Minggu, 30 Agustus 2009

Syaitan pun Takut...


Message
Ada seorang manusia yang bertemu dengan setan di waktu subuh. Entah bagaimana awalnya, akhirnya mereka berdua sepakat mengikat tali persahabatan. Ketika waktu subuh berakhir dan orang itu tidak mengerjakan shalat, maka setan pun sambil tersenyum bergumam, "Orang ini memang pantas menjadi sahabatku..!

Begitu juga ketika waktu dzuhur orang ini tidak mengerjakan shalat, setan tersenyum lebar sambil membatin, " Rupanya inilah bakal teman sejatiku di akhirat nanti..!"
Ketika waktu ashar hampir habis tetapi temannya itu dilihatnya masih juga asik dengan kegiatannya, setan mulai terdiam......

Kemudian ketika datang waktunya magrib, temannya itu ternyata tidak shalat juga, maka setan nampak mulai gelisah, senyumnya sudah berubah menjadi kecut. Dari wajahnya nampak bahwa ia seolah-olah sedang mengingat-ngingat sesuatu.

Dan akhirnya ketika dilihatnya sahabatnya itu tidak juga mengerjakan shalat Isya, maka setan itu sangat panik. Ia rupanya tidak bisa menahan diri lagi, dihampirinya sahabatnya yang manusia itu sambil berkata dengan penuh ketakutan, "Wahai sobat, aku terpaksa memutuskan persahabatan kita !"

Dengan keheranan manusia ini bertanya, "Kenapa engkau ingkar janji bukankah baru tadi pagi kita berjanji akan menjadi sahabat ?".

"Aku takut !", jawab setan dengan suara gemetar.
"Nenek moyangku saja yang dulu hanya sekali membangkang pada perintah-Nya, yaitu ketika menolak disuruh sujud pada Adam, telah dilaknat-Nya; apalagi engkau yang hari ini saja kusaksikan telah
lima kali membangkang untuk bersujud pada-Nya. Tidak terbayangkan olehku bagaimana besarnya murka Allah kepadamu !", kata setan sambil ngeloyor pergi.


"Sebarkanlah ajaranku walau satu ayat pun" (Sabda Rasulullah SAW) .....
"Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar." (Surah Al-Ahzab:71)

Kamis, 27 Agustus 2009

Sebutir Kurma pengganjal Doa


Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke mesjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram.

Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya.

Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa. 4 Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya.

"Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT," kata malaikat yang satu.

"Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram," jawab malaikat yang satu lagi.

Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya.
"Astaghfirullahal adzhim" Ibrahim beristighfar.

Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma. Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya. Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda.

"4 bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang?" tanya Ibrahim.

"Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma" jawab anak muda itu.

"Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?". Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat.

"Nah, begitulah" kata ibrahim setelah bercerita, "Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa izinnya?".

"Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya."

"Dimana alamat saudara-saudaramu ? biar saya temui mereka satu persatu."
Setelah menerima alamat, ibrahim bin adham pergi menemui. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh ibrahim. 4 bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada dibawah kubah Sakhra.

Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap.

"Itulah ibrahim bin adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain."

"O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat halalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."

dari cerita diatas kita tarik kesimpulan, makanan akan menjadi darah dan daging, akan selau manunggal dengan jiwa kita, kalau makanan itu tidak bersih semua aktifitas akan kena dampaknya"

" Apabila anda mempunyai teman atau saudara yang anda sayangi forward-lah e-mail ini. Oleh sebab itu berhati-hatilah dgn makanan yg masuk ke tubuh kita, sudah halal-kah? lebih baik tinggalkan bila ragu-ragu..."

Nilai manusia, bukan kenapa ia MATI, melainkan bagaimana ia HIDUP; bukan apa yang diPEROLEH, melainkan apa yang telah diBERIKAN; bukan apa PANGKATNYA, melainkan apa yang telah diPERBUAT dengan tugas yang diberikan TUHAN kepadanya.

Semoga bermanfaat. Allahu a'lam. Wassalam.

Selasa, 25 Agustus 2009

Puasa & Lemparan Batu

Hanya sebuah kisah, sumonggo.....

Ada seorang pengusaha muda dan kaya. Ia baru saja membeli mobil mewah, sebuah Jaguar yang mengkilap. Siang ini, sang pengusaha sedang menikmati perjalanannya dengan mobil baru itu. Dengan kecepatan penuh, dipacunya kendaraan itu mengelilingi jalanan tetangga sekitar dengan penuh rasa bangga.

Di pinggir jalan, tampak beberapa anak yang sedang bermain, namun ia tak terlalu memperhatikan mereka.

Tiba-tiba, dia melihat seseorang anak kecil yang melintas dari arah mobil-mobil yang di parkir di jalan. Dan, "buk!" Aa...h, ternyata, ada sebuah batu seukuran kepalan tangan menimpa Jaguar kesayangannya. Sisi pintu mobil itupun koyak, tergores batu yang dilontarkan seseorang.

