indonesia ketika berdialog dengan penduduk luar.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">
<br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Suku Baduy sendiri terbagi menjadi tiga kelompok yaitu tangtu, panamping, dan dangka (Permana, 2001). Kelompok tangtu adalah kelompok yang dikenal sebagai <i>Baduy Dalam</i>. Yaitu kelompok Baduy yang paling ketat mengikuti adat mereka. Terdapat tiga kampung pada kelompok Baduy dalam yaitu: Cibeo, Cikartawana, dan Cikeusik. Ciri khas orang Baduy Dalam adalah mereka mengenakan pakaian yang berwarna putih alami dan biru tua serta mengenakan ikat kepala putih. Kelompok yang kedua adalah <i>Baduy Luar</i> atau dikenal sebagai kelompok masyarakat panamping. Yang berciri mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna hitam. Dan tersebar mengelilingi wilayah Baduy Dalam seperti Cikadu, Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, dan lain sebagainya. Lain halnya kelompok ketiga disebut dengan <i>Baduy Dangka</i>, mereka tinggal di luar wilayah Kanekes tidak seperti Baduy Dalam dan Luar. dan saat ini hanya 2 kampung yang tersisa yaitu Padawaras (Cibengkung) dan Sirahdayeuh (Cihandam).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kepercayaan Suku Baduy atau masyarakat kanekes sendiri sering disebut dengan Sunda Wiwitan yang berdasarkan pada pemujaan nenek moyang (animisme), namun semakin berkembang dan dipengaruhi oleh agama lainnya seperti agama Islam, Budha dan Hindu. Namun inti dari kepercayaan itu sendiri ditunjukkan dengan ketentuan adat yang mutlak dengan adanya “pikukuh” ( kepatuhan) dengan konsep tidak ada perubahan sesedikit mungkin atau tanpa perubahan apapun.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">
<br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Objek kepercayaan terpenting bagi masyarakat Kanekes adalah Arca Domas, yang lokasinya dirahasiakan dan dianggap paling sakral. masyarakatnya mengunjungi lokasi tersebut dan melakukan pemujaan setahun sekali pada bulan kalima. Hanya ketua adat tertinggi <i>puun</i> dan rombongannya yang terpilih saja yang dapat mengikuti rombongan tersebut. Di daerah arca tersebut terdapat batu lumping yang dipercaya apa bila saat pemujaan batu tersebut terlihat penuh maka pertanda hujan akan banyak turun dan panen akan berhasil, dan begitu juga sebaliknya, jika kering atau berair keruh pertanda akan terjadi kegagalan pada panen.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">
<br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Mata pencaharian masyarakat Baduy adalah bertani dan menjual buah-buahan yang mereka dapatkan dari hutan. Selain itu Sebagai tanda kepatuhan/pengakuan kepada penguasa, masyarakat Kanekes secara rutin melaksanakan <i>seba</i> yang masih rutin diadakan setahun sekali dengan mengantarkan hasil bumi kepada penguasa setempat yaitu Gubernur Banten. Dari hal tersebut terciptanya interaksi yang erat antara masyarakat Baduy dan penduduk luar. Ketika pekerjaan mereka diladang tidak mencukupi, orang Baduy biasanya berkelana ke kota besar sekitar wilayah mereka dengan berjalan kaki, umumnya mereka berangkat dengan jumlah yang kecil antara 3 sampai 5 orang untuk mejual madu dan kerajinan tangan mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Perdagangan yang semula hanya dilakukan dengan barter kini sudah menggunakan mata uang rupiah. Orang baduy menjual hasil pertaniannya dan buah-buahan melalui para tengkulak. </span><span style="" lang="SV">Mereka juga membeli kebutuhan hidup yang tidak diproduksi sendiri di pasar. Pasar bagi orang Kanekes terletak di luar wilayah Kanekes seperti pasar Kroya, Cibengkung, dan Ciboleger</span><span style=";font-family:";font-size:11;" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-5569368904954401552009-12-11T01:58:00.000+11:002009-12-17T02:04:14.558+11:00SUKU BADUI (Banten)<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><link rel="themeData" href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>IN</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><a href="http://macsman.files.wordpress.com/2008/10/baduy2.jpg"><span style="text-decoration: none;color:blue;" ><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="Picture_x005f_x0020_1" spid="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" alt="http://macsman.files.wordpress.com/2008/10/baduy2.jpg?w=320&h=213" style="'width:240pt;height:159.75pt'/"><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></span></a></span><span style=";font-family:georgia;font-size:100%;" ><span style="" lang="SV">Orang Kanekes atau orang Baduy adalah suatu kelompok masyarakat adat Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Sebutan “Baduy” merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka dengan Badawi atau Bedouin Arab yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden). Kemungkinan lain adalah karena adanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada di bagian utara dari wilayah tersebut. Mereka sendiri lebih suka menyebut diri sebagai urang Kanekes atau “orang Kanekes” sesuai dengan nama wilayah mereka, atau sebutan yang mengacu kepada nama kampung mereka seperti Urang Cibeo (Garna, 1993).</span></span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">
<br /><span style=";font-family:georgia;font-size:100%;" ><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></span></p><div face="georgia" style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><b><span style="" lang="SV">Wilayah</span></b><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="SV">Wilayah Kanekes secara geografis terletak pada koordinat 6°27’27” – 6°30’0” LU dan 108°3’9” – 106°4’55” BT (Permana, 2001). Mereka bermukim tepat di kaki pegunungan Kendeng di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak-Rangkasbitung, Banten, berjarak sekitar 40 km dari kota Rangkasbitung. Wilayah yang merupakan bagian dari Pegunungan Kendeng dengan ketinggian 300 – 600 m di atas permukaan laut (DPL) tersebut mempunyai topografi berbukit dan bergelombang dengan kemiringan tanah rata-rata mencapai 45%, yang merupakan tanah vulkanik (di bagian utara), tanah endapan (di bagian tengah), dan tanah campuran (di bagian selatan). suhu rata-rata 20°C.</span></span></p><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal">
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><b><span style="" lang="SV">Bahasa</span></b><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="SV">Bahasa yang mereka gunakan adalah Bahasa Sunda dialek Sunda–Banten. Untuk berkomunikasi dengan penduduk luar mereka lancar menggunakan Bahasa Indonesia, walaupun mereka tidak mendapatkan pengetahuan tersebut dari sekolah. Orang Kanekes ‘dalam’ tidak mengenal budaya tulis, sehingga adat istiadat, kepercayaan/agama, dan cerita nenek moyang hanya tersimpan di dalam tuturan lisan saja.</span></span></p><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal">
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><b><span style="" lang="SV">Asal-usul</span></b><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="SV">Menurut kepercayaan yang mereka anut, orang Kanekes mengaku keturunan dari Batara Cikal, salah satu dari tujuh dewa atau batara yang diutus ke bumi. Asal usul tersebut sering pula dihubungkan dengan Nabi Adam sebagai nenek moyang pertama. Menurut kepercayaan mereka, Adam dan keturunannya, termasuk warga Kanekes mempunyai tugas bertapa atau asketik (mandita) untuk menjaga harmoni dunia.<o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="SV">Pendapat mengenai asal-usul orang Kanekes berbeda dengan pendapat para ahli sejarah, yang mendasarkan pendapatnya dengan cara sintesis dari beberapa bukti sejarah berupa prasasti, catatan perjalanan pelaut Portugis dan Tiongkok, serta cerita rakyat mengenai ‘Tatar Sunda’ yang cukup minim keberadaannya. Masyarakat Kanekes dikaitkan dengan Kerajaan Sunda yang sebelum keruntuhannya pada abad ke-16 berpusat di Pakuan Pajajaran (sekitar Bogor sekarang). Sebelum berdirinya Kesultanan Banten, wilayah ujung barat pulau Jawa ini merupakan bagian penting dari Kerajaan Sunda. Banten merupakan pelabuhan dagang yang cukup besar. Sungai Ciujung dapat dilayari berbagai jenis perahu, dan ramai digunakan untuk pengangkutan hasil bumi dari wilayah pedalaman. Dengan demikian penguasa wilayah tersebut, yang disebut sebagai Pangeran Pucuk Umum menganggap bahwa kelestarian sungai perlu dipertahankan. Untuk itu diperintahkanlah sepasukan tentara kerajaan yang sangat terlatih untuk menjaga dan mengelola kawasan berhutan lebat dan berbukit di wilayah Gunung Kendeng tersebut. Keberadaan pasukan dengan tugasnya yang khusus tersebut tampaknya menjadi cikal bakal Masyarakat Baduy yang sampai sekarang masih mendiami wilayah hulu Sungai Ciujung di Gunung Kendeng tersebut (Adimihardja, 2000). Perbedaan pendapat tersebut membawa kepada dugaan bahwa pada masa yang lalu, identitas dan kesejarahan mereka sengaja ditutup, yang mungkin adalah untuk melindungi komunitas Baduy sendiri dari serangan musuh-musuh Pajajaran.<o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="SV">Van Tricht, seorang dokter yang pernah melakukan riset kesehatan pada tahun 1928, menyangkal teori tersebut. Menurut dia, orang Baduy adalah penduduk asli daerah tersebut yang mempunyai daya tolak kuat terhadap pengaruh luar (Garna, 1993b: 146). Orang Baduy sendiri pun menolak jika dikatakan bahwa mereka berasal dari orang-oraang pelarian dari Pajajaran, ibu kota Kerajaan Sunda. Menurut Danasasmita dan Djatisunda (1986: 4-5) orang Baduy merupakan penduduk setempat yang dijadikan mandala’ (kawasan suci) secara resmi oleh raja, karena penduduknya berkewajiban memelihara kabuyutan (tempat pemujaan leluhur atau nenek moyang), bukan agama Hindu atau Budha. Kebuyutan di daerah ini dikenal dengan kabuyutan Jati Sunda atau ‘Sunda Asli’ atau Sunda Wiwitan (wiwitann=asli, asal, pokok, jati). Oleh karena itulah agama asli mereka pun diberi nama Sunda Wiwitan. Raja yang menjadikan wilayah Baduy sebagai mandala adalah Rakeyan Darmasiksa.</span></span></p><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal">
