Kamis, 24 April 2008

Cinta Bersemi Kembali


Tersadar didalam sepiku... Setelah jauh melangkah
Cahaya kasihmu menuntunku... kembali dalam dekap tanganmu...
Terima kasih Cinta... untuk segalanya,
Kau berikan lagi kesempatan itu,
Tak kan terulang lagi semua.....
Kesalahanku yang pernah menyakitimu....


18 April 2008,
Ari nekad kembali ke Jakarta, padahal kesehatannya belum total pulih. Dia nga mau berlama-lama di Kalimantan, dia hanya merasa yakin obat yang mujarab untuk nya adalah bertemu dengan Aisya.

Kerinduannya dan Cintanya yang besar terhadap Aisya telah mampu membuat dia melupakan akan kekecewaannya terhadap sikap Aisya. Ari begitu menyayang Aisya. Begitu juga sebaliknya Aisya sangat menyayangi Ari, dia tidak ingin Ari jatuh lagi dan kecewa lagi, dia tidak ingin Ari merasa patah semangat dan merasa tidak yakin akan cintanya. Untuk itu saat Ari ngotot akan datang ke Kota Aisya untuk bisa bertemu dan melepas kerinduannya bersama Aisya dan putri2nya. Aisya dan putri2nya melarang Ari untuk datang ke kota Aisya karena kondisi kesehatan Ari yang tidak memungkinkan. Untuk itu putri2 Aisya yang meminta Aisya untuk datang bertemu Ari di Jakarta. Aisya ingin menyakinkan kembali kepada Ari akan Cintanya dan juga Aisya ingin membuat Ari semangat kembali akan impian2nya, impian mereka berdua. Akhirnya semua disepakati seperti itu, Aisya yang mendatangi Ari di Jakarta dan Aisya mengajak Ari untuk bertemu di rumah adik Aisya di Bekasi.

Ari menjemput Aisya ditempat yang telah ditentukan. Ari & Aisya berkunjung ke rumah adik bungsu Aisya. Selama pertemuan itu, hanya mata mereka yang berkata akan kerinduan, tapi sikap mereka sedikit canggung karena mereka merasa sama2 menyadari kekurangan dan kesalahan masing2.

Tapi akhirnya... semua kembali normal, apalagi setelah mereka berkumpul dengan adik2 Aisya, walau kecanggungan itu masih ada, tapi suasana kembali ceria dan penuh cinta.
Kasih....
Hidup selalu penuh teka teki yang tidak terjawab
Prasangka dan praduga sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari diri manusia, Kau, Aku dan siapa saja.
Dan hingga saat ini...
Aku masih meraba-raba kenyataan yang akan aku hadapi nanti
Tapi aku tetap yakin dan percaya... bahwa ” Tuhan maha adil ”.

Ari & Aisya menginap dirumah adik Aisya. Selama dirumah adik Aisya, mereka bahagia bersama, adik Aisya selalu mengajak mereka dengan kegiatan2 yang ada di arena kompleknya, seperti Senam, game, renang, makan2, dll. mereka semua benar2 menikmati kebahagiaan ini... sampai2 Aisya nga menyadari bahwa kondisi kesehatannya juga sedang labil, dia juga merasa stress berhari-hari karena ujian2 cintanya, dia juga sedang datang bulan yang datang lebih awal dari biasanya, dia juga terlalu capek dengan semua kegiatan2nya selama ini, sehingga akhirnya Aisya juga ambruk di rumah adiknya, dia sedikit demam dan Ari yang sibuk akan semua ini. Tapi akhirnya semua normal kembali, dengan istirahat sejenak Aisya merasa sudah enakan. Dia juga bersiap2 untuk kembali ke kotanya di antar oleh Ari.

Sore hari Aisya dan Ari pulang. Kali ini mereka tidak pulang ke rumah Aisya tapi ke rumah adik perempuan Aisya. Disana sudah menanti putri Aisya yang kedua yang memang menginginkan menginap di rumah tantenya. Kebahagiaan kembali mereka raih, berkumpul dengan putri2 Aisya juga adik perempuan Aisya dan keluarganya.