"Cittt...." ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan geram, dimundurkannya mobil itu menuju tempat asal batu keparat yang membuat mobil baru itu tergores. Tentu bukan masalah besar bila saja goresan itu menimpa mobil truk pengangkut barang yang biasa digunakan untuk mengangkut barang pesanan koleganya. Tapi ini jaguar! Jaguar!

Amarahnya memuncak. Dia pun keluar mobil dengan tergesa-gesa. Ditariknya anak yang dia tahu telah melempar batu ke mobilnya, dan ditunjukkannya kepada goresan yang ditimbulkannya.

"Apa yang telah kau lakukan? Lihat perbuatanmu pada mobil kesayanganku.
Lihat goresan itu!" Teriaknya sambil menunjuk goresan di sisi pintu.

"Kamu tentu paham, mobil baru jaguarku ini akan butuh banyak ongkos di bengkel untuk memperbaikinya, " ujarnya lagi dengan kesal dan geram, tampak ingin memukul anak itu.

Si anak tampak menggigil ketakutan dan pucat, dan berusaha meminta maaf. "Maaf, Pak. Saya benar-benar minta maaf. Sebab, saya tidak tahu lagi harus melakukan apa". Air mukanya tampak ngeri, dan tangannya memohon ampun.

"Maaf, Pak, saya melemparkan batu itu, karena tak ada seorang pun yang mau berhenti".

Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan leher, anak tadi menunjuk ke suatu arah, di dekat mobil-mobil parkir tadi.

"Itu disana ada kakakku yang lumpuh. Dia tergelincir, dan terjatuh dari kursi roda. Saya tak kuat mengangkatnya, dia terlalu berat, tapi tak seorang pun yang mau menolongku. Badannya tak mampu kupapah, dan sekarang dia sedang kesakitan". Kini, anak kecil itu mulai terisak. Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya berharap pada wajah yang mulai tercenung itu.

"Maukah Bapak membantuku mengangkatnya ke kursi roda? Tolonglah, kakakku terluka, tapi saya tak sanggup mengangkatnya. "

Tak mampu berkata-kata lagi, pengusaha muda itu terdiam. Amarahnya mulai sedikit reda setelah dia melihat seorang lelaki yang tergeletak yang sedang mengerang kesakitan. Kerongkongannya tercekat. Ia hanya mampu menelan ludah.

Segera dia berjalan menuju lelaki tersebut, diangkatnya si cacat itu menuju kursi rodanya. Kemudian, diambilnya sapu tangan mahal miliknya, untuk mengusap luka di lutut yang memar dan tergores, seperti sisi pintu Jaguar kesayangannya.

"Terima kasih, dan semoga Tuhan akan membalas perbuatan Bapak."

Keduanya berjalan beriringan, meninggalkan pengusaha yang masih nanar menatap kepergian mereka. Matanya terus mengikuti langkah sang anak yang mendorong kursi roda itu, melintasi sisi jalan menuju rumah mereka.

Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat perlahan menuju Jaguar miliknya. Ditelusurinya pintu Jaguar barunya yang telah tergores itu oleh lemparan batu tersebut, sambil merenungkan kejadian yang baru saja dilewatinya.

Kerusakan yang dialaminya bisa jadi bukanlah hal sepele, tapi pengalaman tadi menghentakkan perasaannya. Akhirnya ia memilih untuk tak menghapus goresan itu, agar tetap mengingatkannya pada hikmah ini. Ia menginginkan agar pesan itu tetap nyata terlihat: janganlah melaju terlalu cepat, karena, seseorang akan melemparkan batu untuk menarik perhatianmu.

Sama halnya dengan kendaraan, hidup kita akan selalu berputar, dan dipacu untuk tetap berjalan. Di setiap sisinya, hidup itu juga akan melintasi berbagai macam hal dan kenyataan. Namun, adakah kita memacu hidup kita dengan cepat, sehingga tak pernah ada masa buat kita untuk menyelaraskannya untuk melihat sekitar?

Tuhan akan selalu berbisik dalam jiwa, dan berkata lewat kalbu kita.

Sering kita tak punya waktu untuk mendengar, menyimak, dan menyadari setiap ujaran-Nya. Tak jarang pula kita terlalu sibuk dengan bermacam urusan, memacu hidup dengan penuh nafsu, hingga terlupa pada banyak hal yang melintas.

Suatu ketika, akan ada yang "melemparkan batu" buat kita agar kita mau dan bisa berhenti sejenak.

Semuanya terserah pada kita. Mendengar bisikan-bisikan dan kata-kata-Nya, atau menunggu ada yang melemparkan batu-batu itu buat kita.

Sumber : http://layar. suaramerdeka. com/index. php?id=320
_,___

Minggu, 23 Agustus 2009

Allah itu Ada


FRIENDS,
Karena Bulan Ramadhan sudah berada di ufuk mata, maka kali ini aku akan memposting beberapa Siraman Rohani yang Insya Allah, bisa bermanfaat untuk kita semua, amiiiin....
Semoga Allah SWT, selalu memberikan Rahmat dan Hidayah NYA serta keberkahan NYA pada kita semua, amiiiin.....


Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri paman Sam kembali ketanah air.
Sesampainya dirumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, kiai atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya.
Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.