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><b><span style="" lang="SV">Kepercayaan</span></b><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="SV">Kepercayaan masyarakat Kanekes yang disebut sebagai Sunda Wiwitan berakar pada pemujaan kepada arwah nenek moyang (animisme) yang pada perkembangan selanjutnya juga dipengaruhi oleh agama Budha, Hindu, dan Islam. Inti kepercayaan tersebut ditunjukkan dengan adanya pikukuh atau ketentuan adat mutlak yang dianut dalam kehidupan sehari-hari orang Kanekes (Garna, 1993). Isi terpenting dari ‘pikukuh’ (kepatuhan) Kanekes tersebut adalah konsep “tanpa perubahan apapun”, atau perubahan sesedikit mungkin:<o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="SV">Lojor heunteu beunang dipotong, pèndèk heunteu beunang disambung.<o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="SV">Tabu tersebut dalam kehidupan sehari-hari diinterpretasikan secara harafiah. Di bidang pertanian, bentuk pikukuh tersebut adalah dengan tidak mengubah kontur lahan bagi ladang, sehingga cara berladangnya sangat sederhana, tidak mengolah lahan dengan bajak, tidak membuat terasering, hanya menanam dengan tugal, yaitu sepotong bambu yang diruncingkan. Pada pembangunan rumah juga kontur permukaan tanah dibiarkan apa adanya, sehingga tiang penyangga rumah Kanekes seringkali tidak sama panjang. Perkataan dan tindakan mereka pun jujur, polos, tanpa basa-basi, bahkan dalam berdagang mereka tidak melakukan tawar-menawar.</span></span></p><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal">
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="SV">Objek kepercayaan terpenting bagi masyarakat Kanekes adalah Arca Domas, yang lokasinya dirahasiakan dan dianggap paling sakral. Orang Kanekes mengunjungi lokasi tersebut untuk melakukan pemujaan setahun sekali pada bulan Kalima, yang pada tahun 2003 bertepatan dengan bulan Juli. Hanya puun yang merupakan ketua adat tertinggi dan beberapa anggota masyarakat terpilih saja yang mengikuti rombongan pemujaan tersebut. Di kompleks Arca Domas tersebut terdapat batu lumpang yang menyimpan air hujan. Apabila pada saat pemujaan ditemukan batu lumpang tersebut ada dalam keadaan penuh air yang jernih, maka bagi masyarakat Kanekes itu merupakan pertanda bahwa hujan pada tahun tersebut akan banyak turun, dan panen akan berhasil baik. Sebaliknya, apabila batu lumpang kering atau berair keruh, maka merupakan pertanda kegagalan panen.<o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="SV">Bagi sebagian kalangan, berkaitan dengan keteguhan masyarakatnya, kepercayaan yang dianut masyarakat adat Kanekes ini mencerminkan kepercayaan keagamaan masyarakat Sunda secara umum sebelum masuknya Islam.</span></span></p><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal">
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><b><span lang="EN-US">Kelompok-kelompok dalam masyarakat Kanekes</span></b></span></p><div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span lang="EN-US">Masyarakat Kanekes secara umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu tangtu, panamping, dan dangka (Permana, 2001). Kelompok tangtu adalah kelompok yang dikenal sebagai Baduy Dalam, yang paling ketat mengikuti adat, yaitu warga yang tinggal di tiga kampung: Cibeo, Cikartawana, dan Cikeusik). Ciri khas Orang Baduy Dalam adalah pakaiannya berwarna putih alami dan biru tua serta memakai ikat kepala putih. Kelompok masyarakat panamping adalah mereka yang dikenal sebagai Baduy Luar, yang tinggal di berbagai kampung yang tersebar mengelilingi wilayah Baduy Dalam, seperti Cikadu, Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, dan lain sebagainya. Masyarakat Baduy Luar berciri khas mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna hitam. Apabila Baduy Dalam dan Baduy Luar tinggal di wilayah Kanekes, maka “Baduy Dangka” tinggal di luar wilayah Kanekes, dan pada saat ini tinggal 2 kampung yang tersisa, yaitu Padawaras (Cibengkung) dan Sirahdayeuh (Cihandam). Kampung Dangka tersebut berfungsi sebagai semacam buffer zone atas pengaruh dari luar (Permana, 2001).</span></span></p><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span lang="EN-US">
<br /></span></span></p><div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:georgia;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><b><span lang="EN-US">Mata pencaharian</span></b></span></p><div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> <span style="font-size:100%;"><span lang="EN-US" style="font-size:12;">Sebagaimana yang telah terjadi selama ratusan tahun, maka mata pencaharian utama masyarakat Kanekes adalah bertani padi huma. Selain itu mereka juga mendapatkan penghasilan tambahan dari menjual buah-buahan yang mereka dapatkan di hutan seperti durian dan asam keranji, serta madu hutan.
<br />
<br /></span></span></div>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-21737731008890180392009-12-10T17:53:00.000+11:002009-12-10T17:53:00.252+11:00Asal Usul Suku Baduy<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9M9am_BARUV5LuiZyoWTtWk58ue91p816qBE7Rcd4RzNfUNnRM07s2qW_Pa2uPl7mGBqvtpznrMplPthvmK-s75oMzTHg4rR7hnU80vyu4Qn02jAe10U321mYTfsOtnZZIDatZqc1N7o/s1600-h/badui2"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 108px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9M9am_BARUV5LuiZyoWTtWk58ue91p816qBE7Rcd4RzNfUNnRM07s2qW_Pa2uPl7mGBqvtpznrMplPthvmK-s75oMzTHg4rR7hnU80vyu4Qn02jAe10U321mYTfsOtnZZIDatZqc1N7o/s200/badui2" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5410933245419047682" border="0" /></a> <div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Menyimak cerita rakyat khususnya di wilayah Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak umumnya sewilayah Banten maka suku Baduy berasal dari 3 tempat sehingga baik dari cara berpakaian, penampilan serta sifatnyapun sangat berbeda </p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-weight: bold;">I. Berasal dari Kerajaan Pajajaran / Bogor</span><br />Konon pada sekitar abad ke XI dan XII Kerajaan Pajajaran menguasai seluruh tanah Pasundan yakni dari Banten, Bogor, priangan samapai ke wilayah Cirebon, pada waktu itu yang menjadi Rajanya adalah PRABU BRAMAIYA MAISATANDRAMAN dengan gelar PRABU SILIWANGI.<br />Kemudian pada sekitar abad ke XV dengan masuknya ajaran Agama Islam yang dikembangkan oleh saudagar-saudagar Gujarat dari Saudi Arabia dan Wali Songo dalam hal ini adalah SUNAN GUNUNG JATI dari Cirebon, dari mulai Pantai Utara sampai ke selatan daerah Banten, sehingga kekuasaan Raja semakin terjepit dan rapuh dikarenakan rakyatnya banyak yang memasuki agama Islam. Akhirnya raja beserta senopati dan para ponggawa yang masih setia meninggalkan keraan masuk hutan belantara kearah selatan dan mengikuti Hulu sungai, mereka meninggalkan tempat asalnya dengan tekad seperti yang diucapkan pada pantun upacara Suku Baduy “ Jauh teu puguh nu dijugjug, leumpang teu puguhnu diteang , malipir dina gawir, nyalindung dina gunung, mending keneh lara jeung wiring tibatan kudu ngayonan perang jeung paduduluran nu saturunan atawa jeung baraya nu masih keneh sa wangatua”<br />Artinya : jauh tidak menentu yang tuju ( Jugjug ),berjalan tanpa ada tujuan, berjalan ditepi tebing, berlindung dibalik gunung, lebih baik malu dan hina dari pada harus berperang dengan sanak saudara ataupun keluarga yang masih satu turunan “<br />Keturunan ini yang sekarang bertempat tinggal di kampong Cibeo ( Baduy Dalam )<br />dengan cirri-ciri : berbaju putih hasil jaitan tangan ( baju sangsang ), ikat kepala putih, memakai sarung biru tua ( tenunan sendiri ) sampai di atas lutut, dan sipat penampilannya jarang bicara (seperlunya ) tapir amah, kuat terhadap Hukum adat, tidak mudah terpengaruh, berpendirian kuat tapi bijaksana.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><br /><span style="font-weight: bold;">II. Berasal dari Banten Girang/Serang</span><br />Menurut cerita yang menjadi senopati di Banten pada waktu itu adalah putra dari Prabu Siliwangi yang bernama Prabu Seda dengan gelar Prabu Pucuk Umun setelah Cirebon dan sekitarnya dikuasai oleh Sunan Gunung Jati, maka beliau mengutus putranya yang bernama Sultan Hasanudin bersama para prajuritnya untuk mengembangkan agama Islam di wilayah Banten dan sekitarnya. Sehingga situasi di Banten Prabu Pucuk Umun bersama para ponggawa dan prajurutnya meninggalkan tahta di Banten memasuki hutan belantara dan menyelusuri sungai Ciujung sampai ke Hulu sungai , maka tempat ini mereka sebut Lembur Singkur Mandala Singkah yang maksudnya tempat yang sunyi untuk meninggalkan perang dan akhirnya tempat ini disebut GOA/ Panembahan Arca Domas yang sangat di keramatkan .<br />Keturunan ini yang kemudian menetap di kampung Cikeusik ( Baduy Dalam ) dengan Khas sama dengan di kampong Cikeusik yaitu : wataknya keras,acuh, sulit untuk diajak bicara ( hanya seperlunya ), kuat terhadap hukum Adat, tidak mudah menerima bantuan orang lain yang sifatnya pemberian, memakai baju putih ( blacu ) atau dari tenunan serat daun Pelah, iket kepala putih memakai sarung tenun biru tua ( diatas lutut ).</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><br /><span style="font-weight: bold;">III. Berasala dari Suku Pangawinan ( campuran )</span><br />Yang dimaksud suku Pengawinan adalah dari percampuran suku-suku yang pada waktu itu ada yang berasal dari daerah Sumedang, priangan, Bogor, Cirebon juga dari Banten. Jadi kebanyakanmereka itu terdiri dari orang-orang yang melangggar adat sehingga oleh Prabu Siliwangi dan Prabu Pucuk Umun dibuang ke suatu daerah tertentu. Golongan inipun ikut terdesak oleh perkembangan agama Islam sehingga kabur terpencar kebeberapa daerah perkampungan tapi ada juga yang kabur kehutan belantara, sehingga ada yang tinggal di Guradog kecamatan Maja, ada yang terus menetap di kampong Cisungsang kecamatan Bayah, serta ada yang menetap di kampung Sobang dan kampong Citujah kecamatan Muncang, maka ditempat-tempat tersebut di atas masih ada kesamaan cirikhas tersendiri. Adapun sisanya sebagian lagi mereka terpencar mengikuti/menyusuri sungai Ciberang, Ciujung dan sungai Cisimeut yang masing-masing menuju ke hulu sungai, dan akhirnya golongan inilah yang menetap di 27 perkampungan di Baduy Panamping ( Baduy Luar ) desa Kanekes kecamatan Leuwidamar kabupaten Lebak dengan cirri-cirinya ; berpakaian serba hitam, ikat kepala batik biru tua, boleh bepergian dengan naik kendaraan, berladang berpindah-pindah, menjadi buruh tani, mudah diajak berbicara tapi masih tetap terpengaruh adanya hukum adat karena merekan masih harus patuh dan taat terhadap Hukum adat.<br />Dari suku Baduy panamping pada tahun 1978 oleh pemerintah diadakan proyek PKMT ( pemukiman kembali masyarakat terasing ) yang lokasinya di kampung Margaluyu dan Cipangembar desa Leuwidamar kecamatan Leuwidamar dan terus dikembangkan oleh pemerintah proyek ini di kampung Kopo I dan II, kampung Sukamulya dan kampung Sukatani desa Jalupangmulya kecamatan Leuwidamar .