Esoknya, sengaja Aisya cuti tidak masuk kantor karena ada beberapa urusan keluarga yang harus diselesaikan berkaitan dengan peninggalan orang tua Aisya.
Aisya diantar Ari juga adik perempuan Aisya untuk menyelesaikan semua urusan. Alhamdulillah semua urusan lancar dan bisa terselesaikan.

Aisya dan Ari pulang ke rumah dengan lega dan dengan badan yang terasa capek (terutama Aisya dan juga Ari yang belum pulih banget kondisi kesehatannya). Tapi mereka tetap bahagia dalam kebersamaan. Semula Ari akan kembali ke Jakarta, tapi karena cuaca hujan di kota Aisya sehingga Ari masih tetap tinggal dirumah Aisya. Hal ini semakin membuat mereka benar2 menyatu kembali, cinta kasih mereka bersemi kembali. Mereka saling berjanji untuk tidak lagi mengalami hal2 seperti kemarin, terutama Aisya dia berjanji untuk tidak akan melakukan hal itu lagi. Dan Ari dengan kesabarannya akan memegang teguh janji Aisya itu.

Yach, Aisya berjanji akan berusaha untuk belajar menjadi dewasa dalam menyingkapi semua masalah, Aisya berjanji tidak akan membuat Ari kecewa dan jatuh lagi. Aisya sadar... begitu besar pengorbanan Ari untuk bisa bersama Aisya, dan untuk bisa mendapatkan cinta Aisya dan putri2nya juga keluarganya. Aisya sadar itu... dan Aisya berjanji akan menyayangi Ari sampai akhir hayatnya.

Tuhan memberkahi mereka berdua. Mereka bahagia dalam kebersamaan, menyatu dalam cinta kasih sayang yang tulus dan suci.

22 April 2008,
Aisya kembali dengan rutinitas kegiatannya, tapi setengah hari Aisya ijin pulang pada atasannya karena kondisi kesehatannya yang tidak bisa diajak kompromi. Aisya pergi ke dokter dan kebetulan Ari masih berada di kotanya, maka Aisya mengabarkan keberadaan Aisya pada Ari. Ari begitu khawatir tapi Aisya meyakinkan Ari klo kondisinya nga papa, dia hanya demam saja dan sudah ditangani dokter.

Aisya dan Ari janjian ketemuan di restaurant, kebetulan hari ini Ari akan kembali ke Jakarta, sekalian Aisya mengajak makan siang disana.
Mereka bertemu dan makan siang bersama. Dalam kebersamaan Ari masih khawatir akan kondisi Aisya, tapi Aisya meyakinkan Ari bahwa dia sudah merasa sehat kembali, dia cuma butuh istirahat aja. Dan Ari disarankan tetap kembali ke Jakarta.

Akhirnya... sore itu juga Ari dan Aisya berpisah. Ari kembali ke Jakarta dan Aisya pulang ke rumahnya dan totaly dia istirahat di rumah.

Selama Aisya istirahat hanya sekali Ari mengganggunya karena kekhawatirannya, tapi selanjutnya dibiarkan Aisya beristirahat, sampai Aisya benar2 merasa segar kembali pada esok harinya, dan kembali dengan rutinitas kegiatannya. Ari sangat bahagia melihat Aisya sudah pulih kembali.

Kini Cinta dan kasih sayang mereka bersemi kembali.
Hari2 mereka lalui dengan kebahagiaan, walau kadang ada kerikil2 kecil / ujian2 kecil dari cinta dan kasih sayang mereka yang harus mereka hadapi, tapi semuanya bisa mereka hadapi dan tangani kembali, sehingga suasana kembali normal seperti semula.
Ku rindu disayangi, Sepenuh hati
Sedalam cintaku, Setulus hatiku
Ku ingin dimiliki... dikasihani
Tanpa air mata.... tanpa kesalahan
Cinta dan kasih sayang mereka begitu besar, impian2 mereka begitu mulia, sehingga mereka tidak ingin menghancurkan apa yang telah mereka jalani dan bina selama ini, mereka tetap akan mempertahankannya demi cinta dan kasih sayang mereka yang tulus dan suci dan mereka sepakat untuk merealisasikan semuanya dalam kehidupan yang nyata, dalam kebersamaan hingga akhir hayat mereka.

