Sabtu, 31 Mei 2008

Mujijat Cinta


Satu "kata" yang paling indah untuk didengar, dirindukan, dan tidak akan pernah terpuaskan adalah "CINTA". Siapapun juga. Tanpa memandang usia, dan latar belakang. Kita semua "membutuhkan" cinta. Dan menempatkan cinta sebagai "salah satu" kebutuhan. Suatu kebutuhan yang "layak" untuk dipenuhi. Seperti halnya kita dilahirkan atas nama cinta. Dan setiap individu berhak atas cinta. Hak untuk mencintai dan dicintai. Seperti halnya "hak" untuk memilih dan memutuskan.

Cinta yang kadang membuat seseorang menjadi "dom"(bodoh), tetapi juga "slimmer" (lebih cerdik). Seperti Shakespeare yang menulis, "Jika cinta tidak berhasil bertemu dibawah, maka dia akan memanjat"

Dan satu "kata" yang paling penuh misteri, namun kehadirannya selalu dinantikan dengan perasaan yang berdebar - debar, adalah "JODOH". Karena setiap orang berhak untuk mendapatkan cinta, dan memiliki jodoh, seperti yang dimpikan dan diharapkan. Namun siapa yang bisa menentukan CINTA dan JODOH? Ah, DUA KATA yang amat dibutuhkan, namun tidak gampang dipecahkan.

"Cinta adalah anugrah, dan jodoh adalah keputusan Ilahi."

Keduanya adalah "anugrah dan keputusan Ilahi" yang tidak bisa kita ramalkan kehadirannya. Apalagi yang namanya JODOH. Nobody knows. Selalu sukar ditebak. Sepertinya mudah didapat, namun tidak demikian faktanya. JODOH, REJEKI, dan HIDUP MATI, bukan keputusan manusia, namun keputusan Ilahi. Manusia hanya dapat merencanakan dan mengusahakan. Namun pada akhirnya, akan kembali kepada sang pembuat keputusan. Yaitu sang Ilahi.

Kata - kata putus, sedih, cerai, trauma, kematian, merana, kecewa, disakiti, terasa "tidak enak" untuk didengar dan dialami oleh siapa saja. Tetapi semua masih "TETAP" ada, untuk melengkapi "kamus kehidupan" agar tetap seimbang.
Adakah pembaca yang menjadi "gundah" dan "kecewa" setiap mendengar senandung cinta ?

Kecewa bercinta bukan berarti dunia sudah berakhir, masa depan yg cerah berdasarkan pada masa lalu yg tlah di lupakan.

Kita tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kita sampai kita melupakan kegagalan dan kekecewaan kita.

Setiap orang punya rasa cinta, tapi tak setiap orang dapat merasainya.
Setiap orang pernah bercinta tapi tak setiap orang mampu mengecap bahagianya cinta.

Ketika sebuah cinta mengungkapkan suatu kejujuran, dia tidak akan berbohong. Tidak akan ada sebuah konspirasi untuk mendahulukan sebuah nafsu untuk memiliki, tidak akan ada sebuah harapan untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan tetapi hanya akan mendambakan untuk bisa mendapatkan kesempatan untuk memberikan sesuatu yg lebih berharga.

Manusia tidak jatuh kedalam cinta dan tidak juga keluar dari cinta, tetapi manusia tumbuh dan besar di dalam cinta.

Cinta karunia Illahi, janganlah membenci Cinta... yang harus di benci dan di hindari ialah kepalsuan, bukan cinta. (unknown)

Begitu juga dengan JODOH, jika anda kelak tidak berjodoh dengan orang yang dicintai, jangan jatuh dan larut dalam kesedihan. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepasnya.
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat.