<br />Suku Baduy panamping yang telah dimukimkan inilah yang disebut Baduy Muslim, dikarenakan golongan ini telah memeluk agama Islam, bahkan ada yang sudah melaksanakan rukun Islam yang ke 5 yaitu memunaikan ibadah Haji.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-weight: bold;">Kini sebutan bagi suku Baduy terdiri dari :</span><br />1. Suku Baduy Dalam yang artinya suku Baduy yang berdomisili di Tiga Tangtu ( Kepuunan ) yakni Cibeo, Cikeusik dan Cikertawana.<br />2. Suku Baduy Panamping artinya suku Baduy yang bedomisili di luar Tangtu yang menempati di 27 kampung di desa Kanekes yang masih terikatoleh Hukum adat dibawah pimpinan Puuun (kepala adat ).<br />3. Suku Baduy Muslim yaitu suku Baduy yang telah dimukimkan dan telah mengikuti ajaran agama Islam dan prilakunya telah mulai mengikuti masyarakat luar serta sudah tidak mengikuti Hukum adat.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><br />Adapun sebutan siku Baduy menurut cerita adalah asalnya dari kata Badui, yakni sebutan dari golongan/ kaum Islam yang maksudnya karena suku itu tidak mau mengikuti dan taat kepada ajaran agama Islam, sedangkan di Saudi Arabia golongan yang seperti itu disebut Badui maksudnya golongan yang membangkang tidak mau tunduk dan sulit di atur sehingga dari sebutan Badui inilah menjadi sebutan Suku Baduy.<o:p></o:p></p>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-20309958698898453142009-12-09T17:32:00.000+11:002009-12-09T17:32:00.347+11:00Berkunjung ke Kampung Badui<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx9DsbWpjRVRQmoCE4c5Di3BE-Qz5728pZIAppUUE2ioiwwtN6EkzGtprkhdDIcwACpW66l6KJB02ZAgEYV6s5iKv2wc9VgASm-_LLAWyLpiJw5DJCxb9Ztlf5J1AZbwDOfbN3fUSFXM8/s1600-h/Badui1"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 141px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx9DsbWpjRVRQmoCE4c5Di3BE-Qz5728pZIAppUUE2ioiwwtN6EkzGtprkhdDIcwACpW66l6KJB02ZAgEYV6s5iKv2wc9VgASm-_LLAWyLpiJw5DJCxb9Ztlf5J1AZbwDOfbN3fUSFXM8/s200/Badui1" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5410895222394287090" border="0" /></a>Menyebut kata Badui mungkin orang langsung membayangkan sebuah suku masyarakat terpencil yang tinggal di pedesaan udik dan terisolasi dari berbagai perkembangan dunia yang semakin hari semakin mengglobal. Suku Badui yang terletak di wilayah selatan Provinsi Banten itu merupakan suatu kesatuan masyarakat yang terikat oleh kesamaan budaya, bahasa Sunda Badui, hidup berladang atau bercocok tanam, dan memegang teguh agama Sunda Wiwitan. Orang Badui memiliki model rumah panggung yang khas beratapkan daun lontar atau alang-alang dan berdindingkan anyaman bambu.<o:p></o:p></div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Suku Badui memiliki karakteristik kehidupan unik yang tidak pernah berubah sejak beberapa abad yang lalu, jauh sebelum agama Hindu dan Islam masuk ke wilayahnya.<o:p></o:p></p> <p style="text-align: justify;">Menariknya, pola hidup masyarakat Badui sampai saat ini tidak pernah berubah karena mereka ingin mempertahankan kekhasan mereka sebagai masyarakat yang unik, lain daripada masyarakat lain. Karena itu, Badui telah dijadikan salah satu aset wisata Banten, bahkan aset nasional yang perlu dipertahankan dan dipelihara.<o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kampung Badui persisnya terletak di pegunungan Kendeng, Kabupaten Lebak, Banten. Wilayah tempat Suku Badui tinggal seluas 5132 hektare telah ditetapkan sebagai daerah kekuasaan adat yang harus dilindungi, pada bagian utara berbatasan dengan Leuwidamar dan di selatan berbatasan dengan Malingping.<o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><strong>Dua Kelompok</strong><o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Suku Badui terdiri atas dua kelompok, yakni orang Badui Dalam dan orang Badui Luar. Badui Dalam terdiri dari tiga kampung yakni Cibeo, Cikeusik, dan Cikartawarna. Sedangkan Badui Luar terdiri dari 51 kampung. Penduduk Badui Dalam sebanyak 600 jiwa sedangkan Badui Luar sebanyak 7.140 jiwa, yang dikelompokkan sebagai bagian dari Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.<o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Jarak antara Badui Luar dan Badui Dalam relatif jauh dan ditempuh dengan jalan kaki melewati hutan rimba dan pegunungan. Kalau orang Badui sendiri untuk bisa sampai ke Badui Dalam hanya memerlukan waktu empat jam. Sementara kalau orang non Badui selama kurang lebih delapan jam.<o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Penggunaan istilah orang Badui atau orang Kanekes, tidak lebih dari upaya orang-orang luar Badui memberi nama kepada kelompok masyarakat yang memang tinggal di sekitar Gunung Badui dan Sungai Cibadui itu. Untuk sebutan orang Kanekes, lebih disebabkan adanya Desa Kanekes yang membawahi seluruh perkampungan masyarakat Badui. Perlu diingat bahwa orang Badui bisa disebut orang Kanekes, namun orang Kanekes belum tentu orang Badui karena di Desa Kanekes juga terdapat perkampungan masyarakat non-Badui.<o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Bagi masyarakat Badui sendiri, tidak dikenal istilah orang Badui, orang Kanekes, Badui Dalam maupun Badui Luar. Masyarakat di sana menggunakan istilah urang tonggoh atau urang girang atau urang tangtu untuk menyebutkan Badui Dalam. Sedang untuk Badui Luar, mereka menggunakan istilah urang landeuh atau urang panamping. Istilah tersebut hingga saat ini masih dipergunakan. Orang Badui tidak akan menyebutkan dirinya dari Badui atau dari Kanekes. Mereka akan menyebutkan nama kampungnya, seperti urang Kaduketug untuk masyarakat Badui yang berasal dari Kampung Kaduketug atau urang Cibeo bagi yang berasal dari kampung Cibeo.<o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pola hidup yang dijalani dan dilakoni orang Badui memang sangat menarik untuk dipelajari. Hidup mereka memang sangat tradisional. Hal ini dapat kita lihat dari cara berpakaian mereka yang sederhana. Pakaian yang mereka gunakan memang sangat khas dan kita bisa langsung membedakan orang Badui Luar dari orang Badui Dalam. Orang Badui Luar biasanya memakai ikat kepala hitam, baju hitam, dan celana hitam. Sedangkan orang Badui Dalam, sering dan wajib aturannya memakai kain ikat kepala berwarna putih, baju putih, dan celana putih.<o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sementara mata pencaharian, baik Badui Dalam maupun Badui Luar pada umumnya adalah bercocok tanam atau berladang dengan sistem berpindah-pindah. Selain itu, mereka juga memiliki kerajinan tangan seperti menenun dengan model tenunan sarung dan selendang khas Badui. Kesamaan lain antara Badui Dalam dan Badui Luar seperti larangan untuk memelihara hewan berkaki empat kecuali anjing karena digunakan untuk berburu. Hewan berkaki empat seperti sapi, kambing, kerbau, kuda, dan babi menurut mereka merupakan binatang yang merusak tanaman.<o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Perbedaannya, Badui Dalam tidak pernah naik kendaraan kalau bepergian. Karena itu setiap kali ke Jakarta atau ke mana saja mereka harus berjalan kaki dan tidak menggunakan alas kaki, sandal atau sepatu. Sedangkan orang Badui Luar sudah mulai terbuka terhadap perkembangan seperti menggunakan alas kaki dan bisa naik kendaraan kalau bepergian. Orang Badui Luar bisa berobat ke puskesmas kalau sakit, sementara orang Badui Dalam dilarang. Mereka menggunakan dukun kampung untuk menyembuhkan sakit. Pola rumah tinggal yang mereka gunakan juga sudah sedikit berbeda. Badui Dalam sama sekali dilarang untuk menggunakan paku dalam mendirikan rumah. Mereka hanya menggunakan tali untuk mengikat tiang rumah dan kerangka rumah lainnya. Sementara Badui Luar sudah bisa menggunakan paku untuk membuat rumah.<o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><strong>Harmonis</strong><o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kendati ada banyak hal yang berbeda, kehidupan orang Badui sangat harmonis dan penuh dengan kedamaian. Pola hidup gotong royong yang mereka terapkan membuat mereka hidup rukun. Mereka tampaknya sangat ramah, berbudaya, beradab, bahkan terhadap para wisatawan pun mereka memperlihatkan sikap ramah. Dalam sejarahnya belum ada orang Badui yang saling perang atau melakukan tindakan kriminal. Kenyataannya memang demikian, sesama orang Badui belum pernah terjadi saling membunuh, saling menipu, apalagi dengan orang luar Badui.<o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kebersamaan mereka sangatlah kuat. Mereka mengadakan upacara adat secara bersamaan, menanam padi dan panen bersamaan, serta banyak kegiatan lain yang memang sudah terjadwal untuk dilaksanakan secara serempak.<o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Suku Badui mempunyai sistem pemerintahan yang sederhana namun efektif. Pusat pemerintahan dilakukan dari tiga kampung di Badui Dalam. Kampung Cikeusik, kampung paling selatan di Badui merupakan pusat pemerintahan yang mengurusi soal keagamaan dan adat istiadat. Kampung Cikartawana, (ci = air, karta = kota, wana = hutan), merupakan pusat pemerintahan yang mengurusi soal pertanian dan kesejahteraan masyarakat Badui. Terakhir adalah Kampung Cibeo yang letak geografisnya berada di tengah-tengah daerah Badui, menjadi pusat pemerintahan yang mengurusi bidang keamanan wilayah dan intelijen. Masing-masing ketiga kampung ini dipimpin oleh seorang kepala kampung yang diberi nama Puun<o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><strong>Perubahan</strong><o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sejak dibukanya terminal Ciboleger, Desa Kanekes sekitar tahun 1992 yang menghubungkan daerah Badui dengan daerah luar, membawa dampak yang tidak sedikit. Lancarnya transportasi ke Ciboleger membuat Ciboleger menjadi pasar raya bagi masyarakat Badui. Dari mulai gayung plastik, pakaian, sepatu, sabun, shampo, alat tulis menulis hingga makanan dan minuman seperti coca cola, teh botol hingga chiki dan mi instan, banyak tersedia di Ciboleger. Ditambah dengan banyaknya wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang dengan segala perilaku serta kebiasaan berbeda dengan masyarakat Badui.<o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Hal tersebut tentunya membawa perubahan dalam pola hidup masyarakat Badui, terutama Badui Luar. Di setiap kampung kita sudah biasa menjumpai paling tidak satu buah warung. Tidak heran bila saat ini di Badui Luar banyak orang yang sudah memakai sandal jepit, menggunakan kantong plastik, makan mi instan dengan sambal botolan, mencuci perabotan menggunakan sabun colek, dan para wanitanya membersihkan diri di sungai dengan sabun wangi serta shampo saset.