* Pemuda: Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
* Kyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda
* Pemuda: Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab
pertanyaan saya.
* Kyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya
* Pemuda: Saya punya 3 buah pertanyaan :

1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya
2. Apakah yang dinamakan takdir
3. Kalau syetan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu
tidak menyakitkan buat syetan Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan
tidak pernah berfikir sejauh itu?

* Tiba-tiba Kyai tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras.
* Pemuda (sambil menahan sakit) : Kenapa anda marah kepada saya?
* Kyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang
anda ajukan kepada saya
* Pemuda: Saya sungguh-sungguh tidak mengerti
* Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
* Pemuda: Tentu saja saya merasakan sakit
* Kyai : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
* Pemuda: Ya
* Kyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu !
* Pemuda: Saya tidak bisa
* Kyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa
mampu melihat wujudnya.
* Kyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
* Pemuda: Tidak
* Kyai : Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?
* Pemuda: Tidak
* Kyai : Itulah yang dinamakan Takdir
* Kyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
* Pemuda: kulit
* Kyai : Terbuat dari apa pipi anda?
* Pemuda: kulit
* Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
* Pemuda: sakit
* Kyai : Walaupun Syeitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, Jika Tuhan
berkehendak maka Neraka akan Menjadi tempat menyakitkan untuk syaitan.

SUBHANALLAH.... Maha Besar Allah dengan segala firmannya.

Sabtu, 22 Agustus 2009

Ketika Iblis Membentangkan Sajadah

Message

Siang menjelang dzuhur. Salah satu Iblis ada di Masjid. Kebetulan hari itu Jum'at, saat berkumpulnya orang. Iblis sudah ada dalam Masjid. Ia tampak begitu khusyuk. Orang mulai berdatangan. Iblis menjelma menjadi ratusan bentuk & masuk dari segala penjuru, lewat jendela, pintu, ventilasi, atau masuk lewat lubang pembuangan air.

Pada setiap orang, Iblis juga masuk lewat telinga, ke dalam syaraf mata, ke dalam urat nadi, lalu menggerakkan denyut jantung setiap para jamaah yang hadir. Iblis juga menempel di setiap sajadah. "Hai, Blis!", panggil Kiai, ketika baru masuk ke Masjid itu. Iblis merasa terusik : "Kau kerjakan saja tugasmu, Kiai. Tidak perlu kau larang-larang saya. Ini hak saya untuk menganggu setiap orang dalam Masjid ini!", jawab Iblis ketus.

"Ini rumah Tuhan, Blis! Tempat yang suci,Kalau kau mau ganggu, kau bisa diluar nanti!", Kiai mencoba mengusir.
"Kiai, hari ini, adalah hari uji coba sistem baru". Kiai tercenung.
"Saya sedang menerapkan cara baru, untuk menjerat kaummu". "Dengan apa?"

"Dengan sajadah!"
"Apa yang bisa kau lakukan dengan sajadah, Blis?"
"Pertama, saya akan masuk ke setiap pemilik saham industri sajadah.
Mereka akan saya jebak dengan mimpi untung besar. Sehingga, mereka akan tega memeras buruh untuk bekerja dengan upah di bawah UMR, demi keuntungan besar!"

"Ah, itu kan memang cara lama yang sering kau pakai. Tidak ada yang baru, Blis?"
"Bukan itu saja Kiai..."
"Lalu?"
"Saya juga akan masuk pada setiap desainer sajadah. Saya akan menumbuhkan gagasan, agar para desainer itu membuat sajadah yang lebar-lebar"
"Untuk apa?"
"Supaya, saya lebih berpeluang untuk menanamkan rasa egois di setiap kaum yang Kau pimpin, Kiai! Selain itu, Saya akan lebih leluasa, masuk dalam barisan sholat. Dengan sajadah yang lebar maka barisan shaf akan renggang. Dan saya ada dalam kerenganggan itu. Di situ Saya bisa ikut membentangkan sajadah".

Dialog Iblis dan Kiai sesaat terputus. Dua orang datang, dan keduanya membentangkan sajadah. Keduanya berdampingan. Salah satunya, memiliki sajadah yang lebar. Sementara, satu lagi, sajadahnya lebih kecil. Orang yang punya sajadah lebar seenaknya saja membentangkan sajadahnya, tanpa melihat kanan-kirinya. Sementara, orang yang punya sajadah lebih kecil, tidak enak hati jika harus mendesak jamaah lain yang sudah lebih dulu datang. Tanpa berpikir panjang, pemilik sajadah kecil membentangkan saja sajadahnya, sehingga sebagian sajadah yang lebar tertutupi sepertiganya.

Keduanya masih melakukan sholat sunnah.
"Nah, lihat itu Kiai!", Iblis memulai dialog lagi.
"Yang mana?"
"Ada dua orang yang sedang sholat sunnah itu. Mereka punya sajadah yang berbeda ukuran. Lihat sekarang, aku akan masuk diantara mereka".