" Manusia punya rencana dan Tuhan jua lah yang akan menentukan "

Senin, 26 Mei 2008

Ujian Cinta


Kadang keraguan kembali hadir mengganggu pikiran Aisya, apalagi ada masuk2an dari orang2 sekitar Aisya tentang hubungannya dengan Ary. Ini salah Aisya... kenapa dia selalu tidak yakin dengan pilihan hatinya. Tapi hal ini mungkin juga wajar, karena pada dasarnya Aisya belum tau benar siapa Ary yang sesungguhnya dan masa lalunya. Sedangkan Ary, jelas2 sudah mengetahui keberadaan Aisya, dan semuanya tentang Aisya. Karena tanpa Ary bertanya, Aisya sudah menceritakan siapa dirinya dan masa lalunya, karena Aisya tidak ingin Ary menyesal memilih dirinya, dan Ary pun mengetahui semuanya tentang Aisya baik latar belakang dan masa lalunya... klo mau jujur, Ary tidak akan rugi memiliki Aisya.

Tapi untuk Aisya.... kadang keraguan itu hadir, keraguan akan latar belakang & masa lalu Ary walau sebagian Aisya sudah mengetahuinya, tapi Aisya ingin bukti2 yang nyata bukan hanya sekedar cerita saja. Hal ini pernah Aisya utarakan pada Ary... dan Ary berjanji akan memberikan bukti2 itu pada Aisya, demi untuk menambah rasa keyakinan Aisya pada dirinya, tapi nyatanya saat Aisya menagih janji Ary, dia selalu berkelit dan membuat masalah bukannya selesai malah menjadi semakin membesar.

Aisya sangat sedih sekali.... bahkan Aisya sempat terpukul oleh kata2 Ary. Aisya merasa sakit sekali jika mengingat kata2 itu. Aisya sampai tidak bisa berkata apapun pada Ary, Aisya merasa shock. Aisya hanya berlari pada NYA, dan bertanya pada NYA... apakah selama ini dia bersalah ? Apakah selama ini apa yang telah dia lakukan untuk Ary salah ?

Aisya sangat sedih, karena selama ini dia telah menganggap Ary adalah bagian dari kehidupannya, Tapi ternyata tidak untuk Ary.... Aisya bukan siapa2 yang berhak atas diri Ary, dia tidak berhak juga mengusik kehidupan Ary, masa lalu Ary, dsb. Aisya sedih dengan semua perkataan Ary, Aisya benar2 shock mendengar semua itu. Aisya tidak mengira klo Ary akan berkata seperti itu, Aisya menyesali semua yang telah dia lakukan terhadap Ary.

Tuhan....
Salahkah aku jika aku meragukan orang yang aku cintai ?
Salahkah aku jika aku ingin lebih mengenal tentangnya, masa lalunya dan keberadaannya ?
Salahkah aku jika ingin mengetahui siapa dirinya yang sesungguhnya ?
Salahkah aku jika aku ingin bukti2 tentang keberadaannya hanya untuk membuat aku lebih merasa yakin memilihnya ?

Tuhan....
Aku tidak menuntutnya lebih jauh, aku hanya ingin merasa lebih yakin atas pilihan hidupku.
Aku hanya takut tersakiti, aku takut kecewa, aku takut gagal lagi....
Aku tidak ingin itu semua terjadi lagi padaku...
Aku tidak ingin hidup dalam bayang2 ketidak jelasan.
Aku tidak ingin salah memilih dalam kehidupanku....
Cukup sekali aku merasakan kegagalan, kekecewaan dan tersakiti. Aku tidak ingin mengulangnya lagi Tuhan....

Tuhanku....
Sejak aku mengenalnya, aku sudah berusaha untuk merubah semuanya, kehidupanku dan kebiasaanku. Dan ku tutup semuanya hanya demi dirinya... yach, hanya untuknya, karena aku telah memilihnya untuk menemani kehidupanku saat ini dan nanti.
Tapi ada beberapa keraguan dihatiku yang selalu tak terjawab.
Aku ingin jawabannya Tuhan... Aku ingin merasa lebih yakin atas pilihanku...
Salahkah aku jika aku menginginkan itu semua....??
Salahkah aku jika ingin mengenalnya lebih jauh, karena aku telah memilih akan hidup dengannya ?
Jika aku salah.... maafkan aku Tuhan....
Tapi aku tidak ingin dibayangi2 oleh ketidak jelasan. Aku ingin semuanya jelas Tuhan, agar aku bisa menerimanya dengan ikhlas, menerima semuanya tentang dia. Dan aku bisa membelanya di depan orang2 yang meragukannya, juga yang meragukan pilihanku.