<o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kita tidak kesulitan meminta kertas dan ballpoin untuk menulis kepada penduduk Badui Luar, bahkan ada beberapa orang Badui Luar yang telah memiliki kartu nama sebagai media promosi diri dan daerahnya. Namun mereka tetap tidak mau merubah secara drastis adat serta budaya yang telah ada dengan segala konsekuensinya.<o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kondisi tersebut tidak akan kita jumpai di Badui Dalam yang hingga saat ini tetap memegang teguh adat istiadat, budaya serta kebiasaan para pendahulunya. Kita boleh merasa lega karena di Badui Dalam masih belum tergoyahkan oleh kemajuan teknologi dan zaman.<o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Dengan terbukanya transportasi menuju wilayah Badui, semakin banyak wisatawan datang berkunjung ke daerah ini. Sembilan puluh lima persen wisatawan yang berkunjung adalah wisatawan lokal, selebihnya merupakan wisatawan mancanegara.<o:p></o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Minimnya brosur dan pemberitaan tentang Badui membuat calon wisatawan luar negeri tidak sempat melirik kawasan wisata ini. Agar wisatawan dapat menikmati perjalanan sambil mendapat penjelasan yang benar tentang Badui dan mengingat kondisi medan yang lumayan berat serta banyaknya larangan atau pamali di wilayah Badui, maka sudah seharusnya mereka membutuhkan jasa pramuwisata atau guide sebagai pemandu serta jasa porter sebagai pembawa barang.<o:p></o:p></p>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-9426759349625663202009-12-08T15:34:00.002+11:002009-12-08T15:34:00.451+11:00Propinsi BANTEN<p class="MsoNormal"><span style="display: none; font-size: 12pt; font-family: 'Times New Roman','serif';"><o:p> </o:p></span></p> <table style="text-align: left; margin-left: 0px; margin-right: 0px;" class="MsoNormalTable" border="0" cellpadding="0"> <tbody> <tr> <td style="padding: 0.75pt;" valign="top"><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="font-family: georgia; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Banten adalah sebuah provinsi di pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini dulunya merupakan bagian dari provinsi Jawa Barat, namun dipisahkan sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-undang no.23 tahun 2000. Wilayahnya mencakup sisi barat dari Provinsi Jawa Barat, yaitu Serang, Lebak, Pandeglang, Tangerang, Kota Cilegon, Kota Serang, Kota Tangerang. Ibukotanya kota Serang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: georgia;"><b><u><span style="font-size: 12pt;">Geografis</span></u></b><span style="font-size: 12pt;"><br /><br /></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Wilayah Banten terletak di antara 5º 7’ 50” - 7º 1’ 11” Lintang Selatan dan 105º 1’ 11” - 106º 7’ 12” Bujur Timur, berdasarkan UU RI Nomor 23 tahun 2000 luas wilayah Banten adalah 9.160,70 Km2 . Secara wilayah pemerintahan Provinsi Banten terdiri dari 3 kota, 4 kabupaten, 140 kecamatan, 262 kelurahan dan 1.242 desa.</span><br /><span style="font-size: 12pt;"></span></div><p class="MsoNormal" style="font-family: georgia;"><span style="font-size: 12pt;"><br />Propinsi Banten mempunyai batas wilayah :<br /><br /> * Sebelah utara dengan Laut Jawa<br /> * Sebelah timur dengan Jakarta dan Jawa Barat<br /> * Sebelah selatan dengan Samudera Hindia<br /> * Sebelah barat dengan Selat Sunda<br /><br /></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Wilayah laut Banten merupakan salah satu jalur laut potensial, Selat Sunda merupakan salah satu jalur lalu lintas laut yang strategis karena dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan Australia, Selandia Baru, dengan kawasan Asia Tenggara misalnya Thailand, Malaysia dan Singapura. Disamping itu Banten merupakan jalur penghubung antara Jawa dan Sumatra. Bila dikaitkan posisi geografis dan pemerintahan maka wilayah Banten terutama Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang merupakan wilayah penyangga bagi Jakarta. Secara ekonomi wilayah Banten mempunyai banyak industri. Wilayah Provinsi Banten juga memiliki beberapa pelabuhan laut yang dikembangkan sebagai antisipasi untuk menampung kelebihan kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta dan ditujukan untuk menjadi pelabuhan alternatif selain Singapura.</span><br /><span style="font-size: 12pt;"></span></div><p class="MsoNormal" style="font-family: georgia;"><span style="font-size: 12pt;"><b><u><br />Topografi</u></b><br /><br />Kondisi topografi Banten adalah sebagai berikut:<br /><br /> * Wilayah datar (kemiringan 0 - 2 %) seluas 574.090 Ha<br /> * Wilayah bergelombang (kemiringan 2 - 15%) seluas 186.320 Ha<br /> * Wilayah curam (kemiringan 15 - 40%) seluas 118.470,50 Ha<br /><br /></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kondisi penggunaan lahan yang perlu dicermati adalah menurunnya wilayah hutan dari 233.629,77 Ha pada tahun 2004 menjadi 213.629,77 Ha.</span><br /><span style="font-size: 12pt;"></span><br /><span style="font-size: 12pt;"><b><u>Sejarah</u></b></span><br /><span style="font-size: 12pt;"></span><br /><span style="font-size: 12pt;">Banten pada masa lalu merupakan sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta dengan masyarakat yang terbuka dan makmur. Banten yang berada di jalur perdagangan internasional, berinteraksi dengan dunia luar sejak awal abad Masehi. Kemungkinan pada abad ke-7 Banten sudah menjadi pelabuhan internasional. Dan sebagai konsekuensi logisnya, Islam diyakini telah masuk dan berakulturasi dengan budaya setempat sebagaimana diceritakan dalam berita Tome Pires pada tahun 1513[rujukan?]. Banten pada abad ke 5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara. Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara adalah Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, yang ditemukan di kampung lebak di tepi sungai Cidanghiyang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman. Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara akibat serangan kerajaan Sriwijaya, kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Kali Ciserayu dan kali Brebes dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Seperti diuraikan oleh Tome Pires, penjelajah Portugis, pada tahun 1513, pada jaman Kerajaan Sunda, Banten menjadi salah satu pelabuhan penting dari Kerajaan Sunda. Menurut sumber Portugis tersebut, Banten adalah salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda selain pelabuhan Pontang, Cigede, Tamgara (Tangerang), Sunda Kalapa dan Cimanuk. Menurut naskah Bujangga Manik yang diukir pada daun lontar, yang disimpan di perpustakaan Bodleian sejak tahun 1627, bagian barat pulau Jawa sampai kali Brebes dan kali Serayu merupakan wilayah Kerajaan Sunda.</span><br /><span style="font-size: 12pt;"></span></div><p class="MsoNormal" style="font-family: georgia;"><span style="font-size: 12pt;"><br /></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika sudah menjadi pusat Kesultanan Banten, sebagaimana dilaporkan oleh J. de Barros, Banten merupakan pelabuhan besar di Asia Tenggara, sejajar dengan Malaka dan Makassar. Kota Banten terletak di pertengahan pesisir sebuah teluk, yang lebarnya sampai tiga mil. Kota itu panjangnya 850 depa. Di tepi laut kota itu panjangnya 400 depa; masuk ke dalam ia lebih panjang. Melalui tengah-tengah kota ada sebuah sungai yang jernih, di mana kapal jenis jung dan gale dapat berlayar masuk. Sepanjang pinggiran kota ada sebuah anak sungai, di sungai yang tidak seberapa lebar itu hanya perahu-perahu kecil saja yang dapat berlayar masuk. Pada sebuah pinggiran kota itu ada sebuah benteng yang dindingnya terbuat dari bata dan lebarnya tujuh telapak tangan. Bangunan-bangunan pertahanannya terbuat dari kayu, terdiri dari dua tingkat, dan dipersenjatai dengan senjata yang baik. Di tengah kota terdapat alun-alun yang digunakan untuk kepentingan kegiatan ketentaraan dan kesenian rakyat dan sebagai pasar di pagi hari. Istana raja terletak di bagian selatan alun-alun. Di sampingnya terdapat bangunan datar yang ditinggikan dan beratap, disebut Srimanganti, yang digunakan sebagai tempat raja bertatap muka dengan rakyatnya. Di sebelah barat alun-alun didirikan sebuah mesjid agung.</span><br /><span style="font-size: 12pt;"></span><br /><span style="font-size: 12pt;">Pada awal abad ke-17 Masehi, Banten merupakan salah satu pusat perniagaan penting dalam jalur perniagaan internasional di Asia. Tata administrasi modern pemerintahan dan kepelabuhan sangat menunjang bagi tumbuhnya perekonmian masyarakat. Daerah kekuasaannya mencakup juga wilayah yang sekarang menjadi provinsi Lampung. Ketika orang Belanda tiba di Banten untuk pertama kalinya, orang Portugis telah lama masuk ke Banten. Kemudian orang Inggris mendirikan loji di Banten dan disusul oleh orang Belanda.</span><br /><span style="font-size: 12pt;"></span><br /><span style="font-size: 12pt;">Selain itu, orang-orang Perancis dan Denmark pun pernah datang di Banten. Dalam persaingan antara pedagang Eropa ini, Belanda muncul sebagai pemenang. Orang Portugis melarikan diri dari Banten (1601), setelah armada mereka dihancurkan oleh armada Belanda di perairan Banten. Orang Inggris pun tersingkirkan dari Batavia (1619) dan Banten (1684) akibat tindakan orang Belanda.</span><br /><span style="font-size: 12pt;"></span></div><p class="MsoNormal" style="font-family: georgia;"><span style="font-size: 12pt;"><b><u><br />Budaya dan Nilai-nilai Adat</u></b><br /><br /></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Mayoritas penduduk Provinsi Banten memiliki semangat religius ke-Islaman yang kuat dengan tingkat toleransi yang tinggi, Sebagian besar anggota masyarakat memeluk agama Islam, tetapi pemeluk agama lain dapat hidup berdampingan dengan damai.</span><br /><span style="font-size: 12pt;"></span><br /><span style="font-size: 12pt;">Potensi dan kekhasan budaya masyarakat Banten, antara lain seni bela diri pencak silat, debus, rudad, umbruk, tari saman, tari topeng, tari cokek, dog-dog, palingtung dan lojor. Disamping itu juga terdapat peninggalan warisan leluhur antara lain Masjid Agung Banten Lama, Makam Keramat Panjang, Masjid Raya Al-Azhom dan masih banyak peninggalan lainnya.