Iblis lenyap.
Ia sudah masuk ke dalam barisan shaf.
Kiai hanya memperhatikan kedua orang yang sedang melakukan sholat sunah.
Kiai akan melihat kebenaran rencana yang dikatakan Iblis sebelumnya.
Pemilik sajadah lebar, rukuk. Kemudian sujud. Tetapi, sembari bangun dari sujud, ia membuka sajadahya yang tertumpuk, lalu meletakkan sajadahnya di atas sajadah yang kecil. Hingga sajadah yang kecil kembali berada di bawahnya. Ia kemudian berdiri. Sementara, pemilik sajadah yang lebih kecil, melakukan hal serupa.

Ia juga membuka sajadahnya, karena sajadahnya ditumpuk oleh sajadah yang lebar. Itu berjalan sampai akhir sholat. Bahkan, pada saat sholat wajib juga, kejadian-kejadian itu beberapa kali terihat di beberapa masjid.
Orang lebih memilih menjadi di atas, ketimbang menerima di bawah. Di atas sajadah, orang sudah berebut kekuasaan atas lainnya. Siapa yang memiliki sajadah lebar, maka, ia akan meletakkan sajadahnya diatas sajadah yang kecil. Sajadah sudah dijadikan Iblis sebagai pembedaan kelas.

Pemilik sajadah lebar, diindentikan sebagai para pemilik kekayaan, yang setiap saat harus lebih di atas dari pada yang lain. Dan pemilik sajadah kecil, adalah kelas bawah yang setiap saat akan selalu menjadi sub-ordinat dari orang yang berkuasa.

Di atas sajadah, Iblis telah mengajari orang supaya selalu menguasai orang lain.
"Astaghfirullahal adziiiim ", ujar sang Kiai pelan. (
kaharuddinmustafa)

Jumat, 21 Agustus 2009

Ramadhan Tiba kembali...


Ramadhan Ya Ramadhan....

Rasullullah pada saat mengetahui bahwa esok hari akan masuk tanggal 1 Ramadhan biasanya beliau selalu melakukan "Sujud Syukur", didalam sujud itu beliau mengatakan : " Puji syukur kusampaikan kepada-Mu ya Allah, Karena Engkau masih memberiku umur panjang dan kesempatan untuk melaksanakan puasa pada tahun ini."

Dan malaikat Jibril pun berdo'a :


" Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum
memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut : "

1> Tidak memohon maaf terlebih dahulu kpd kedua orang tuanya (jika masih ada)
2>Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri
3>Tidak bermaafan terlebih dahulu dgn orang-orang sekitarnya

Maka Rasullullah pun mengatakan Aamiin sebanyak 3 kali.


Dapat kita bayangkan, yg berdo'a adalah malaikat dan yg meng-aamiin-kan
adalah Rasullullah. tentunya do'a tersebut akan didengar oleh Allah SWT.

Friends,

Ramadhan sudah diambang pintu. Tentunya kita sudah bersiap menyambut bulan suci yg penuh ampunan, bulan yg dipenuhi dgn pahala.

Ramadhan kini datang di hadapan
Berjuta berkah kenikmatan akan tercurahkan di antara selaksa dosa,
Timbunan kekhilapan dan kealpaan
selalu ada kesempatan untuk mengharap segala ampunan Tekadkan niat...
Bulatkan semangat...

Mari sambut dengan segala khidmat agar termasuk golongan umat yang selamat

“ Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan 1430 H ”

Sucikan hati bersihkan diri
Mari jalani dengan sepenuh jiwa
Agar menjadi seorang muslim sejati
Sebagai manusia biasa, tentunya ada kesalahan/kekhilafan yang pernah aku lakukan.
Untuk itu mohon ma'af lahir & batin atas segala dosa & noda

Semoga kita semua bisa menjalani Ramadhan tahun ini dgn lancar, sehat, dan lebih baik dari Ramadhan sebelumnya. Amiin.

Senin, 17 Agustus 2009

Agar Tidak Sekedar Lapar & Haus

Sabda Rasulullah SAW,

''Betapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan apa pun selain rasa haus dan lapar.
Betapa banyak orang yang melakukan shalat malam dan shalat tarawih tidak mendapat apa pun selain begadangnya saja.''
[HR Ahmad dan ad-Darimi]


AGAR TIDAK SEKEDAR LAPAR & HAUS
oleh Ibn Ibrahim

Allah SWT menjanjikan banyak 'bonus' pahala selama Ramadhan. Manusia berharap pula adanya bonus-bonus lainnya, antara lain bahwa puasa akan membuat badan lebih sehat, langsing dan bugar. Namun Hadits di atas merupakan peringatan dari Rasulullah bahwa boleh jadi akhirnya Ramadhan hanyak akan memberi rasa lapar dan haus, Artinya, berbagai peluang mendapatkan bonus dunia dan akhirat akan terlewatkan begitu saja.

Ah, sayangnya kalau dari sahur ke saat berbuka yang tersisa hanya rasa lapar dan haus. Apalagi jika di akhir Ramadhan ternyata kita menemukan bahwa dalam diri tidak ada dampak sebulan suci yang berlalu terhadap akhlak dan jiwa kita. Na'udzubillaah. ..!