Tuhan.... kuatkan cinta dan kasih sayang kami, berikan kami kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi semua ujian cinta ini. Satu kan kami.... satukan impian2 kami.... dan jadikan kenyataan Tuhan.... berikan kebahagiaan pada kami agar kami bisa membagi kebahagiaan ini pada orang2 yang kami cintai, selain pada diri kami berdua.... Tuhan, kabulkan permohonanku ini dan kabulkan setiap permohonannya Tuhanku..... amiiin.

Jumat, 18 April 2008

Cinta & Kesetiaan Ter-uji - Part 4



11 April 2008,
Ari melanjutkan perjalanannya ke kalimantan untuk menyelesaikan urusan bisnisnya disana.
Selama Ari di kalimantan, kebahagiaan masih selalu ada di hati mereka berdua, mereka selalu berkomunikasi baik pagi, siang dan malam. Mereka selalu memberitahu pasangannya apa aja yang mereka lakukan hari ini dan esok. Mereka selalu bahagia dan cinta kasih sayang mereka semakin besar, begitu juga dengan kerinduan mereka berdua. Tapi disela-sela kebahagiaan mereka, kedukaan yang amat dalam pun hadir pada mereka berdua. What happened....??



Semua karena ulah Aisya. Keyakinan Aisya pada Ari kadang diragukan... Jika Aisya mengingat masa lalu Ari, kejadian2 saat Aisya di kota Malang, dia langsung merasa ragu dengan apa yang dilakukan oleh Ari, mulai sifat suudzon Aisya kambuh, dia suka mereka-reka dan membuat cerita sendiri yang akhirnya juga membuat dirinya sakit, bukan hanya Ari. Hal ini sudah sering terjadi... Aisya selalu bersikap seperti itu, padahal Aisya tau itu tidak baik untuk kelanjutan hubungannya. Beruntung Aisya mendapatkan kekasih yang baik hati, kekasih yang pemaaf dan kekasih yang penuh dengan cinta dan kesabaran. Ari selalu memaafkan Aisya, Ari dengan sabar selalu mengingatkan Aisya... berharap Aisya bisa berpikir dewasa untuk selalu maju ke depan bukan mundur ke belakang.
Jika sudah mendapat maaf Ari dan nasehat dari Ari, Aisya menyadari kesalahannya dan Aisya menangis serta janji untuk tidak akan mengulangnya lagi.


Tapi ternyata janji Aisya tidak tulus.... dia mulai mengulangnya lagi, hanya karena mengikuti kecurigaannya atas keberadaan Ari di Kalimantan. Kali ini akibatnya sangat fatal.... Ari merasa stress dan bingung akan semua ini, sampai akhirnya penyakit masa kecilnya kambuh, dia mimisan hebat, darah banyak keluar dari hidungnya dan membuat dia pingsan, akhirnya Ari harus dirawat di RS. Kali ini Ari merasa jatuh dan menderita karena sikap Aisya.


Duh Tuhan.... hal ini tidak terpikirkan oleh Aisya, klo akibatnya akan seperti ini. Aisya sangat menyesali semua ini, Aisya menangis sedih atas semua ini, Aisya memarahi dirinya sendiri, Aisya sampai tidak mau memaafkan dirinya sendiri karena kesalahannya ini.

Tuhanku.... Ampuni aku, ampuni kesalahanku pada orang yang aku cintai. Aku tidak bermaksud mematahkan semangatnya, aku tidak bermaksud membuatnya menderita. Tuhanku.... ampuni aku... berikan dia kesehatan dan keselamatan, lindungi dia dimanapun dia berada Tuhan... aku sangat menyayangnya dan aku takut akan kehilangannya.



