Liburan sekolah telah tiba, dengan pesawat Lion kami mengunjungi Batam (walau delay 1 jam). Hampir 2 tahun kami tak menginjak kota Batam, banyak perubahan di kota ini. Banyak gedung2 bertingkat yang sedang di bangun... kota yang semula tandus dan sepi (
menurutku) kini mulai padat dan ramai. Aku sangat senang tinggal di Batam... tapi sayang aku hanya semalam saja di sana. Walau hanya semalam... aku sempat berkunjung ke Pacific Palace Hotel (hotel mirip kapal Titanic) yang baru launching, aku juga menikmati angin malam ditepi laut sambil makan otak2 khas melayu di Harbour Bay dan aku sempat shooping
juga di BSC, walau hanya beberapa barang aja yang aku beli untuk ku juga untuk teman2 dekatku
(seperti biasa, aku suka sepatu product Malaysia - Summit or Red modani, modelnya lucu2 dan terlihat cantik dipakai dikaki ku). Bag, Leather (crocodile), parfum dan
makanan2 khas product Malaysia & Singapore.
Wah.... andai aku bisa stay lama di Batam, mungkin uangku akan terkuras habis untuk shooping and shooping, abis barang2nya bagus2 banget and big sale lagi (duh... perempuan...!! ^-^).
24 Desember 2007 Kami mengunjungi Ibu kota Propinsi Riau - Tanjung Pinang.
Dengan speed boat kami melakukan perjalanan yang memakan waktu +/- 2,5 jam dari Batam - Bungur - Pulau Bintan (itu nama yang cukup di kenal oleh orang untuk Ibu kota propinsi Riau Tanjung Pinang). Kami stay di hotel dekat dengan pelabuhan, lumayan cukup bersih dan murah.
Hanya semalam kami stay di Pulau Bintan, tapi kami sempat berkunjung ke Pulau penyengat yang memiliki sejarah sbb :
Pulau Penyengat terletak di Sebelah Barat kota Tanjung Pinang sejauh kurang lebih 1,5 km dari kota Tanjung Pinang. Luasnya tidak lebih dari 3,5 h. Tanahnya berbukit-bukit terdiri dari pasir bercampur kerikil, sementara pantainya umumnya landai, sebagian berumput, sebagian lagi berbatu karang. Menurut cerita, pulau mungil di muara sungai Riau ini sudah lama dikenal oleh para pelaut sejak berabad-abad yang lalu karena menjadi tempat persinggahan untuk mengambil air tawar yang cukup banyak tersedia di pulau itu.
Menurut lagenda lebih lanjut, nama "Penyengat" diberikan kepada pulau itu, karena pernah pelaut2 yang sedang mengambil air bersih di tempat itu diserang oleh semacam lebah yang disebut "Penyengat" hingga membawa korban bagi rekan2 pelaut itu. Sejak peristiwa itu pulau tersebut terkenal di kalangan pelaut dan Nelayan dengan sebutan "Pulau Penyengat".
Kemudian, tatkala pusat pemerintahan Kerajaan Riau bertempat di pulau itu, maka pulau itu diresmikan dengan nama "Pulau Penyengat Indera Sakti".
Peninggalan yang bersejarah yang masih ada di pulau ini diantaranya : Sebuah mesjid yang masih terawat baik, empat buah komplek makam/kuburan diraja, dua buah bekas istana dan beberapa buah gedung lama serta benteng, sumur, taman dan lainnya. Itu sekelumit kisah sejarahnya.
Untuk menuju ke pulau Penyengat, kami menaiki perahu yang disebut pong pong... perahu kayu seperti perahu nelayan. Sedikit ngeri juga saat naik perahu itu coz air laut / ombak besar sekali... dan sepertinya tidak bersahabat. Selama perjalanan
+/- 15 menit, aku lalui dengan doa dan alhamdulillah tiba di pulau penyengat dengan selamat.
Kami mulai berkeliling di Pulau kecil ini dengan menaiki mobec (motor beca), dengan harga Rp 20.000,- kami dibawa mengelilingi tempat2 bersejarah yang ada di pulau tersebut. Walau pulau ini kecil, tapi dihuni oleh penduduk sebanyak 2224 Jiwa dan rata2 penduduknya adalah nelayan, buruh lepas tapi ada juga yang bekerja sebagai pegawai Negeri dan swasta di Tanjung Pinang. Ohya, pulau ini juga di kenal dengan "Gurindam Dua Belas" yang ditulis oleh Raja Ali Haji di Pulau Penyengat pada 23 Rajab 1263 H atau tahun 1846.
Senang juga berkeliling di pulau ini, dan sedikit oleh2 dari pulau ini untuk dikenang.... nih lihat deh foto2 tempat bersejarah yang sudah kami kunjungi.
Tepat jam 4 sore, kami akan kembali ke pulau Bintan... tapi sayang sekali air laut sedang surut sehingga tidak ada pong pong yang bisa berangkat, terpaksa kami harus menunggu air laut pasang dulu. Jam 5 sore baru kami bisa kembali ke pulau Bintan... lumayan juga 1 jam nunggu pong pong yang siap berangkat dengan udara yang cukup tidak meng-enakan tubuh.