Di hari pertama Ramadhan ini, ada baiknya kita mengingat kembali berbagai kesalahan yang membuat kita kehilangan peluang mereguk ni'matnya jamuan Ramadhan, agar kita bisa mempersiapkan lahir batin kita, terutama untuk bertekad agar kesalahan ini, jikapun pernah kita lakukan, tidak terulang di Ramadhan kali ini (karena siapa yang tahu, apakah kita akan sampai pada Ramadhan tahun depan?).

Apa sajakah kesalahan-kesalahan yang umum kita lakukan dalam Ramadhan...?

1. Tidak memiliki program, target dan harapan dalam memasuki Ramadhan

Bagi kebanyakan orang, Ramadhan hanyalah rutinitas tahunan yang harus dilewati. Dirasakan hanya sebagai 'siklus biologis', yaitu bahwa ada perubahan pola makan dan tidur (mungkin juga pola merokok). Agenda yang dibuat untuk mengisi bulan suci ini hanyalah agenda duniawi seperti memikirkan menu sahur dan buka, acara buka puasa bersama, hantaran serta bingkisan lebaran, THR, baju baru, 'angpau' untuk anak, adik dan keponakan. Dengan setumpuk agenda seperti itu, barangkali memang wajar bahwa tak ada waktu yang tersisa untuk memikirkan agenda akhirat?

Padahal seharusnya, Ramadhan kita masuki dengan harapan dan target untuk sedikit membuat perbaikan dalam diri. Sedikit saja, tak perlu muluk-muluk. Misalnya bahwa minimal di bulan ini kita paksa diri untuk tidak sekalipun meninggalkan sholat wajib atau bagi yang sholatnya telah sempurna, niatkan untuk menyegerakan sholat di awal waktu, setelah adzan. Bagi yang sudah memiliki keluarga, niatkan bahwa setiap hari minimal ada satu waktu sholat yang dikerjakan berjama'ah, atau niatkan bahwa setiap malam melakukan suatu kegiatan Islami yang bisa memupuk kebersamaan, misalnya tadarusan atau bila putra-putri masih kecil, mendongengkan kisah-kisah nabi.

Setiap hari, ketika berangkat dari rumah, targetkan diri untuk bersedekah. Sedekah senyum, sedekah tempat duduk di kendaraan umum, sedekah memberi jalan pada kendaraan lain di perempatan atau minimal... targetkan untuk mengendalikan diri; tidak mengomel dan mengumpat ketika ada angkot 'ngetem' dan membuat macet jalanan.

2. Memasuki Ramadhan Tanpa Bekal Ilmu

Ada berbagai keutamaan sepanjang Ramadhan. Ada pula hukum dan aturan Ramadhan yang harus dipenuhi. Dengan sedikit kemauan untuk mencari akses informasi (buku, buletin dakwah, situs di internet, ceramah di radio, tv, majalah atau koran, pengajian dll) kita bisa lebih mengenal Ramadhan, dan mungkin bahkan mendapat bonus menjadi lebih mengenal agama kita. Dengan bekal ilmu, kita bisa maksimal dalam beribadah dan yang lebih baik lagi, mungkin kita bahkan jadi bisa berbagi manfaat ilmu itu dengan orang lain.

3. Tidak mengalokasikan anggaran untuk berinfaq (di luar zakat yang wajib).

Alih-alih berinfaq, kita malah sibuk membuat anggaran untuk keperluan buka puasa dan persiapan hari raya. Sedihnya lagi, banyak yang merasa 'takut miskin' sehingga enggan berinfaq dan bersedekah. Padahal rizki yang kita dapatkan di dunia ini sudah merupakan ketetapan dari Allah SWT yang jumlahnya tidak akan menjadi lebih banyak bila kita simpan dan sayang-sayang di dalam brankas super aman. Dalam harta kita yang kelihatannya paling sedikit sekalipun, ada hak orang lain yang wajib kita keluarkan. Apalagi jika harta yang Allah SWT titipkan pada kita agak banyak atau malah sangat banyak, sudah pasti banyaknya itu merupakan ujian apakah kita ingat, bahwa harta yang banyak itu bukan milik kita ??

Friends,
Yuuk kita berlomba-lomba mencari pahala Allah SWT.
Semoga di Ramadhan tahun ini kita bisa menjalaninya lebih baik dari tahun kemarin... amiin.

Senin, 10 Agustus 2009

Panduan Singkat Berpuasa Ramadhan


Assalamu'alaikum wr wb.

Friends,
Berikut refresh tentang bln suci Ramadhan, semoga bermanfaat.


Panduan Singkat Berpuasa Ramadhan

Berikut ini adalah petunjuk singkat mengenai puasa yang meliputi : Segi hukumnya, golongan manusia dalam soal puasa, hal-hal yang membatalkan puasa dan beberapa keutamaannya.

Puasa adalah ibadah yang dilaksanakan dengan jalan meninggalkan segala yang menyebabkan batalnya puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang agung, sebagaimana sabda Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam,

"Islam itu didirikan di atas lima perkara; Bersaksi tiada sesembahan yang hak melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, puasa Ramadhan dan berhaji ke Baitullah." ( Muttafaq 'alaih)

Golongan Manusia dalam Berpuasa.