Hari2 Aisya menyesali perbuatannya, Aisya selalu menangis, dia selalu memonitor keadaan Ari tapi sangat sulit, karena ponsel Ari kadang off. Sampai akhirnya Aisyapun berbagi rasa dengan putrinya... dan hasilnya putri2nya pun memarahi sikap Aisya. Putri2 Aisya membela Ari, karena mereka merasakan kasih sayang yang tulus dari Ari, walau Ari belum menjadi papa barunya. Mereka merasakan klo Ari adalah laki2 yang pantas untuk menemani hidup Mamanya.


Kebahagiaan yang semula dirasakan oleh Aisya dan Ari, kini menjadi kedukaan yang amat dalam buat Ari dan Aisya. Semua seakan berubah menjadi sedikit hambar...

Ada apa denganmu Aisya ? bukankah kalian telah berjanji untuk menutup masa lalu ? Tapi kenapa kamu selalu mengungkit masa lalu Ari, padahal kamu sendiri mempunyai masa lalu yang mungkin lebih buruk dari Ari ?.


Ach... Aisya kenapa kamu seperti itu ?? Apakah karena rasa sayangmu yang besar pada Ari, sehingga api cemburu membakar hatimu ? padahal itu cerita lama, masa lalu yang nga mungkin akan hadir kembali di kehidupan Ari dan dirimu....


Mana kepercayaanmu dan keyakinananmu atas semua Cinta dan sikap Ari padamu..??
Ingat Aisya !! Ari telah berjanji padamu, pada keluargamu, pada keluarganya juga pada anak2mu, bahwa apa yang dia kerjakan hanya untukmu, hanya untuk kebahagiaan kalian semua. Ingat !! Ari juga pernah bersumpah atas nama Allah dan Rosulnya, bahwa cinta dan kasih sayangnya dan hidupnya hanya untukmu dan anak2mu. Ingat itu Aisya !!


Sadarlah Aisya... apa yang kamu lakukan adalah salah.



Yach... Aisya menyadari kesalahannya, dia bersujud bersimpuh di kaki Tuhan untuk memohon ampun atas semua perbuatannya pada orang yang dia cintai, yaitu kekasihnya.


Aisya menyesali perbuatannya dan kali ini Aisya benar2 berjanji untuk tidak lagi berbuat itu... mungkin ini ujian atas Cinta kasih mereka, ujian atas Kesetiaan janji mereka.



Hari2 Aisya semakin mendekatkan diri pada NYA, untuk memohon ampun dan memohon perlindungan bagi orang tercintanya, tak lupa Aisya pun selalu berdoa untuk kebersamaannya dengan kekasihnya. Dia telah bulat akan pilihannya, kali ini dia berjanji akan selalu menerima Ari dengan ketulusan dan keikhlasannya.


Tuhanku.... jangan biarkan kami menderita, jangan biarkan kami terluka... satukan kami kembali Tuhan... satukan kami kembali dalam Cinta dan kasih sayang yang suci.



Aisya tak putus asa, dia selalu memonitor keadaan Ari, dia kadang khawatir karena Ari sulit dihubungi, sampai Aisya mencari tau keberadaan Ari dan kondisi Ari pada temannya Ari di kalimantan. Aisya bertambah sedih, saat tau dari temannya Ari, klo Ari adalah lelaki yang baik, penolong dan sangat mencintai Aisya yang sudah dianggap belahan jiwanya, hidup dan matinya.


Padahal temannya itu belum lama mengenal Ari, tapi dia sudah merasa dekat dengan Ari karena kebaikannya.


Duh Tuhan... betapa jahatnya aku, selalu berpikiran buruk tentang lelaki yang aku cintai, aku sungguh buta tidak merasakan betapa kasih sayang dan Cinta nya begitu besar padaku. Aku malah meragukannya, aku malah mencurigainya. Tuhan.... ampuni aku... Maafkan aku mas....