Setiba kami di pulau Bintan (Tg. Pinang), kami melanjutkan acara dengan jalan2 dan shooping di kota ini (sekalian cape...^-^). Tapi sayangnya barang2 di kota ini nga begitu bagus, hampir sama dengan di kota ku, tapi suasana dan tata kotanya ku lihat mirip dengan Tanjung Balai Karimun. Aku jadi ingat tempat itu, dimana aku pernah berkumpul dengan keluarga besar dan orang2 tercinta. Walau aku hanya sempat beberapa kali berkunjung kesana, tapi aku masih ingat tempat2 yang pernah aku kunjungi dan makanan2 yang khas yang aku suka disana.
Selesai jalan2, kami kembali ke hotel untuk istirahat dan mandi... malamnya kami melanjutkan lagi dengan dinner di Melayu Square. Di Melayu Square banyak makanan yang bisa kita pilih, semua makanan khas melayu dan sudah pasti rasanya lezat banget, pedas dan hmmm.... mamamia... aku suka banget dengan ikan Asam padehnya juga ikan bakarnya.
Rasa bumbunya pas banget dengan lidahku, walau lidahku Banten tapi aku sudah terbiasa dengan makanan Melayu, kebetulan suka banget pedas sih....^-^.
Selesai santap malam, kami kembali ke hotel untuk siap2 kembali ke Batam esok pagi dan istirahat, Bobo deh.... Nice a dream.
25 Desember 2007
Jam 8.15 setelah breakfast, kami kembali ke Batam Island dengan speed boat "Sentosa", kebetulan kami beli tiket return. Kami menikmati perjalanan walau sedikit merasa ngeri coz kali ini speed boat yang aku tumpangi lebih kecil dari yang kemarin. Sehingga aku melihat dengan jelas deburan ombak yang menerpa kaca jendela speed boat. Alhamdulillah perjalanan kami lewati dengan selamat di tujuan, aku tiba kembali di pelabuhan Bungur dan mengambil mobil yang kami titipkan. Semalaman kami menitipkan mobil juga barang2 kami, aku pikir bakal kena charge mahal nih, eh ternyata hanya kena Rp 20.000,- duh murah juga ya...?? jauh banget harganya, jika dibandingkan klo kita nitipin mobil di Bandara or di Pelabuhan Tg. Priuk Jakarta.
Hari ini aku akan kembali ke kotaku, Aku hanya memiliki waktu tinggal 1 jam lagi dan aku harus sudah check in di Bandara Hang Nadim. Tapi aku belum sempat beli oleh2 lagi nih..... dengan waktu yang cukup singkat aku sempat diantar ke Batam Centre untuk sedikit beli oleh2. Alhamdulillah, ada sedikit oleh2 yang bisa ku bawa untuk teman2ku juga pembantuku dirumah. Aku sedikit terlambat tiba di Bandara, dengan berat hati aku meninggalkan orang2 yang kucinta di sini yang masih meneruskan liburannya, aku check in lalu boarding.
Sayang sekali pesawat Lion yang akan aku tumpangi delay lagi selama 30 menit, bete banget... untung saat nunggu aku masih ketemu teman ngobrol yang cukup lumayan asyik (Bule England, tapi dah fasih banget bahasa Indonesianya), sayang kami nga duduk satu seat di pesawat. Aku duduk di pintu emergency dengan seorang pemuda yang bergaya nge rock tapi ternyata dia seorang pelaut. Obrolan nga begitu menarik, jadi aku bawa tidur deh...
Jam 14.00 aku tiba di Bandara Soekarno hatta dan melanjutkan perjalanan lagi ke kota ku, aku di jemput oleh temanku. Diperjalanan macet banget dan hujan lebat... sempat boring dan kesal juga, tapi akhirnya kami bisa lalui dan selamat sampai rumah.
Dirumah, ku rasakan kesepian.... sepertinya rumahku juga ikutan bersedih karena orang2 yang dicinta sedang meninggalkannya. Aku pun akhirnya terpuruk di peraduanku, tempat kesenanganku / kamarku yang terasa masih nyaman.
Ku habiskan waktuku dengan menonton tv dan mendengarkan musik melankolis. Aku teringat seseorang.... dan aku butuh kehadirannya.
"Tuhan kirimkanlah aku.... kekasih yang baik hati... yang mencintai aku... apa adanya". Aku tertidur dalam doaku yang panjang. Tuhan... Kau dengarkah doa dan permintaanku itu ?
26 Desember 2007
Hampir aku kesiangan, untung aku masih mendengar bunyi alarm hpku. Pembantuku juga belum bangun... mentang2 nga ada yang diurus, diapun santai aja. Dan akupun tak ingin mengganggunya... biarlah dia merasakan nikmatnya bersantai.
Aku menyiapkan diriku untuk kembali beraktifitas.... hari ini aku mulai kembali ke kantor dan bertemu dengan teman2 tercinta.
Ach.... Indahnya hidup ini, Tuhan... terima kasih Kau telah memberikan aku kebahagiaan yang tak terhingga, walau kadang kesedihan dan kesepian masih aku rasakan.
Aku tetap akan menjalani semua ini dengan senyuman manisku ^-^.