Tuhan....
Andai memang dia tulus menyayangi dan mencintai aku....
Buka kan hatinya untuk menjawab semua keraguanku... dan membuktikannya padaku, tidak hanya dengan ucapan, tapi juga dengan sebuah bukti yang terealisasi.
Aku tidak butuh janji2nya, jika semua janji2 itu terabaikan dan hanya manis diucapkan.
Aku butuh bukti yang nyata bukan hanya ucapan.

Tuhanku....
Mungkin aku akan merasa tenang berjalan kembali dengannya, jika semua keraguanku sudah terjawab.
Tuhan.... satu lagi pintaku, Lindungi dan Berkahi dia selalu dimanapun dia berada, amiiin......

Aisya pernah punya Satu permintaan pada Ary :

"Tunjukkanlah pada diriku, putri2ku, keluargaku dan juga teman2ku bahwa pilihanku pada dirimu tidak salah mas...". Dan buatlah aku semakin yakin dengan dirimu dengan bukti2 yang ada pada dirimu dan tentangmu.

Dan Ary berjanji akan menunjukkan semuanya pada mereka yang meragukan dirinya, Ary juga akan memberikan bukti2 yang ada pada Aisya untuk lebih menyakinkan Aisya tentangnya.
Tapi kenapa semua malah semakin nga jelas....?? Ucapanmu selalu berlika liku, malah membuat aku semakin bingung dan ragu akan semua ucapanmu. Kenapa semua ini kamu lakukan ?
Klo memang bukti itu ada, kenapa musti kamu sembunyikan ?
Kenapa tidak kamu buat masalah ini menjadi selesai, tapi malah kamu buat masalah ini menjadi semakin luas.

Aku memang telah memilihmu... dan jujur, dihati aku hanya ada kamu saat ini. Aku tidak meminta apa2 mas.... aku hanya ingin bukti kebenaran dari semua ucapan2mu. Semua itu hanya untuk lebih menyakinkan aku.... karena kamu juga tidak ingin kan berjalan dengan orang yang tidak merasa yakin ...?? Jadi tolong bantu aku untuk lebih menyakinkan aku, jika memang kamu mencintai aku.
Maafkan aku jika selama ini aku terlalu menuntut padamu. Aku hanya ingin kejelasan dan tidak ingin keraguan selalu hadir pada diriku. Maafkan aku mas.....


Sejak itu, Aisya berusaha untuk memendam semuanya, perasaannya pada Ary dan semuanya tentang Ary. Aisya hanya ingin tenang sesaat dan ingin memikirkan kembali apa yang telah dia lakukan dan apa yang telah terjadi padanya selama ini.

Hati Aisya merasa miris dan sakit, jika mengingat kata2 Ary. Aisya hanya bisa menangis dan mengadu pada NYA, serta menyesali semua yang telah dia lakukan untuk Ary. Aisya menganggap semua pengorbanannya selama ini untuk Ary sia2 belaka. Aisya menganggap semua yang telah dia lakukan untuk Ary, kepeduliannya, kasih sayang dan cintanya, pelayanannya, dsb... sia2 belaka dan tanpa arti apapun buat Ary. Aisya sedih sekali... dia merasa sudah salah memilih.

Kasih... Kau tahu,
Kau membuatku tak berdaya
Kau membuatku tak karuan
Ku sadari ku tak sempurna, Ku tak seperti yang kau inginkan
Kasih... Kau tahu,
Kau hancurkan aku dengan sikapmu
Tak sadarkah kau telah menyakiti hatiku

Tuhan....
Beri petunjuk Mu padaku, dan bantu tenangkan hatiku yang selalu resah dan merasa tersakiti.