Aisya semakin menyesali sikapnya pada Ari, rasa sayangnya pada Ari kini semakin besar dan tekadnya untuk tidak mengecewakan Ari juga semakin besar. Aisya harus membangkitkan kembali semangat Ari, Aisya harus menyakinkan kembali Cintanya pada Ari dan hanya pada Ari seorang.


Alhamdulillah... karena doa2nya Aisya, akhirnya komunikasi terjalin kembali anatara Aisya dan Ari walau tidak selancar dulu, karena status Ari sebagai pasien yang harus mengikuti aturan RS, sehingga tidak boleh menggunakan ponselnya dan berhubungan dengan dunia luar.


Aisya memakluminya, yang jelas... Aisya merasa bahagia karena bisa komunikasi lagi dengan kekasihnya walau tidak selancar dulu. Aisya meminta maaf pada Ari, Aisya menangis menyesali perbuatannya.


Ari ikut bersedih karena Aisya menangis... Tuhan sungguh berbaik hati pada Aisya, karena Ari tidak lagi mempermasalahan kesalahan Aisya, Ari sudah memaafkan dan melupakan hal itu. Tapi Aisya juga bersedih karena Ari sudah terlanjur merasakan kekecewaan yang cukup dalam. Aisya berusaha meyakinkan Ari akan ketulusan dan keikhlasannya untuk kembali menjalin Cinta & kasih sayang bersama Ari tanpa ada lagi hal2 yang akan membuat mereka berdua kecewa atau tersakiti.


Aisya sudah bertekad, hanya Ari pilihan hidupnya dan hanya Ari lelaki yang ada dihatinya. Kejatuhan dan kekecewaan Ari adalah kejatuhan dan kekecewaannya, kebahagiaan Ari adalah juga kebahagiaannya.


Ari merasa bahagia kembali dan memegang semua kata2 Aisya. Senyum manis Ari mengembang kembali di bibirnya dan semangat Ari kembali bergelora, saat Aisya berjanji akan merealisasikan semua kata2nya.


Tuhan.... bantu aku untuk tetap teguh dengan janji2ku dan merealisasikan kata2ku pada orang yang aku cinta.

Minggu, 13 April 2008

Cinta & Kesetiaan Ter-uji - Part 3



05 April 2008,

Aisya terbangun dari tidurnya yang nyenyak, hampir dia kesiangan. Aisya langsung ke dapur untuk menyapa Kakaknya Ari yang sepertinya sudah sibuk di dapur menyiapkan masakan. Kakak Ari sudah menyiapkan air panas untuk Aisya mandi dan Aisya pun mandi untuk melakukan ibadah sholat subuh berjamaah dengan Ari. Selesai semuanya, Aisya membantu kakak Ari di dapur untuk menyiapkan sarapan.

Aisya dan Ari pun sarapan bersama, lalu selesai sarapan Aisya berkunjung kerumah kakak Ari yang kedua untuk sekedar menyapa. Selanjutnya Ari mengajak Aisya untuk nyekar ke makam Bapak & Ibu.

Mereka dengan khusu berdoa untuk kedua orang tua Ari, dan sekaligus meminta ijin serta doa restu. Mereka yakin kedua orang tua Ari melihat mereka dari surga...
Tuhanku.... semoga KAU lapangkan dan KAU terangi kubur kedua orang tua kami, amiiin.....

Selesai nyekar, mereka berkunjung kerumah kakak Ari yang ketiga, tapi sayang hanya ketemu dengan suaminya saja sedangkan kakak ketiga sedang kerumah kakak kedua (selisiban dong ^_^).

Dirumah kakak kedua, Aisya bertemu dengan kakak Ari ketiga, Aisya sempat berbincang2, kebetulan ada acara dirumah kakak kedua, jadi mereka semua berkumpul dan Aisya sempat berfoto bersama keluarga.