</span><br /><span style="font-size: 12pt;"></span><br /><span style="font-size: 12pt;">Di Provinsi Banten terdapat suku masyarakat Baduy. Suku Baduy merupakan suku asli Sunda Banten yang masih terjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya. Suku Baduy-Rawayan tinggal dikawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 Ha di daerah Kenekes, kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Perkampungan masyarakat Baduy umumnya terletak di daerah aliran sungai Ciujung di pegunungan Kendeng. Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang, yang harus dipelihara dan dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak, tidak boleh diakui sebagai hak milik pribadi.</span><br /><span style="font-size: 12pt;"></span><br /><span style="font-size: 12pt;">Selain keberadaan Suku Baduy yang menjadi daya tarik tersendiri, Provinsi Banten juga memiliki sejarah kebudayaan yang cukup besar dan terkenal sehingga menjadikan Banten sebagai wilayah tujuan wisatawan baik domestik maupun mancanegara dengan berbagai tujuan wisata alam maupun untuk kegiatan penelitian</span><br /><span style="font-size: 12pt;"></span><br /><span style="font-size: 12pt;">Kondisi sosial budaya masyarakat Banten diwarnai oleh potensi dan kekhasan budaya masyarakatnya yang sangat variatif, mulai dari seni bela diri pencak silat, debus, rudat, umbruk, tari saman, tari topeng, tari cokek, dog-dog, palingtung, dan lojor. Hampir semua seni tradisionalnya sangat kental diwarnai dengan etika Islam. Ada juga seni tradisional yang datang dari luar kota Banten, tapi semua itu telah mengalami proses akulturasi budaya sehingga terkesan sebagai seni tradisional Banten, misalnya seni kuda lumping, tayuban, gambang kromong dan tari cokek.</span><br /><span style="font-size: 12pt;"></span><br /><span style="font-size: 12pt;"><b><u>Bahasa</u></b></span><br /><span style="font-size: 12pt;"></span><br /><span style="font-size: 12pt;">Penduduk asli yang hidup di provinsi Banten berbicara menggunakan dialek yang merupakan turunan dari bahasa Sunda Kuno. Dialek tersebut diklasifikasikan sebagai bahasa kasar dalam bahasa Sunda modern, yang memiliki beberapa tingkatan dari tingkat halus sampai tingkat kasar (informal), yang tercipta pertama kalinya pada masa kesultanan Mataram menguasai Priangan (bagian tenggara provinsi Jawa Barat). Namun demikian, di Serang dan Cilegon, bahasa Banyumasan (bahasa Jawa tingkatan kasar) digunakan oleh etnik pendatang dari Jawa. Dan, di bagian utara kota Tangerang, bahasa Indonesia dengan dialek Betawi juga digunakan oleh pendatang beretnis Betawi. Disamping bahasa Sunda, bahasa Jawa dan dialek Betawi, bahasa Indonesia juga digunakan terutama oleh pendatang dari bagian lain Indonesia<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><b style="font-family: georgia;"><u><span style="font-size: 12pt;">Rumah adat</span></u></b><span style="font-size: 12pt; font-family: 'Times New Roman','serif';"><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Rumah adatnya adalah rumah panggung yang beratapkan daun atap dan lantainya dibuat dari pelupuh yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan dindingnya terbuat dari bilik (gedek). Untuk penyangga rumah panggung adalah batu yang sudah dibuat sedemikian rupa berbentuk balok yang ujungnya makin mengecil seperti batu yang digunakan untuk alas menumbuk beras. Rumah adat ini masih banyak ditemukan di daerah yang dihuni oleh orang Kanekes atau disebut juga orang Baduy. </span><o:p></o:p></span></p></td></tr></tbody></table>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-78257832864282490472009-12-07T16:55:00.001+11:002009-12-07T16:55:00.256+11:00TOUR to BADUY - BANTEN<span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 51, 204);">HAI FRIENDS,<br /><br /></span> <div style="text-align: justify; color: rgb(204, 51, 204);">Aku dan teman2 ada rencana untuk tour ke Baduy - Banten. Siapa yang mau iku<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSMEwPhrdj6lLLovbxCVT8xzDKXm-9Oe1bUxQ2Kqh8jTy_lvdbpEJZJtuZq_gmRQlNsfMcjGLCNz7VOBgCBTWcaO8QE25VjDv_Qa9i9BCGWHcWD1dgW4PvzTdIJ3Lqnaw9SmhOyG9F3y8/s1600-h/Baduy"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 86px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSMEwPhrdj6lLLovbxCVT8xzDKXm-9Oe1bUxQ2Kqh8jTy_lvdbpEJZJtuZq_gmRQlNsfMcjGLCNz7VOBgCBTWcaO8QE25VjDv_Qa9i9BCGWHcWD1dgW4PvzTdIJ3Lqnaw9SmhOyG9F3y8/s200/Baduy" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5410891872486772962" border="0" /></a>t...??<br />Acara Tour akan diadakan pada tanggal 25 - 26 Desember 2009.<br />Berangkat pagi dari Merak - Cilegon - Serang dengan Kereta Api, lalu di lanjut dengan naik mobil Elf and then jalan kaki deh... pastinya seru banget... kita juga akan menginap semalam disana, di salah satu rumah penduduk Baduy. Seperti halnya Camping... kita juga akan ada Api Unggun di malam akhir kita berada di Baduy. Pokoknya Acara pasti berkesan... Selain kita mengenal Suku Baduy dan adat istiadatnya... kita juga jadi punya teman baru.<br /><br />Yuk ikutan... hanya dengan Rp 120.000,- / orang, biaya sudah termasuk transportasi, makan dan nginap disana. Ayoo buruan daftar ya.... ke aku juga boleh deh daftarnya, kirim aja email ke Yahoo/Facebook/YM ke <span style="font-weight: bold;">endah_gita@yahoo.com.</span><br /></div> <span style="color: rgb(204, 51, 204);">Untuk mengenal lebih dulu mengenai Banten dan Suku Baduy... ini aku postingkan Sejarahnya.</span> <span style="color: rgb(204, 51, 204);">Selamat menikmati..... cheers.</span>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-24072061757813265832009-12-06T19:32:00.000+11:002009-12-06T19:32:00.076+11:00Melongok Makam Para Wali di Gunung Santri<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju6HzUgaq1vLF4Blr6NxmOhx58_JFzQaNra-h3ARG0pNG4J8RR7wAgPVONtTp3iTVX-WJEhd9PyZTEVMbPRfHqDBExbBuCrb0R3ylZONetdlhLJvA-vtpSS9mGy0G31u5fW4mlWT4Vg7E/s1600-h/G.santri"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 125px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju6HzUgaq1vLF4Blr6NxmOhx58_JFzQaNra-h3ARG0pNG4J8RR7wAgPVONtTp3iTVX-WJEhd9PyZTEVMbPRfHqDBExbBuCrb0R3ylZONetdlhLJvA-vtpSS9mGy0G31u5fW4mlWT4Vg7E/s200/G.santri" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389402912074824274" border="0" /></a><span style="font-size:100%;"><b><span style="font-family:'Times New Roman','serif';">Serang</span></b></span> -Tidak terasa keringat bercucuran. Hari yang semakin malam dan dingin, tidak mempengaruhi keringat yang terus mengucur, sehingga membuat kuyup baju. Kaki terus dipaksa mencapai puncak bukit yang berada Kampung Gunung Santri, Desa Bojonegara, Kecamatan Bojonegara, Cilegon, Banten.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style=";font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" ><br />Walau bentuknya sebuah bukit, sebagian besar masyarakat menyebutnya Gunung Santri. Memang tingginya tak setinggi gunung-gunung lainnya di Banten dan Jawa Barat. Namun, perjalanan menuju puncak sangat melelahkan. Bayangkan, para peziarah harus mendaki melalui tangga yang disemen permanen dan jalur yang</span><br /><span style=";font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >meliuk-liuk sepanjang 600 meter.</span><br /><br /><span style=";font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Banyak para peziarah menghentikan langkahnya, karena nafas yang mulai tersengal-sengal dan otot kaki mulai mengejang. Itulah sekelumit cerita saat penulis mendatangi Gunung Santri tempatnya bersemayamnya seorang Waliyullah, Syeikh Muhammad Sholeh bin Abdurrohman yang wafat pada tahun 1550 Masehi/958 Hijriah.</span><br /><br /><span style=";font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Gunung Santri terletak sebelah barat laut pantai utara Banten, dari Kota Serang sekitar 25 Km dan 7 Km dari Kota Cilegon, atau tidak jauh dengan pelabuhan lama Banten. Gunung Santri sebagai salah satu obyek wisata sejarah yang memiliki nilai religius.</span><br /><br /><span style=";font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Bagi para peziarah, ke makam Sultan Maulana Hasanuddin belum dianggap sempurna bila tidak melanjutkan ziarah ke Makam Syeikh Muhammad Sholeh. Biasanya, para peziarah ramai datang pada bulan Rabiul Awal (Maulid), Syawal (Idul Fitri), menjelang musim haji dan bulan Ramadan.</span><br /><br /><span style=";font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Keberadaan tempat ziarah di Gunung Santri ini, menjadi salah satu mata pencaharian penduduk setempat. Seperti berdagang makanan, minuman dan suvenir di sepanjang jalan masuk menuju lokasi hingga puncak gunung. Di sekitar lokasi Gunung Santri, beberapa kawasan sudah dikuasai investor dari Jakarta. Pemerintah daerah pun berencana untuk menata lokasi itu.</span><br /><br /><span style=";font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >"Keindahan dan kekeramatan Gunung Santri sebagai obyek wisata yang bernilai religius peninggalan abad ke-XV ini seharusnya diperhatikan," ujar salah seorang penduduk yang ditemui <b>detikRamadan</b> beberapa waktu lalu.</span><br /><br /><span style=";font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Bagi para santri atau peziarah yang sedang belajar agama, tentunya memiliki makna sendiri dengan keberadaan Gunung Santri, apalagi di puncaknya bersemayam seorang ulama saleh, ulama gunung yang memiliki tingkat dan derajat kewalian.</span><br /><br /><span style=";font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Seperti dinukilkan sejumlah ulama besar terdahulu yang mengutip ucapan Sayyidina Ali bin Abu Thalib RA bahwa sabar adalah gunung yang tak pernah terguling.</span><br /><br /><span style=";font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Begitulah, ibarat gunung yang kokoh semasa hidupnya Syeikh Muhammad Sholeh memiliki tingkat kesabaran yang tinggi. Dalam berdakwah di wilayah Banten untuk mengawal Sultan Maulana Hasanuddin, Syeikh Muhammad Sholeh dikenal sangat sederhana dan hidup bertani.</span><br /><br /><span style=";font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Tingkatan ulama semacam ini dikenal sebagian kalangan sebagai ulama Al Karam atau tersembunyi (di desa). Di mana ulama Al Karam ini akan selalu bergantung kepada ulama Al Mahsyur (yang terbuka atau di perkotaan). Saat itu, Syeikh Muhammad Sholeh yang merupakan murid Sunan Gunung Jati adalah pengawal Sultan Maulana Hasanuddin (putra Sunan Gunung Jati).</span><br /><br /><span style=";font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Selain Makam Syeikh Muhammad Sholeh bin Abdurrohman, di puncak Gunung Santri juga terdapat Makam Syeikh Maulana Malik Isroil. Ulama kelahiran Turki ini diutus Sultan Muhammad I sebagai salah satu anggota Wali Songo periode pertama.