Rupanya Ary menyadari akan semua kesalahannya, termasuk ucapannya terhadap Aisya yang telah membuat Aisya merasa tersakiti.
Seperti biasa, Ary selalu menghubungi Aisya dan Aisya masih tetap menyambutnya walau sudah ada rasa yang berbeda yang keluar dari nada suara Aisya.

Ary meminta maaf atas semua kehilafannya, semua kata2 yang keluar dari mulut Ary dikarenakan Ary merasa terjepit karena kondisinya saat ini, yang mungkin Aisya tidak ketahui semuanya. Ary benar2 menyesali semuanya, Ary menangis karena penyesalannya dan Ary tidak ingin kehilangan Aisya, apapun yang terjadi dia akan tetap mempertahankan Aisya hanya miliknya.

Ary berjanji akan mengabdikan hidupnya hanya untuk Aisya, Ary hanya ingin hidup dengan Aisya, karena Aisya lah semangat hidupnya, karena Aisya lah yang mengerti akan dirinya dan karena Aisya lah yang hanya dia miliki saat ini.

Ary benar2 menyesali semua sikap dan perbuatannya, Ary menyesali kata2 yang telah dia ucapkan pada Aisya. Sungguh itu diluar pikirannya, Ary hanya merasa tertekan saat itu dan keluarlah kata2 itu. Ary menjelaskan semuanya pada Aisya.

Mulanya Aisya nga peduli dengan semua penjelasan Ary, dia tetap dengan perasaannya yang merasa sakit atas semua ucapan Ary. Tapi saat Aisya tau klo Ary merasa sakit dan tertekan juga dengan kondisinya saat ini, timbul rasa iba pada diri Aisya dan tidak bisa dipungkiri bahwa Aisya juga masih tetap sayang Ary. Aisya memaafkan Ary tapi Aisya minta waktu untuk kembali berpikir mengenai kelanjutan dari hubungan ini.

Ary stress mendengar itu semua, Ary tidak ingin kehilangan Aisya, Ary ingin Aisya menerimanya kembali dan menjalin kembali tali kasih yang sudah ada. Karena ketegangan ini dan karena rasa ketakutan Ary akan kehilangan Aisya, penyakit kecil Ary kambuh lagi... dia mimisan lagi... dia merasa sekitar dirinya berputar. Ibu angkat Ary (dimana Ary tinggal selama di Jakarta), membawa Ary ke rumah sakit. Ary sakit lagi seperti saat dia di Kalimantan.

Aisya sedih mendengar Ary sakit, Aisya merasa khawatir akan kesehatan Ary. Akhirnya Aisya kembali mensupport Ary, Aisya berjanji tidak akan meninggalkan Ary, Aisya berjanji akan menjadi milik Ary selamanya.

Aisya menerima Ary kembali dalam kehidupannya dengan satu syarat : Ary harus tetap tegar, Ary harus tetap bisa mensupport dirinya untuk tetap kuat dan tidak sakit2an, Ary juga harus bisa menunjukkan dan membuktikan pada Aisya akan janji2nya yang pernah dia ucapkan. Aisya tidak ingin hal ini terulang kembali.

Ary senang dan Ary berjanji untuk melakukan itu semua demi Aisya. Ary sangat mencintai Aisya dan tidak ingin kehilangan Aisya. Selamanya Cinta dan hidup Ary hanya untuk Aisya. Ary berjanji tidak akan membuat Aisya menangis dan tersakiti lagi. Itu juga janji Ary yang diucapkan pada Aisya, saat Aisya menerima kembali Ary dalam kehidupannya.

Aku akan pegang semua janjimu itu mas..... Semua yang telah terjadi pada kita, aku anggap ujian dari cinta kita. Ujian untuk Cintaku juga padamu mas.... Dan aku juga mau seperti syair lagu yang kudengar...