Tepat jam 10.00 Aisya dan Ari pamit untuk ke kota Malang, Aisya ingin menikmati kota Malang. Keluarga Ari sangat berat melepas kepergian Aisya, tapi karena alasan Aisya yang tepat maka mereka akhirnya mengijinkan Aisya pergi ke kota bersama Ari dan langsung dari kota kembali ke Jakarta. Perpisahan dengan keluarga Ari pun tak terelak kan lagi. Kakak tertua Ari menangis dan memeluk Aisya. Dia juga berpesan untuk Aisya agar sabar dan rukun selalu, dia juga berpesan pada Ari untuk selalu menjaga Aisya dan menyayangi Aisya selamanya.




Terima kasih mba... kami akan berusaha untuk tidak mengecewakan kalian... doa restu dari kalian selalu kami harapkan.




Ari & Aisya menuju kota Malang, mereka sangat menikmati perjalanan hingga mereka tiba di kota Malang. Setiba mereka di kota malang, mereka langsung memesan tiket kepulangan ke Jakarta. Aisya ingin mencoba naik kereta api, jadi dipesanlah tiket kereta api "Gajayana", hari itu juga mereka berdua menghabiskan waktu untuk jalan2 mencari oleh2 khas Malang, melihat2 kota Malang walau hanya sekitar kotanya saja dan kebetulan bertepatan dengan Ulang Tahun kota Malang yang ke 94, maka ramai sekali dan hiburanpun digelar disekitar tempat mereka menginap.

Mereka bahagia dalam kebersamaan, lembaran baru telah mereka buka.... lembaran lama telah mereka tutup, itu kesepakatan yang telah dibuat oleh mereka berdua.

Tuhan.... semoga kebahagiaan ini selalu milik kami berdua, satukan jiwa dan raga kami, satukan cinta kasih kami dalam ridho MU....amiin.

06 April 2008,
Ari & Aisya masih menghabiskan waktu dengan berjalan2 di kota Malang, sampai tiba waktunya mereka harus kembali ke Jakarta dengan Kereta Api Gajayana tepat jam 16.45.

Aisya senang sekali berada dalam gerbong Kereta Api itu, baru pertama kali ini untuk Aisya melakukan perjalanan dengan Kereta Api dari daerah Jawa. Aisya benar2 sangat menikmati perjalanan itu walau rada jemu juga karena perjalanan menjelang petang, sehingga suasana dan pemandangan selama perjalanan tidak bisa dinikmati oleh Aisya.

Tapi Aisya tetap bahagia karena melakukan perjalanan dengan kekasih hatinya yang selalu berada disampingnya dan selalu memeluk dirinya sepanjang perjalanan. Kebahagiaan itu sangat terukir dihati mereka berdua.

07 April 2008,
Tepat jam 07.00, mereka tiba di station Gambir Jakarta. Mereka sempat membersihkan diri di toilet station sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke kota Aisya.

Tanpa membuang waktu lagi, mereka melanjutkan perjalanan menuju kota Aisya, mereka masih menikmati perjalanan dengan kebahagiaan dalam kebersamaan. Hingga tepat jam 11.00 mereka tiba dirumah Aisya. Keadaan rumah Aisya sepi karena putri2 Aisya sedang ke sekolah hanya ada pembantu Aisya yang sedang sibuk di dapur untuk menyiapkan makan siang.

Tanpa istirahat lagi, Aisya juga merapihkan semua barang2 bawaannya dan membantu memasak di dapur, selesai semua... Aisya dan Ari makan siang bersama, lalu bersantai sambil nonton TV dan menunggu anak2 pulang sekolah.

Sore hari setelah putri2 Aisya pulang sekolah, mereka bercengkrama bahagia bersama.
Kebahagiaan milik mereka, suasana rumah kembali ceria, makan malam bersama, sholat berjamaah, dsb.

Selama 2 hari setelah kepulangan Aisya dari kota Malang, dia tidak bekerja karena ada Ari dirumah Aisya yang sedang menyelesaikan pekerjaan rumah Aisya, kebetulan ada perbaikan AC dirumah Aisya sehingga Ari bisa membantu membeli alat2 yang diperlukan oleh petukang AC.
Ari juga merapihkan atap dapur Aisya yang sedikit rusak karena kenakalan kucing.
Selama Ari di rumah Aisya... mereka selalu bahagia, kompak dalam pekerjaan, dsb. Sampai2 sahabat Aisya yang diundang Aisya untuk datang kerumahnya karena ada Ari, juga merasa ikut bahagia dan iri melihat keakraban mereka dan kasih sayang mereka.
Sahabat Aisya selalu menemani Aisya selama Ari ada dirumah Aisya, kebetulan dia masih jobless (dulu satu kantor dengan Aisya) jadi waktunya selalu ada jika Aisya meminta bantuannya untuk menemani dimanapun dan kemanapun.