  • Puasa diwajibkan kepada setiap muslim, baligh, mampu dan bukan dalam keadaan musafir (bepergian).

  • Orang kafir tidak diwajibkan berpuasa dan jika ia masuk Islam tidak diwajibkan mengqadha’ (mengganti) puasa yang ditinggalkannya selama ia belum masuk Islam.

  • Anak kecil di bawah usia baligh tidak diwajibkan berpuasa, tetapi dianjurkan untuk dibiasakan berpuasa.

  • Orang gila tidak wajib berpuasa dan tidak dituntut untuk mengganti puasa dengan memberi makan, walau pun sudah baligh. Begitu pula orang yang kurang akalnya dan orang pikun.

  • Orang yang sudah tidak mampu untuk berpuasa disebabkan penyakit, usia lanjut, sebagai pengganti puasa ia harus memberi makan setiap hari satu orang miskin (membayar fidyah).

  • Bagi seseorang yang sakit dan penyakitnya masih ada kemungkinan untuk dapat disembuhkan, jika ia merasa berat untuk menjalankan puasa, maka dibolehkan baginya tidak berpuasa, tetapi harus mengqadha'nya setelah sembuh.

  • Wanita yang sedang hamil atau sedang menyusui jika dengan puasa ia merasa khawatir terhadap kesehatan dirinya dan anaknya, maka dibolehkan tidak berpuasa dan kemudian mengqadha'nya di hari yang lain.

  • Wanita yang sedang dalam keadaan haidh atau dalam keadaan nifas, tidak boleh berpuasa dan harus mengqadha'nya pada hari yang lain.

  • Orang yang terpaksa berbuka puasa karena hendak menyelamatkan orang yang hampir tenggelam atau terbakar, maka ia mengqadha' puasa yang ditinggalkan itu pada hari yang lain.

  • Bagi musafir boleh memilih antara berpuasa dan tidak berpuasa. Jika memilih tidak berpuasa, maka ia harus mengqadha'nya di hari yang lain. Hal ini berlaku bagi musafir sementara, seperti berpergian untuk melaksanakan umrah, atau musafir tetap, seperti sopir truk dan bus (luar kota), maka bagi mereka boleh tidak berpuasa selama mereka tinggal di daerah (negeri) orang lain dan harus mengqadha'nya.

Beberapa Rukhsah yang Tidak Membatalkan Puasa.

  • Jika seseorang melakukan sesuatu perbuatan yang membatalkan puasa disebabkan lupa atau tidak mengerti atau pun tidak sengaja, maka puasanya tidak batal. Berdasarkan ayat, "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah." (QS. al-Baqarah : 286)

    "Dan tiada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) adalah yang disengaja di hatimu." (QS. al-Ahzab : 5)

  • Jika orang yang sedang berpuasa makan dan mimun karena ia yakin bahwa matahari telah terbenam, maka puasanya tidak batal; dan tidak batal pula puasa orang yang makan dan minum karena yakin bahwa fajar belum terbit (padahal yang sebenarnya waktu sahur telah habis, red).

  • Jika orang yang sedang berpuasa berkumur, lalu masuk sebagian air ke dalam tenggorokannya tanpa sengaja, maka puasanya tidak batal. Dan tidak batal puasa seseorang yang ketika tidur bermimpi (hingga keluar mani), karena tidak ada nash yang menyatakan hal tersebut batal.

Hal-hal yang Membatalkan Puasa.

Hal-hal yang membatalkan puasa ada delapan:

  • Melakukan jima' (hubungan intim suami istri) pada siang hari Ramadhan bagi yang sedang berpuasa, maka wajib mengqadha' puasanya dan membayar kafarah mughallazhah (denda berat) yaitu dengan memerdekakan seorang hamba sahaya. Jika tidak mendapatkan hamba sahaya maka wajib baginya berpuasa selama dua bulan berturut-turut. Dan jika tidak mampu, maka ia berkewajiban memberi makan enam puluh orang miskin.

  • Mengeluarkan air mani dengan cara onani atau masturbasi, mencium, memeluk, merangkul dan lain-lainnya.

  • Makan minum atau menghisap sesuatu, baik yang bermanfaat atau yang berbahaya seperti rokok.

  • Menyuntikkan obat yang dapat mengenyangkan dan dapat menahan rasa lapar, karena melakukan itu berarti sama dengan minum. Sedang menyuntikkan obat yang tidak mengenyangkan, maka hal tesebut tidak membatalkan puasa, walaupun disuntikkan pada otot atau urat nadi, baik terasa di kerongkongan atau tidak.

  • Keluar darah haidh dan nifas

  • Mengeluarkan darah dengan jalan hijamah (membekam) atau yang serupa. Sedang keluar darah dengan sendirinya atau karena mencabut gigi dan yang semisalnya, tidak membatalkan puasa, karena hal tersebut tidak termasuk dalam pengertian hijamah.