Aku mau hidup dengan mu
Aku mau matipun karena mu
Aku mau sisa waktu bersama mu
Aku mau menerima dirimu
Aku mau cintai kekuranganmu
Slalu bersedia bahagiakan mu
Apapun yang terjadi, Ku janji kan aku ada
Semoga dengan semua ujian2 Cinta kita yang telah kita lalui, Cinta kita semakin kuat dan abadi selamanya. Semoga Tuhan tetap menyatukan Hati kita dan Cinta kita....amiin.

Selasa, 20 Mei 2008

Cinta Yang Terjaga


03 Mei 2008,
Keberangkatan Ari ke Eropa untuk memulai pekerjaannya tertunda dikarenakan ada hal yang belum terselesaikan. Ari harus menunggu kembali entah sampai kapan?, yach…. Mudah2an secepatnya Ari diberangkatkan. Amiin….
Sambil menunggu Ari masih stay di Jakarta, dan dia nga bisa hanya duduk diam menunggu. Hari2 dia lewati dengan kegiatan yang cukup positif dan dia pun selalu menunggu waktu libur Aisya, sehingga dia bisa melepas kerinduannya pada Aisya.
Seperti hari ini… Aisya libur, maka Ari datang ke kota Aisya untuk menemui sang kekasih pujaan hatinya.

Aisya senang bisa bertemu kembali dengan Ari (PEMH), kerinduan mereka berdua memang tidak pernah padam. Yach… mumpung masih bisa dipertemukan, toh klo nanti Ari sudah mulai bekerja di Luar Negeri, maka pertemuan itu tidak bisa secepat ini.
Mereka berdua tidak akan membuang waktu yang ada. Kebahagiaan hanya milik mereka berdua, mereka reguk bersama kebahagiaan itu. Tak lupa putri2 Aisya pun ikut merasakan kebahagiaan itu… mereka bersama happy, jalan2 dan makan2 di luar rumah. Kebahagiaan itu tak pernah mereka lupakan, kebahagiaan dan kebersamaan itu selalu melekat pada diri mereka juga pada diri putri2 Aisya.

Walau kadang dalam kebahagiaan, mereka berdua tersandung oleh kerikil2 tajam masa lalu, tapi atas nama Cinta dan ketulusan Cinta kasih mereka, semua dapat mereka lalui bersama.

Tuhanku.... terima kasih atas karunia yang telah KAU berikan pada kami. Kesehatan, Kebahagiaan & Kebersamaan ini tidak akan pernah kami sia-sia kan, terima kasih Tuhanku..... terima kasih atas semuanya.

17 Mei 2008,

Ary kembali kekota Aisya karena Aisya mengundangnya untuk hadir di acara kumpul keluarga besar Aisya. Mulanya Ary tidak bisa hadir karena dia masih sibuk dengan kesiapannya akan keberangkatannya ke Eropa (sementara menunggu keberangkatannya, Ary juga mulai bekerja disuatu perusahaan electronic di Jakarta (sbg HRD) - lumayan untuk menunggu berlalunya waktu). Tapi karena kerinduannya juga terhadap Aisya dan atas ijin dari orang yang akan memberangkatkan Ary, maka Ary akhirnya datang juga ke kota Aisya.

Malang tak diduga, Ary kecopetan di bus menuju kota Aisya. ATM, KTP, Uang, dll yang ada dalam dompetnya raib. Ary tiba dirumah Aisya dengan membawa surat keterangan kehilangan dari kepolisian di kota Aisya, dan Ary pun langsung memblokir uang yang ada di ATM nya by phone rumah Aisya.

Sungguh kasihan nasib Ary. Tapi Aisya salut pada Ary yang ikhlas dengan semua cobaan yang sedang menimpanya. Dia selalu berpegang teguh pada prinsipnya... bahwa tidak selamanya Tuhan menguji umatnya, tidak selama kita selalu puasa, suatu hari kita juga akan menikmati hari Lebaran. Begitu pula dengan sebuah ujian.... tidak selamanya Tuhan menguji kita dengan segala cobaan yang pahit, suatu hari kita pasti akan menikmati kebahagiaan kita yang sesungguhnya. Itulah yang selalu membuat Ary ikhlas menerima semua cobaan dalam kehidupannya.