</span><br /><br /><span style=";font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Maulana Malik Isroil bin Abul Hasan Asy Syadzili ini memiliki garis keturunan (nasab) langsung dari Rasullulah Muhammad SAW. Maulana Malik Isroil berdakwah di daerah Cilegon, Banten. Beliau memiliki 3 murid yang diapersiapkan untuk menjadi Raja, yaitu Maulana ‘Ainul Yaqin (Sunan Giri), Raden Fatah (Demak) dan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).</span><br /><br /><span style=";font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Maulana Malik Isroil wafat 1435 M dan dimakamkan di puncak Gunung Santri. Selain itu, juga diyakini ada Makam Maulana Muhammad Ali Akbar Ulama dari Persia (Iran) seorang ulama ahli pengobatan dan pertanian yang berdakwah di Jawa Tengah.</span><br /><br /><span style=";font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Sebenanya di kawasan Banten, Pulau Jawa atau daerah lainnya di Nusantara ini banyak makam-makam ulama hikmah atau ulama gunung yang memiliki ilmu keagamaan yang tinggi. Namun, zaman yang terus berganti, membuat keberadaan mereka seolah dilupakan.<br /><br /></span><o:p></o:p></div>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-53472161538444676042009-12-05T19:30:00.000+11:002009-12-05T19:30:01.511+11:00Makam Ki Gede Ing Suro, Jejak Awal Kerajaan Islam Palembang<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi88IecnGl09-Eo1D7q8fzbsPCHffMt-KZQkFJ6x2smrPNyjRJ7j1TwuI1vg-l-9MDQOMgfugz4yi9rU8HcOgiBfTmInzpdD5sQFB83CiszF04p0XA3wYq-v6N5g_IHH2lalnArGb9G2A8/s1600-h/Makam+ki+Gede+Palembang"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 125px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi88IecnGl09-Eo1D7q8fzbsPCHffMt-KZQkFJ6x2smrPNyjRJ7j1TwuI1vg-l-9MDQOMgfugz4yi9rU8HcOgiBfTmInzpdD5sQFB83CiszF04p0XA3wYq-v6N5g_IHH2lalnArGb9G2A8/s200/Makam+ki+Gede+Palembang" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389404181407253202" border="0" /></a><br /><span style="font-size:100%;"><b style="font-family: georgia;"><span style="">Palembang</span></b></span> -Kompleks pemakaman kuno ini sekarang menjadi bagian dari jalur hijau (green barrier) PT Pusri. Di kompleks pemakaman yang masuk dalam wilayah administratif Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan IT II Palembang, ini terdapat delapan bangunan dengan jumlah makam keseluruhan 38.<br /><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-family: georgia;font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" ><br />Salah satu tokoh yang dimakamkan di kompleks pemakaman yang dibangun sekitar pertengahan abad 16 ini adalah Ki Gede Ing Suro. Dialah pendiri kerajaan Islam Palembang, yang kemudian menjadi Kesultanan Palembang Darussalam.<br /><br />Ki Gede Ing Suro adalah putra Ki Gede Ing Lautan, salah satu dari 24 bangsawan dari Demak yang menyingkir ke Palembang, setelah terjadi kekacauan di kerajaan Islam terbesar di pulau Jawa itu. Kekisruhan ini merupakan rangkaian panjang dari sejarah kerajaan terbesar di Nusantara, setelah Kerajaan Sriwijaya yaitu Kerajaan Majapahit.<br /><br />Raden Fatah yang lahir di Palembang adalah putra Raja Majapahit terakhir, yaitu Brawijaya V. Raden Fatah lahir dari Putri China yang disebut Putri Champa, setelah istri Brawijaya itu dikirim ke Palembang dan diberikan kepada putra Brawijaya, Ariodamar atau Ario Abdillah atau Ario Dillah.<br /><br />Setelah dewasa, Raden Fatah bersama Raden Kusen, putra Ario Dillah dengan Putri China dikirim kembali ke Majapahit. Oleh Brawijaya V, Raden Fatah diperintahkan untuk menetap di Demak atau Bintoro sedangkan adiknya lain bapak, Raden Kusen, diangkat sebagai Adipati di Terung.<br /><br />Pada masa menjelang akhir abad XV ini, Islam di Pulau Jawa mulai kuat. Saat terjadi penyerbuan oleh orang Islam terhadap Majapahit, prajurit kerajaan Hindu itu kalah dan Raja Brawijaya V menyingkir hingga kemudian mangkat. Dengan demikian, berakhirlah kekuasaan Majapahit.<br /><br />Setelah keruntuhan Majapahit, Sunan Ngampel Denta (wali tertua dalam Walisongo) menetapkan Raden Fatah sebagai Raja Jawa menggantikan ayahnya. Tentu saja, dengan pemerintahan Islam.<br /><br />Raden Fatah, dibantu para wali, kemudian memindahkan pusat kekuasaan dari Surabaya ke Demak sekaligus menyebarkan agama Islam di daerah ini. Atas bantuan penguasa dan rakyat di<br />daerah yang sudah lepas dari Majapahit, antara lain Tuban, Gresik, Jepara, Raden Fatah mendirikan Kerajaan Islam Demak sekitar tahun 1481 M.<br /><br />Dia menjadi raja pertama dengan gelar Jimbun Ngabdur-Rahman Panembahan Palembang Sayidin Panata Agama. Raden Fatah yang wafat sekitar tahun 1518 M, digantikan putranya, Pati Unus atau Pangeran Sabrang Lor yang wafat tahun 1521 M.<br /><br />Pengganti Pati Unus adalah Pangeran Trenggono (wafat tahun 1546 M). Wafatnya Sultan ketiga Demak ini merupakan awal dari kisruh berkepanjangan di kerajaan Islam yang sempat punya pengaruh besar di Nusantara itu. Tahta kerajaan menjadi rebutan antara saudara Trenggono dengan putranya.<br /><br />Saudaranya, yang dikenal sebagai Pangeran Seda Ing Lepen dibunuh putra Trenggono, Pangeran Prawata. Prahara berlanjut dengan pembunuhan terhadap Prawata oleh Putra Seda Ing Lepen, Arya Penangsang atau Arya Jipang pada tahun 1549 M.<br /><br />Menantu Trenggono, Pangeran Kalinyamat, juga dibunuh. Arya Penangsang akhirnya wafat dibunuh Adiwijaya. Menantu Trenggono yang terkenal sebagai Jaka Tingkir, Adipati penguasa Pajang ini kemudian memindahkan pusat kerajaan ke Pajang. Dengan demikian, berakhir pula kekuasaan Demak pada tahun 1546 M setelah berjaya selama 65 tahun.<br /><br />Akibat kemelut itu, sebanyak 24 orang keturunan Sultan Trenggono (artinya, keturunan Raden Fatah) hijrah ke Palembang di bawah pimpinan Ki Gede Sido Ing Lautan. Setelah Ki Gede Sido Ing Lautan yang sempat berkuasa di Palembang wafat, digantikan putranya, Ki Gede Ing Suro. Karena raja ini tidak memiliki keturunan, dia digantikan saudaranya, Ki Gede Ing Suro Mudo.</span><o:p></o:p></p>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-22414349308371030042009-12-04T19:27:00.000+11:002009-12-04T19:27:00.185+11:00Masjid Sultan yang Terus Bertahan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnYBBGx71OXkpdnkzIsiHp8QJeZgrt0-0retJti3dLHVpV6OFz3y1UifsHvRy88giSycOsGPQjNPBJGQVwxsLiFRyPoLWlVfs75F-Fmi7RNLS3uzEwkFLbciepfY1Ii8RagLgnPwYKoYU/s1600-h/Mesjid+Palembang"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 181px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnYBBGx71OXkpdnkzIsiHp8QJeZgrt0-0retJti3dLHVpV6OFz3y1UifsHvRy88giSycOsGPQjNPBJGQVwxsLiFRyPoLWlVfs75F-Fmi7RNLS3uzEwkFLbciepfY1Ii8RagLgnPwYKoYU/s200/Mesjid+Palembang" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389403879190817426" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><b style="font-family: georgia;"><span style="">Palembang</span></b></span><span style="font-family: georgia;font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" > - Masjid Agung Palembang ini dibangun pertama kali oleh Sultan Mahmud Badaruddin I atau Pangeran Jayo Wikramo pada 1 Jumadil Akhir 1151 H atau 1738 masehi. Bangunan ini berdiri di belakang Benteng Kuto Besak, istana Sultan yang dulunya terletak di suatu pulau yang dikelilingi sungai Musi, sungai Sekanak, sungai Tengkuruk, dan sungai Kapuran.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Bangunan Masjid kali pertama dibangun berukuran hampir berbentuk persegi empat yakni 30 meter x 36 meter. Keempat sisi bangunan ini terdapat empat penampilan yang berfungsi sebagai pintu masuk, kecuali di bagian barat yang merupakan mihrab.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Atapnya berbentuk atap tumpung, terdiri dari tiga tingkat yang melambangkan filosofi keagamaan. Atap berundak adalah pengaruh dari candi.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Bahan-bahan yang dipergunakan adalah bahan kelas satu dari Tiongkok dan Eropa. Arsiteknya atau para pekerjanya berasal dari Tiongkok.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Lantaran sulitnya mendatangkan material bangunan, maka pekerjaan masjid ini cukup lama. Masjid baru selesai dikerjakan dan diresmikan pada tanggal 28 Jumadil awal 1161 H atau 26 Mei 1748 M.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Pada awalnya masjid ini tidak mempunyai menara. Baru pada tahun 1753 dibuat menara yang beratap genteng. Kemudian pada tahun 1821 atap genteng diganti dengan atap sirap. Menara juga ditinggikan yang dilengkapi beranda lingkar.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Setelah 100 tahun lebih masjid itu berdiri, sekitar tahun 1848 diadakan rencana perluasan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Sebelum perluasan itu, bentuk gerbang serambi masuk telah diubah dari bentuk tradisional menjadi bentuk Doric. </span><br /><br /><span style="font-family: georgia;font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Pada tahun 1879 telah diadakan perubahan masjid, perluasan bentuk gerbang serambi masuk dibongkar ditambah serambi yang terbuka dengan tiang benton bulat sehingga bentuknya seperti Pendopo atau seperti gaya bangunan kolonial. INi merupakan perluasan pertama dan penambahan rancangan. Tahun 1874 dilaporkan bentuk menara berubah dari aslinya, dan tahun 1916 menara ini disempurnakan lagi.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Pada tahun 1930 diadakan perubahan yaitu menambah jarak pilar menjadi 4 meter dari atap. Setelah kemerdekaan, tahun 1952 dilakukan perluasan ketiga dengan bentuk yang tidak lagi harmonis dengan aslinya dengan ditambah kubah.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Pengurus Yayasan Masjid Agung 1966 -1979 meneruskan penambahan ruangan dengan menambah bangunan lantai 2, yang selesai tahun 1969. Pada tanggal 22 januari 1970 dimulai pembanguan menara baru dengan tinggi 45 meter, bersegi 12 yang dibiayai Pertamina dan diresmikan pada tanggal 1 Februari 1971.