  • Muntah disengaja, tetapi jika muntah tanpa disengaja atau dibuat-buat, maka tidak batal puasanya.

  • Transfusi darah sebagai pengganti darah yang keluar, seperti seseorang yang sedang berpuasa terluka (kecelakaan dan sejenisnya) yang mengakibatkan keluarnya darah.

Beberapa Petunjuk Berkenaan dengan Masalah Puasa

  • Seorang yang dalam keadaan junub tetap harus berniat puasa, meskipun ia mandi janabah setelah terbit fajar (Shubuh).

  • Wanita yang suci dari haidh sebelum fajar tiba (bulan Ramadhan), maka wajib berpuasa walaupun ia mandi besar setelah terbit fajar.

  • Seseorang yang sedang berpuasa dibolehkan mencabut gigi, mengobati luka atau menggunakan obat tetes mata/telinga.

  • Diperbolehkan bagi yang sedang berpuasa untuk bersiwak, baik diwaktu pagi maupun siang hari, bahkan itu termasuk sunnah Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam.

  • Untuk mengurangi rasa panas dan dahaga dibolehkan menggunakan AC atau air dingin untuk membasahi kepala.

  • Bagi penderita sesak nafas meskipun sedang berpuasa diperbolehkan menyemprot mulut dengan sesuatu (berupa udara/gas) yang dapat melonggarkan pernafasan.

  • Orang yang sedang berpuasa diperbolehkan membasahi bibir dengan air bila terasa kering dan juga diperbolehkan berkumur-kumur namun dengan syarat tidak tertelan.

  • Disunnahkan mengakhirkan sahur, hingga menjelang Fajar dan segera berbuka setelah matahari terbenam (Maghrib).Diutamaka n berbuka dengan kurma rutab (kurma yang masak), jika tidak ada rutab dengan kurma yang lain, dan jika tidak ada korma bisa berbuka denga apa saja yang halal atau berbuka dengan minum air apabila tidak menjumpai makanan.

  • Orang yang sedang berpuasa sangat dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah, seperti shalat sunnah, membaca al- Qur'an, berdzikir dan bershadaqah.

  • Bagi yang sedang berpuasa tetap diharuskan menjaga dan mengamalkan kewajiban-kewajiban yang lain serta menjauhi perbuatan-perbuatan haram.Hendaknya ia menjaga shalat dengan menjalankannya tepat pada waktunya dan berjama’ah di masjid bagi kaum pria.

  • Hendaknya selalu menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan tercela yang dapat menghapus pahala puasa seperti: Berdusta, berbuat curang, menipu, riba/rentenir, berbicara yang haram dan sebagainya.

    Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Barang siapa tidak meninggalkan perkataan sia-sia (palsu), perbuatan tak berguna dan kebodohan maka Allah tidak butuh terhadap pusanya (berupa) meninggalakan makan dan minumnya." (Muttafaq ‘alaih)

Keutamaan Puasa Ramadhan

  • Dengan puasa Ramadhan Allah mengampuni dosa orang yang berpuasa dan memaafkan semua kesalahannya, Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

    "Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka Allah mengampuni dosanya yang telah lalu". (HR. al-Bukhari dan Muslim).

  • Puasa Ramadhan tidak terhingga pahalanya, karena orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala tanpa batas. Setiap muslim amalannya akan diganjar sebesar 10 hingga 700 kali lipat, kecuali puasa. Firman Allah di dalam hadits qudsi, “...Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan mengganjarnya, ia menahan nafsu dan makan karena-Ku.” (HR. Muslim)

  • Puasa dapat membuka pintu syafa’at nanti pada hari Kiamat. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesunggunya puasa dan bacaan al-Qur’an memberi syafa’at kepada pelakunya pada hari Kiamat. Puasa berkata, ”Ya Tuhanku aku telah menahan hasrat makan dan syahwatnya, maka berilah aku izin untuk memberikan syafa’at kepadanya. Berkata pula al-Qur’an, ”Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya dari tidur untuk qiyamullail, maka berilah aku izin untuk memberikan syafa’at kepadanya. Nabi bersabda, ”Maka keduanya diberikan izin untuk memberi syafaat.” (HR. Ahmad).

Segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam, beserta para keluarga dan sahabatnya. Amin.

Sumber: Brosur tentang Puasa Ramadhan, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, rahimahullah.

Rabu, 05 Agustus 2009

Wisata Hati

Hai Friends,

Tak terasa Ramadhan akan menjelang... dan kita harus mempersiapkan diri untuk menyambut Ramadhan yang akan tiba... siap kan...??

Kali ini... aku akan mengajak teman2 untuk berwisata hati, semoga langkah kita selalu dalam Ridho dan Lindungan NYA, amiiin....



WISATA HATI - Cahaya Amal

Sebuah perbuatan akan bercahaya bila berbahan bakar keikhlasan.

SEORANG kawan senang betul salat sunnah kalau ia berada di kota lain.
Memang, Rasulullah mengatakan bahwa jika kita bepergian jauh, begitu sampai di tempat tujuan segera menegakkan salat sunnah dua rakaat. Itu merupakan tanda syukur kita sudah sampai dengan selamat.