Tuhan.... aku bangga pada Ary, aku ingin seperti dia yang bisa mempunyai rasa sabar dan ikhlas. Aku akan belajar semua itu darinya Tuhan.... karena jika KAU perkenankan, aku akan hidup bersamanya kelak sampai akhir hidupku.

Sore hari, keluarga Aisya dari Jakarta datang kerumah Aisya. Mereka berkumpul dan bergembira bersama, hari ini terlewati dengan suka cita bersama.

18 Mei 2008, Minggu pagi yang cerah... Aisya dan keluarga ikut senam bersama yang diadakan di komplek Aisya dalam rangka "Warga Sehat, Nyaman dan Tentram" program yang telah diresmikan oleh Bapak Wali kota, dan rutin diadakan setiap minggu pagi (mulai tiga minggu lalu). Warga antusias dengan program ini, lapangan dan jalan raya hampir dipenuhi oleh warga yang ikut menyehatkan badannya dengan senam Jantung, Aerobic & Fun bersama dengan Instructur Senam dari sanggar senam tempat Aisya senam juga. Senam dimulai dari jam 06.00 - 07.00, tubuh terasa segar dan bugar.

Seusai senam, acara dilanjutkan dengan sarapan bersama keluarga dirumah Aisya. Semua menyukai masakan Aisya, katanya masakan Aisya enak sekali apalagi sambal terasi buatan Aisya, wah... nikmatnya bikin pingin nambah lagi dan lagi..... hehehe.... Thanks for all.

Siang hari, jam 11.30. Acara dilanjutkan dengan makan siang bersama di sebuah Restaurant (masakan sunda) kebetulan hari ini adalah Ulang Tahun putri ke 2 adik bungsu Aisya. Semua keluarga besar Aisya kumpul bersama dan bahagia bersama. Usai acara, dilanjutkan dengan melihat 2 rumah peninggalan orang tua Aisya yang kebetulan akan dijual dan ada peminat, sehingga urusan segera diselesaikan, mumpung sedang kumpul bersama. Selesai dari urusan rumah orang tua Aisya, mereka melanjutkan dengan ziarah bersama ke Makam orang tua mereka dan dilanjutkan makan malam bersama masih diluar rumah. hari ini benar2 padat dengan acara, semua bahagia dalam kebersamaan, sampai keluarga Aisya kembali ke kotanya masing2. Tapi tidak dengan Aisya... kebahagiaan itu hanya dinikmati oleh Aisya hanya sesaat, terlihat wajah Aisya sedikit muram, rupanya ada yang mengganjal di hati Aisya.

Ada apakah gerangan denganmu Aisya ? Apa yang terjadi ?

Ternyata Aisya merasa terusik hatinya dengan perkataan dari keluarganya tentang keberadaan Ary. Aisya sedih, Aisya bingung apa yang harus dia lakukan?. Aisya berusaha menjelaskan dan membela keberadaan Ary pada keluarganya, tapi hati kecil Aisya juga kadang merasa ragu dengan apa yang selama ini dia rasakan dan dia lakukan.

Oh...Tuhan, keraguan hadir kembali pada diri Aisya. Selama ini Aisya berusaha belajar ikhlas untuk menerima semuanya, tapi kenapa kali ini Aisya merasa ragu kembali...?? Aisya bingung, Aisya pusing... serasa mau pecah kepala Aisya. Aisya selalu gelisah... dan sikap Aisya ini terbaca oleh Ary... Ary menanyakan apa yang terjadi. Mulanya Aisya diam dan bilang : "Tidak ada2 apa Mas, aku hanya sakit kepala aja". Tapi Ary tau klo Aisya berbohong padanya, Ary dengan lembut memaksa Aisya untuk menceritakan apa yang ada dipikirannya saat itu.