Thanks ya say.... kamu memang sahabatku yang baik... semoga Tuhan selalu melimpahkan rahmat NYA untukmu dan untuk kita semua, amiiin.....


10 April 2008,
Aisya kembali dengan rutinitasnya, dia kembali ke kantor dan disambut oleh teman2nya dengan suka cita. Sedangkan Ari masih dirumah Aisya masih menyelesaikan pekerjaan yang masih sedikit lagi selesai.

Tepat jam 15.00, Ari menghubungi Aisya dan minta ijin untuk kembali ke Jakarta. Aisya mengijinkan Ari kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan diri menyelesaikan urusannya (bisnisnya) di kalimantan.

Selama perjalanan ke Jakarta, Ari selalu contact dengan Aisya. Tidak ada waktu yang terbuang sia2 tanpa komunikasi mereka berdua. Duh... bahagianya mereka berdua, sampai Aisya merasa kesepian saat tiba dirumah sepulang kerja karena tanpa ada Ari lagi dirumahnya.
Tapi kesepian Aisya tergantikan dengan adanya suara Ari yang selalu didengar ditelinga Aisya lewat ponsel nya.

Itulah cerita mereka, itulah kebahagiaan mereka... kerinduan selalu ada pada diri mereka, cinta kasih juga selalu ada pada hati mereka berdua.

11 April 2008,
Ari melanjutkan perjalanannya ke kalimantan untuk menyelesaikan urusannya (bisnisnya) disana.
Selama Ari di kalimantan, kebahagiaan masih selalu ada di hati mereka berdua, tapi kedukaan yang amat dalam pun dirasakan oleh mereka berdua. What happened....??

To be continue.... part 4.

Sabtu, 12 April 2008

Cinta & Kesetiaan Ter-uji - Part 2


04 April 2008,
Jam 05.00, Aisya dijemput oleh Travel CAR untuk menuju ke Bandara Soekarno Hatta. Hari ini Aisya akan melangkahkan kakinya menuju kota kelahiran kekasih hatinya.

Selama dalam perjalanan Aisya selalu komunikasi dengan Ari, sepertinya Ari sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan Aisya, kerinduannya kepada Aisya tak pernah padam.

Jam 09.05 dengan Mandala Air Line, Aisya terbang menuju kota kelahiran Ari, sengaja Flight diambil yang arah Jakarta - Surabaya, supaya Aisya bisa lebih mengenal kota2 di Jawa Timur.
Tepat jam 10.05 Aisya tiba di Bandara Juanda Surabaya, Ari sudah menantinya diluar sana.
Aisya dengan senyum manisnya melangkah menuju Ari yang sedang menanti dan mencari2 Aisya diantara passenger lainnya.

Ari sempat terkejut saat melihat Aisya sudah dibelakangnya... Ari langsung memeluk dan mencium Aisya dan kebiasaan Aisya adalah mencium tangan Ari, sebagai tanda kasih dan hormatnya.

Mereka melanjutkan perjalanan menuju kota Malang, dalam perjalanan mereka sangat bahagia... bercanda dan sebagainya... sampai kemacetan lalu lintas yang dikarenakan adanya lumpur Lapindo terabaikan, mereka tetep bahagia dalam kebersamaan, walau perjalanan merekapun diiringi oleh turunnya hujan yang cukup deras, maklum kota Malang sedang musim hujan. Karena kemacetan yang panjang dan karena jauhnya tempat kelahiran Ari, mereka tiba dirumah keluarga Ari tepat pukul 15.00. Mereka disambut baik oleh keluarga Ari, terutama Aisya... kakak2 Ari menyambutnya dengan pelukan dan ciuman hangat. Mereka orang2 yang polos, mereka orang2 yang jujur dan tulus, Aisya merasakan kehangatan dan keakraban dalam keluarga Ari. Aisya senang dan bahagia berada di lingkungan keluarga Ari... Thanks GOD...!!