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" >Sejak tahun 2000 masjid ini direnovasi dan selesai pada tanggal 16 Juni 2003 yang diresmikan oleh Presiden RI Megawati Soekarno Putri. Hingga saat ini masjid sultan ini masih terus bertahan</span></div>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-29834729539751613692009-12-03T11:15:00.002+11:002009-12-03T14:47:48.198+11:00Melongok Masjid Agung Sang Cipta Rasa di Cirebon<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3l-QNvbTjaOqi-ZpWcIl6HvDdqC_d4Jl8pwz41SgAPAWFAMN_cJ5fyTCTVHl86XT4OBGB3527ImyiFdBtYrtpNCFop_6djM8E3iXrT7YKCrbdQBUsR0WDrPRRfR_oCySVkOXt-h_cfIU/s1600-h/Mesjid+Cirebon"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 125px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3l-QNvbTjaOqi-ZpWcIl6HvDdqC_d4Jl8pwz41SgAPAWFAMN_cJ5fyTCTVHl86XT4OBGB3527ImyiFdBtYrtpNCFop_6djM8E3iXrT7YKCrbdQBUsR0WDrPRRfR_oCySVkOXt-h_cfIU/s200/Mesjid+Cirebon" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389403619045001218" border="0" /></a><span style="font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255);">Mengingat kepada SEJARAH, sepertinya kita perlu mengetahui / mengingat kembali Sejarah yang ada di Negeri Tercinta kita ini. Kali ini aku ingin memposting beberapa Sejarah yang ada di Negeri Tercinta kita Indonesia, semoga bermanfaat..... cheers.</span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><b style="font-family:georgia;"><span style="">Jakarta</span></b></span> - Kota Cirebon sudah sejak lama dikenal sebagai Kota Wali. Sebutan itu tidak bisa dilepaskan, karena Cirebon dirintis oleh salah seorang dari Wali Songo yaitu Sunan Gunung Jati.<br /></div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style=";font-family:'Times New Roman','serif';font-size:100%;" ><span style="font-family: georgia;">Untuk memudahkan penyebaran agama Islam, para wali mendirikan masjid bagi masyarakat Cirebon. Masjid ini diberi nama Masjid Agung Sang Cipta Rasa, didirikan pada tahun 1498 M. 'Sang' artinya keagungan, 'cipta' artinya yang dibangun dan 'rasa' artinya digunakan.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Secara arsitektur, masjid ini bercorak seperti candi Hindu. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan lingkungan sekitar di mana agama dan budaya Hindu masih kental di Cirebon saat abad 15 itu.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Bagian pondasi bangunan terdiri dari batu bata merah yang disusun rapi dengan tiang penopang dari kayu jati.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">"Batu bata ini didatangkan langsung dari Timur Tengah," kata salah satu pengurus Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Djumani, saat ditemui </span><b style="font-family: georgia;">detikRamadan</b><span style="font-family: georgia;">, Kamis (9/9/2009).</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Secara umum, masjid ini terdiri dari 2 bagian ruangan salat, luar dan dalam atau ruangan utama. Bagian luar berbentuk seperti teras keraton/kesultanan. Bangunan ini tidak terasa aneh, karena Cirebon memiliki dua kesultanan yaitu Kanoman dan Kasepuhan.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Pantauan detikRamadan, di bagian luar masjid nampak berdiri tiang-tiang penyangga dari kayu jati berwarna coklat kehitaman. Bahkan satu tiang kayu jati yang ditanam oleh Sunan Kalijaga masih kokoh berdiri sampai sekarang.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">"Karena sudah tua, tiang-tiang yang lain direhab pada tahun 1978," ungkap Djumani.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Sedangkan untuk bagian dalam/utama, bangunan ini berbentuk kubus menyerupai Ka'bah Mekkah. Kubus ini memiliki 9 pintu masuk yang ukurannya berbeda-beda. 1 Pintu utama di bagian timur, 4 pintu kecil dan 4 pintu berukuran sedang di bagian samping.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Tinggi dan lebar pintu samping tidak lebih berukuran 150 x 25 cm. Sehingga siapapun yang hendak masuk ke dalam harus membungkukan badan.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">"Maknanya kalau masuk rumah Allah tak ada yang boleh sombong dengan menegakkan badan," imbuhnya.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Sementara itu, pintu utama masjid berupa pintu kayu dengan bagian kusen berhias ukiran dengan bentukan tiang di sisi kiri dan kanan pintu berhias ornamen kaligrafi. Pintu utama tempat salat ini hampir tidak pernah dibuka, kecuali pada saat Sholat Id atau pada waktu perayaan Maulid Nabi Muhammad.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Jika masuk ke dalam masjid, kita akan melihat tempat salat khusus bagi Sultan Kanoman dan Kasepuhan. Tempat itu berbentuk persegi berukuran 2,5 x 2,5 meter dikelilingi kayu, mirip sebuah kandang.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Konon, tempat tersebut dibuat karena saat Sultan salat selalu dikerubungi rakyat Cirebon. "Untuk khusyu (salatnya), kedua Sultan diberi pembatas ini," jelasnya sambil menunjuk tempat privat kedua Sultan.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Untuk dinding bagian depan, berupa bata putih dengan hiasan ukiran kaligrafi berjumlah 9 di sebelah kiri dan 9 di sebelah kanan, melambangkan 9 wali penyebar agama Islam di Jawa.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Sementara, pada bagian luar masjid ini dikelilingi pagar berbentuk candi khas hindu. Pagar tersebut terbuat dari susunan batu bata merah. Di sebelah utara masjid, terdapat 2 buah bak air mirip gentong besar yang sering digunakan Sultan sebagai tempat wudhu.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Setiap harinya, masjid ini sering menjadi tempat wisata rohani yang wajib dikunjungi para wisatawan selain Sunan Makam Gunung Jati. Kalangan yang datang mulai dari turis domestik hingga luar negeri.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Masjid ini terletak di komplek alun-alun Keraton Kasepuhan Cirebon. Dari Terminal Cirebon hanya membutuhkan waktu 15-20 menit untuk sampai.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Aktivitas di masjid ini ramai oleh peziarah ketika malam Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon. Biasanya orang datang untuk berzikir dan tirakatan malam. Beberapa orang percaya akan mendapatkan keberkahan jika melaksanakan ibadah di masjid wali ini.</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Sebenarnya saat ini di Kota Cirebon ada dua masjid besar yang cukup dapat merepresentasikan kehidupan religius masyarakat Kota Cirebon, yaitu Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Masjid Raya At-Taqwa.</span></span><o:p></o:p></p>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-51187882472716771642009-11-30T17:12:00.002+11:002009-12-02T07:34:27.925+11:00HIKMAH IDUL ADHA<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKD0XeCdb0yjEfBVzb9POhiuFauSPq_R6hh2xXuIa4TOKBvife9SqxNnvJIuhCFamjOe15KJ-YFj9AbyOyj7FQTczo00MdA_T7x6rK1LrEWB-fdYp4c5f0Belymf0PdhrNUOPDGmL4KGs/s1600/salaman2.gif"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 127px; height: 109px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKD0XeCdb0yjEfBVzb9POhiuFauSPq_R6hh2xXuIa4TOKBvife9SqxNnvJIuhCFamjOe15KJ-YFj9AbyOyj7FQTczo00MdA_T7x6rK1LrEWB-fdYp4c5f0Belymf0PdhrNUOPDGmL4KGs/s200/salaman2.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5410368200710869746" border="0" /></a><br /> <span lang="SV" style="font-family:'Tahoma','sans-serif';"></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:'Tahoma','sans-serif';font-size:130%;"><a title="http://aguskusuma.blogdetik.com/2009/11/mari-kita-memahami-makna-dari-hari-raya-idul-adha/" href="http://aguskusuma.blogdetik.com/2009/11/mari-kita-memahami-makna-dari-hari-raya-idul-adha/" target="_blank" rel="nofollow"><span lang="SV">Hari Raya Idul Adha</span></a></span><span lang="SV" style="font-family:'Tahoma','sans-serif';font-size:130%;"> telah tiba. Umat Islam di seluruh dunia berbondong-bondong untuk melaksanakan dua rakaat shalat sunah, yaitu shalat Id. Yang kemudian akan dilanjutkan dengan acara silaturrahmi antar sanak-famili dan handai taulan. </span><span style="color: rgb(31, 73, 125);font-size:10;" ></span></div><div style="text-align: justify;" id="cg_msg_content"><div class="Section1"> <div id="ygrp-mlmsg"> <div id="ygrp-msg"> <div id="ygrp-text"> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Tahoma','sans-serif';">Suasana yang kita rasakan di hari raya Idul Adha ini tentunya berbeda dengan <span class="yshortcuts" id="lw_1259697665_0">perayaan hari raya</span> Idul Fitri yang kita rayakan sebelumnya. Perbedaannya itu adalah karena Idul Adha memiliki nilai historis yang begitu mendalam. Idul Adha atau yang sering kita kenal dengan Idul Kurban, mengingatkan kepada kita bagaimana proses perjuangan yang dilakukan oleh Nabi Allah Ibrahim as. Dimana nabi Ibrahim mendapatkan wahyu untuk menyembelih putranya sendiri, yang bernama Ismail as, putra yang ditunggu-tunggu selama bertahun-tahun. Disinilah nabi Ibrahim dituntut untuk memilih antara melaksanakan perintah Tuhan atau mempertahankan buah hati yang dicintainya, sebuah pilihan yang cukup dilematis. Namun karena ketakwaan dan kecintaan nya kepada sang Kholik melebihi segalanya, maka perintah tsb beliau laksanakan juga, walau pada akhirnya nabi Ismail as digantikan dengan seekor hewan kurban.<br /><br />Peristiwa diatas adalah menjadi titik awal dianjurkannya perintah untuk berkurban bagi umat Islam, terutama bagi orang yang mampu. Maka dengan adanya perintah berkurban tsb, kita sebagai umat muslim dituntut untuk tidak hanya melaksanakan ritual keagamaan semata, atau tidak hanya sekedar melaksanakan perintah Tuhan, akan tetapi kita juga diberi kesempatan untuk memanifestasikan rasa solidaritas kita kepada sesama. Dengan cara membagi-bagikan daging kurban kepada fakir miskin dan kaum duafa di sekitar tempat tinggal kita. Artinya daging kurban tsb tidak hanya dinikmati oleh saudara atau orang terdekatnya saja. tetapi benar-benar dinikmati oleh orang-orang yang membutuhkan.. </span><span lang="SV" style="font-family:'Tahoma','sans-serif';">Orang yang sehari-harinya makan daging adalah makanan yang langka bagi mereka.</span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-family:'Tahoma','sans-serif';">Berbeda dengan Idul Fitri yang menjadi puncak dari kemenangan yang hanya dapat dirasakan oleh masing-masing individu yang menjalanan perintah sebelumnya yaitu berupa puasa di <span class="yshortcuts" id="lw_1259697665_1" style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204);">bulan Ramadhan</span>. Idul Adha yang menjadi momentum sejarah telah mengajak umat islam kepada pola kehidupan sosial yang agamis dengan membangun kekuatan spritualitas diri yang tinggi yang terbentuk dalam bentuk pengabdian yang tulus akan perintah-perintah Allah swt, demi kemaslahatan dan kebersamaan diantara umat Islam.</span></p><p class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-family:'Tahoma','sans-serif';">Itulah Hikmah Idul Adha. Dengan Idul Adha juga kebersamaan terjalin antar sesama.