Akhirnya, dengan berat hati dan tanpa ingin menyinggung perasaan Ary, Aisya menceritakan apa yang saat ini dia rasakan dan membuat dia muram. Ary mendengarkan dengan seksama semua cerita Aisya, tentang keraguan hati Aisya yang selama ini dipendam, tentang keraguan2 keluarga Aisya tentang hubungan mereka, tentang masa depan Aisya dan putri2nya, dsb.

Selesai Aisya bercerita, Ary menjelaskan semuanya tentang keraguan2 itu. Ary tidak menyalahkan siapapun, tidak menyalahkan Aisya juga tidak menyalahkan keluarga Aisya. Ary menyadari kondisinya saat ini yang memang belum bisa membahagiakan Aisya dan putri2nya. Ary hanya tinggal menunggu waktu untuk melakukan itu semua, karena Ary juga tau apa yang harus dia lakukan. Ary juga pernah berjanji akan membuat Aisya hidup lebih baik dari kehidupannya saat ini. Semua itu akan Ary lakukan, hanya tinggal menunggu waktu saja dan menunggu Berkah NYA.

Semua kejujuran telah Ary ungkapkan, tidak ada lagi kebohongan sedikitpun untuk Aisya. Ary hanya menyerahkan semuanya pada Aisya, langkah apa yang akan Aisya ambil setelah semuanya tentang kondisi Ary diketahui. Ary hanya tidak ingin kehilangan Aisya, karena hanya Aisya saat ini yang dia miliki dan ada dihatinya. Aisya lah penyemangat hidupnya, karena Aisya lah kehidupan Ary berubah dan menjadi kembali bergairah.

Ary sangat menyayangi dan mencintai Aisya. Semua yang dia lakukan tulus untuk Aisya, tidak ada tujuan untuk menyakiti, mengecewakan atau menipu Aisya. Murni semuanya dia lakukan dengan berawal dari niatan yang tulus, ingin hidup bersama Aisya sampai akhir hayatnya. Aisya adalah sandaran hidup Ary, pada Aisya lah Ari ingin berlabuh selamanya....

Aisya sedih atas semua kejujuran Ary. Aisya tau semua yang Ary lakukan adalah tulus dan murni untuknya, Aisya tau siapa Ary... Aisya tau ketulusan Ary. Aisya tidak ingin mengecewakan Ary lagi. Aisya ingin tetap pada keyakinannya bahwa : "Ary lah laki2 yang selalu mengerti dirinya, Ary lah laki2 yang selalu sabar akan sikap ego & manja dirinya, Ary lah yang selalu menyayangi dan mencintainya dengan tulus, Ary lah yang selama ini selalu menemani hari2nya". Semua yang selama ini Aisya cari telah ditemukan pada Ary, hanya satu yang belum ada pada Ary yaitu Materi, dan itu bisa dicari. Untuk itu... Aisya berjanji, dia tidak akan meninggalkan Ary, dia akan selalu menemani Ary dan dia akan selalu menjadi semangat Ary.

Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang.
Sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata.

Satu permintaan Aisya saat ini pada Ary :

"Tunjukkanlah pada diriku, putri2ku, keluargaku dan juga teman2ku bahwa pilihanku pada dirimu tidak salah mas...". Dan buatlah aku semakin yakin dengan dirimu dengan bukti2 yang ada pada dirimu dan tentangmu.

Ary berjanji akan menunjukkan semuanya pada mereka yang meragukan dirinya, Ary juga akan memberikan bukti2 yang ada pada Aisya untuk lebih menyakinkan Aisya tentangnya. Ary juga berjanji akan merealisasikan semua yang telah direncanakan oleh mereka berdua. Semoga Tuhan memberkahi semua rencana2 tulus mereka, amiiin...

Suasana kembali seperti semula, kebahagiaan mereka raih kembali bersama.

Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.