Suatu hari dia pergi ke satu tempat. Sebagaimana biasa, ia mencari masjid atau musala. Layaknya orang yang mau salat, kawan ini mencari toilet dan tempat wudu. Tapi, langkah dia tiba-tiba terhenti saat melihat seseorang yang sepertinya dikenali. Sebut saja bernama Fulan, kawan SMP yang sangat pintar.

Untuk sementara dia tertegun. "Tidak salahkah penglihatanku?" tanyanya pada diri sendiri. Fulan yang tengah membersihkan toilet dan tempat wudu itu diamati beberapa saat. Pria itu berbaju khas merbot masjid; kaosan, celana buntung, dengan peci haji yang didongakkan ke belakang kepala. Fulan tengah mengepel.

"Assalamualaikum...," sapa dia dengan hati-hati, khawatir salah mengenali seseorang. Ternyata penglihatannya tidak salah. Yang di depan mata benar-benar Fulan, kawan dia. Fulan juga mengenali diri dia, dan menanyakan urusan datang ke kota ini.

Masih di koridor tempat wudu masjid tersebut, kawan ini melanjutkan pertanyaan, "Kenapa Fulan hanya jadi merbot masjid? Dan, kenapa mau?"
Yang ditanya tersenyum. "Memangnya ada yang salah dengan kerjaan ini? Kan, bagus. Dengan saya menjadi merbot, masjid ini jadi bersih. Kalau bersih, kan yang salat jadi senang. Betah. Akhirnya saya pun dapat pahalanya," ujar Fulan.

"Tapi, penghasilannya kan tidak sepadan. Lagian Fulan kan dulu pintar. Cerdas. Sangat cerdas malah. Selalu ranking. Kok, kayaknya gimana, gitu ....?"

Fulan kembali tersenyum, dengan tangan kiri tetap mengelap sisi pinggir tempat wudu.
"Gimana kalau Fulan ikutan sama saya?"
"Maksudnya?"
"Ya, kerja sama saya. Fulan bisa saya gaji lebih besar dari penghasilan sebagai merbot ini. Ngomong-ngomong jadi merbot digaji nggak?"
"Nggak."
"Wuah, apalagi nggak. Sudah kerja sama saya saja. Pendidikan terakhir?"
"Sarjana elektro," katanya.
"Waduh, tambah nggak pantaslah. Masak sarjana elektro jadi merbot. Yang beginian mah, maaf, nggak perlu tamatan elektro. Cukup tamat SD saja.
Maaf ya, Mas. Cuma rasanya, gimana gitu saya melihatnya...."
"Ya, sudah," jawab Fulan, "Salat saja dulu. Nanti kita ngobrol lagi. sambil ngopi, biar saya buatkan sekalian."

Kawan ini pun mengambil air wudu, sambil tetap mikirin Fulan.
Kala dia mau mengambil posisi salat, seorang anak muda yang tampaknya juga merbot masjid bertanya : "Pak Haji, Bapak kenal Pak Haji Fulan, ya?"
"Iya. Dia kawan saya waktu di SMP, dulu...."
"Pak Haji, Pak Haji Fulan itu yang bangun ini masjid. Dia orang kaya di sini...." kata anak muda tersebut dengan datar. "Orangnya baik, Pak.Rendah hati. Sederhana. Padahal amalnya buanyak...."

Tidak berhenti di sini, si anak muda itu pun bercerita bahwa Haji Fulan adalah pengusaha alat-alat listrik dan toko bangunan yang maju. Dia pengusaha daerah yang sangat cinta masjid. Dia mengaku dapat semua keberkahan ini karena sangat menjaga salat berjamaah dan mencintai masjid.

Makanya, kala sukses, dia membangun masjid kecil ini. Begitulah cita-cita dia. Bahkan dia berangan-angan untuk berkhidmat pada hamba-hamba Allah yang salat di masjidnya. Pelanggan-pelanggannya pun tahu kalau mau mencari Haji Fulan, temui saja di masjid dia.

Masya Allah.
Hati kawan ini tiba-tiba saja merasa malu. Ia telah merendahkan "jabatan" merbot masjid. Apalagi, ternyata Fulan inilah yang berada di balik pembangunan masjid tersebut. Dia berpikir, andai "merbot" tersebut adalah diri dia, dan orang menyangkanya sebagai pembersih masjid, pasti bakal diluruskan, "Maaf, saya lho yang membangun masjid ini. Saya mah kebetulan saja senang membersihkan masjid."

Masya Allah, Fulan adalah sosok lain. Dia justru menyembunyikan amalnya. Ikhlas nian.
Kawan ini beristigfar. Tanpa perlu gembar-gembor, Allah sudah membanggakan hamba-hamba-Nya yang ikhlas.
Allah yang bangga terhadapnya, dan membuat anak muda tadi berbicara tentang siapa sebenarnya Fulan. Keikhlasannya membuat Fulan bercahaya. Bahkan makin bercahaya.

"... Dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya..."
(Q.S. al-A'raf: 29).