</span></p><p class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-family:'Tahoma','sans-serif';"><br /></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-family:'Tahoma','sans-serif';">Terima kasih ya Allah, KAU telah mempertemukan aku dengan Idul Adha yang ke 4 dimana aku hidup sendiri tanpa pendamping... semoga Qurban ku KAU terima dan harapanku... di Idul Adha yang ke 5 aku sudah memiliki seorang pendamping... dan aku ingin datang kerumah MU ya Allah bersama pendampingku.... amiin...</span></p> <p class="MsoNormal"> </p></div></div></div></div></div>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4895554721419811205.post-47241309013857151952009-11-29T06:15:00.003+11:002009-11-29T06:15:00.227+11:00Selamat Hari Raya Idul Adha...<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJCSR3oAPSGDY7pJOdsMjx7CHtzyYhf2zsJq7z8zfiaB1p5vFLiJP-nPW6AL7wzOGSo0EE6-gEMYPuMb6T0w09l8Ym89Mmtfgav047zrh9sjmRL6_KMiIU6LSZVK3xgexyxpotzGlLA1k/s1600/Masjid.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5408497977750602754" style="FLOAT: right; MARGIN: 0px 0px 10px 10px; WIDTH: 115px; CURSOR: hand; HEIGHT: 115px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJCSR3oAPSGDY7pJOdsMjx7CHtzyYhf2zsJq7z8zfiaB1p5vFLiJP-nPW6AL7wzOGSo0EE6-gEMYPuMb6T0w09l8Ym89Mmtfgav047zrh9sjmRL6_KMiIU6LSZVK3xgexyxpotzGlLA1k/s200/Masjid.jpg" border="0" /></a><br /><div><div><span style="font-size:130%;color:#6600cc;"><strong>QURBAN TERBAIK</strong> </span><div><div><div><div><div><div><div><div><div><div><div><div><div><div><div><div><div><div><div><div><div><div><div><div><br /><div></div><div align="justify">Kuhentikan mobil tepat di ujung kandang tempat berjualan hewan Qurban. </div><br /><div align="justify">Saat pintu mobil kubuka, bau tak sedap memenuhi rongga hidungku, dengan spontan aku menutupnya dengan saputangan. Suasana di tempat itu sangat ramai, dari para penjual yang hanya bersarung hingga ibu-ibu berkerudung Majelis Taklim, tidak terkecuali anak-anak yang ikut menemani orang tuanya melihat hewan yang akan di-Qurban-kan pada Idul Adha nanti, sebuah pembelajaran yang cukup baik bagi anak-anak sejak dini tentang pengorbanan Nabi Allah Ibrahim & Nabi Ismail. </div><br /><div align="justify"></div><div align="justify">Aku masuk dalam kerumunan orang-orang yang sedang bertransaksi memilih hewan yang akan di sembelih saat Qurban nanti. Mataku tertuju pada seekor kambing coklat bertanduk panjang, ukuran badannya besar melebihi kambing-kambing di sekitarnya. </div><br /><div align="justify"></div><div align="justify"><span style="color:#6600cc;">" Berapa harga kambing yang itu pak ?"</span> ujarku menunjuk kambing coklat tersebut. </div><div align="justify"><span style="color:#663333;">" Yang coklat itu yang terbesar pak. Kambing Mega Super dua juta rupiah tidak kurang"</span> kata si pedagang berpromosi matanya berkeliling sambil tetap melayani calon pembeli lainnya. </div><div align="justify"><span style="color:#6600cc;">" Tidak bisa turun pak?"</span> kataku mencoba bernegosiasi. </div><div align="justify"><span style="color:#663333;">" Tidak kurang tidak lebih, sekarang harga-harga serba mahal"</span> si pedagang bertahan. </div><div align="justify"><span style="color:#6600cc;">" Satu juta lima ratus ribu ya?"</span> aku melakukan penawaran pertama </div><div align="justify"><span style="color:#663333;">" Maaf pak, masih jauh."</span> ujarnya cuek. </div><br /><div align="justify"></div><div align="justify">Aku menimbang-nimbang, apakah akan terus melakukan penawaran terendah berharap si pedagang berubah pendirian dengan menurunkan harganya. </div><div align="justify"></div><div align="justify"><span style="color:#6600cc;">" Oke pak bagaimana kalau satu juta tujuh ratus lima puluh ribu?"</span> kataku </div><div align="justify"><span style="color:#663333;">" Masih belum nutup pak "</span> ujarnya tetap cuek </div><div align="justify"><span style="color:#6600cc;">" Yang sedang mahal kan harga minyak pak. Kenapa kambing ikut naik?"</span> ujarku berdalih mencoba melakukan penawaran termurah. </div><div align="justify">"<span style="color:#663333;"> Yah bapak, meskipun kambing gak minum minyak. Tapi dia gak bisa datang ke sini sendiri. Tetap saja harus di angkut mobil pak, dan mobil bahan bakarnya bukan rumput"</span> kata si pedagang meledek. </div><br /><div align="justify"></div><div align="justify">Dalam hati aku berkata, alot juga pedagang satu ini. Tidak menawarkan harga selain yang sudah di kemukakannya di awal tadi. Pandangan aku alihkan ke kambing lainnya yang lebih kecil dari si coklat. Lumayan bila ada perbedaan harga lima ratus ribu. </div><div align="justify">Kebetulan dari tempat penjual kambing ini, aku berencana ke toko ban mobil. Mengganti ban belakang yang sudah mulai terlihat halus tusirannya. Kelebihan tersebut bisa untuk menambah budget ban yang harganya kini selangit. </div><div align="justify"></div><div align="justify"><span style="color:#6600cc;">" Kalau yang belang hitam putih itu berapa bang?"</span> kataku kemudian </div><div align="justify"><span style="color:#663333;">" Nah yang itu Super biasa. Satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah"</span> katanya </div><div align="justify"></div><div align="justify">Belum sempat aku menawar, di sebelahku berdiri seorang kakek menanyakan harga kambing coklat Mega Super tadi. Meskipun pakaian "korpri" yang ia kenakan lusuh, tetapi wajahnya masih terlihat segar. </div><div align="justify"></div><div align="justify"><span style="color:#cc0000;"></span></div><div align="justify"><span style="color:#cc0000;">" Gagah banget kambing itu. Berapa harganya mas?"</span> katanya kagum </div><div align="justify"><span style="color:#663333;">" Dua juta tidak kurang tidak lebih kek."</span> kata si pedagang setengah malas menjawab setelah melihat penampilan si kakek. </div><div align="justify"><span style="color:#cc0000;">" Weleh larang men regane (mahal benar harganya) ?"</span> kata si kakek dalam bahasa Purwokertoan </div><div align="justify"><span style="color:#cc0000;">" bisa di tawar-kan ya mas ?"</span> lanjutnya mencoba negosiasi juga. </div><div align="justify"><span style="color:#663333;">" Cari kambing yang lain aja kek. "</span> si pedagang terlihat semakin malas meladeni. </div><div align="justify"><span style="color:#cc0000;">" Ora usah (tidak) mas. Aku arep sing apik lan gagah Qurban taun iki (Aku mau yang terbaik dan gagah untuk Qurban tahun ini) Duit-e (uangnya) cukup kanggo (untuk) mbayar koq mas."</span> katanya tetap bersemangat seraya mengeluarkan bungkusan dari saku celananya. Bungkusan dari kain perca yang juga sudah lusuh itu di bukanya, enam belas lembar uang seratus ribuan dan sembilan lembar uang lima puluh ribuan dikeluarkan dari dalamnya. </div><br /><div align="justify"></div><div align="justify"><span style="color:#cc0000;">" Iki (ini) dua juta rupiah mas. Weduse (kambingnya) dianter ke rumah ya mas?"</span> lanjutnya mantap tetapi tetap bersahaja. Si pedagang kambing kaget, tidak terkecuali aku yang memperhatikannya sejak tadi. Dengan wajah masih ragu tidak percaya si pedagang menerima uang yang disodorkan si kakek, kemudian di hitungnya perlahan lembar demi lembar uang itu. </div><div align="justify"><span style="color:#663333;">" kek, ini ada lebih lima puluh ribu rupiah"</span> si pedagang mengeluarkan selembar lima puluh ribuan </div><div align="justify"><span style="color:#cc0000;">" Ora ono ongkos kirime tho...?" (Enggak ada ongkos kirimnya ya?)</span> si kakek seakan tahu uang yang diberikannya berlebih </div><div align="justify"><span style="color:#663333;">" Dua juta sudah termasuk ongkos kirim"</span> si pedagang yg cukup jujur memberikan lima puluh ribu ke kakek </div><div align="justify"><span style="color:#663333;">" mau di antar ke mana mbah?" (tiba-tiba panggilan kakek berubah menjadi mbah) "</span> <span style="color:#cc0000;">Alhamdulillah, lewih (lebih) lima puluh ribu iso di tabung neh (bisa ditabung lagi)"</span> kata si kakek sambil menerimanya "<span style="color:#cc0000;"> tulung anterke ning deso cedak kono yo (tolong antar ke desa dekat itu ya), sak sampene ning mburine (sesampainya di belakang) Masjid Baiturrohman, takon ae umahe (tanya saja rumahnya) mbah Sutrimo pensiunan pegawe Pemda Pasir Mukti, InsyaAllah bocah-bocah podo ngerti (InsyaAllah anak-anak sudah tahu)."</span> </div><br /><div align="justify"></div><div align="justify">Setelah selesai bertransaksi dan membayar apa yang telah di sepakatinya, si kakek berjalan ke arah sebuah sepeda tua yang di sandarkan pada sebatang pohon pisang, tidak jauh dari X-Trail milikku. Perlahan di angkat dari sandaran, kemudian dengan sigap di kayuhnya tetap dengan semangat. Entah perasaan apa lagi yang dapat kurasakan saat itu, semuanya berbalik ke arah berlawanan dalam pandanganku. Kakek tua pensiunan pegawai Pemda yang hanya berkendara sepeda engkol, sanggup membeli hewan Qurban yang terbaik untuk dirinya. Aku tidak tahu persis berapa uang pensiunan PNS yang diterima setiap bulan oleh si kakek. Yang aku tahu, di sekitar masjid Baiturrohman tidak ada rumah yang berdiri dengan mewah, rata-rata penduduk sekitar desa Pasir Mukti hanya petani dan para pensiunan pegawai rendahan. </div><br /><div align="justify">Yang pasti secara materi, sangatlah jauh di banding penghasilanku sebagai Manajer perusahaan swasta asing. Yang sanggup membeli rumah di kawasan cukup bergengsi Yang sanggup membeli kendaraan roda empat yang harga ban-nya saja cukup membeli seekor kambing Mega Super Yang sanggup mempunyai hobby berkendara moge (motor gede) dan memilikinya Yang sanggup membeli hewan Qurban dua ekor sapi sekaligus Tapi apa yang aku pikirkan? Aku hanya hendak membeli hewan Qurban yang jauh di bawah kemampuanku yang harganya tidak lebih dari service rutin mobil X-Trail, kendaraanku di dunia fana. Sementara untuk kendaraanku di akhirat kelak, aku berpikir seribu kali saat membelinya. <span style="color:#6600cc;">Ya Allah, Engkau yang Maha Membolak-balikan hati manusia balikkan hati hambaMu yang tak pernah berSyukur ini ke arah orang yang pandai menSyukuri nikmatMu<br /></span><br /><span style="font-size:180%;color:#000099;">Selamat Hari Raya Idul Adha</span></div><div align="justify"><span style="font-size:180%;color:#000099;">Semoga kita semua selalu dalam Lindungan dan Berkah NYA, amiiin...... <span style="font-size:85%;">(27 Nopember 2009)<br /></span></span></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div>Endah-Gitahttp://www.blogger.com/profile/14839991547540871437noreply@blogger.com0