Karena kejujuran dan kepolosan mereka lah, akhirnya terkuak kisah sedih dimasa lalu yang pernah menimpa Ari. Aisya sempat shock dan sempat menyesali mengapa Ari tidak pernah jujur padanya? Aisya juga menyesali mengapa dia terlalu terburu-buru untuk menerima Cinta Ari juga ajakan Ari untuk berkunjung ke keluarganya...?

Aisya merasa dibohongi Ari, Aisya sangat sedih dan kecewa sekali... Kebahagiaan saat pertama Aisya datang kerumah itu terhapus oleh sedih dan kecewanya hati Aisya atas ulah Ari yang tidak jujur sebelumnya pada Aisya.

Aisya merasa dibohongi oleh Ari, tapi Ari menjelaskan semuanya... mengapa dia berbuat seperti itu... Sengaja Ari mengajak Aisya ke kotanya agar Aisya mengetahui langsung siapa dirinya dan masa lalunya. Ari hanya tidak ingin Aisya berubah pikiran setelah tau semuanya, Ari tidak ingin kehilangan Aisya kembali. Ari sangat menyayangi dan mencintai Aisya, Ari telah bertekad hidupnya hanya untuk Aisya. Ari tidak meminta apa2, dia hanya ingin Aisya menerima sebuah pengakuan darinya itu.

Aisya terdiam, hanya air matanya yang mengalir dipipinya... Aisya merasa bingung, disatu sisi Aisya merasa kecewa karena sikap Ari dan disatu sisi lagi Aisya juga tidak ingin kehilangan Ari.
Akhirnya Aisya berlari pada NYA, dia memohon petunjuk NYA, dia meminta ketetapan hati untuk bisa tetap memilih Ari sebagai pendamping hidupnya, dia minta diberikan ke ikhlasan hati untuk menerima semuanya.... menerima Ari dengan kondisi saat ini, juga menerima Ari dengan masa lalunya.

Setelah Aisya mengadu dan meminta pada NYA, ketenangan itu hadir pada diri Aisya...
Hati Aisya tetap memilih Ari. Aisya ikhlas menerima semuanya... menerima Ari & masa lalunya. Aisya tidak ingin mengecewakan keluarganya, putri2nya, keluarga Ari (kakak2 Ari), juga diri Ari. Aisya tidak ingin Ari down lagi, Aisya tidak ingin Ari terpuruk lagi.... Aisya ingin Ari tetap bangkit dan semangat, berjuang untuk Cinta & kasih sayangnya pada Aisya dan keluarganya. Satu hal, Pada diri Ari juga ditemukan apa yang selama ini Aisya cari.

Terima kasih Tuhanku.... akhirnya KAU berikan aku keikhlasan untuk bisa menerima semua ini, Aku sangat menyayangnya seperti dia juga menyayangi aku. Aku tidak ingin mengecewakannya juga mematahkan semangatnya. Ini ujian atas Cintaku padanya, dan Aku harus bisa sabar dan ikhlas menerima semuanya. Terima kasih Tuhanku.....

Aisya kembali tersenyum pada Ari, Kakak2 Ari bahagia melihat Aisya kembali seperti semula, kakak2 Ari semakin menyayangi Aisya dan mereka berjanji untuk tetap menyayangi Aisya dan akan selalu mendoakan kebahagiaan Aisya dan Ari. Kakak2 Ari sangat berharap pada Aisya dan merasa yakin klo Ari akan bahagia hidup bersama Aisya... Kakak2 Ari menitipkan Ari pada Aisya dan berharap mereka selalu rukun, walau dalam suka dan duka.
Ini sebuah amanah... dan Insya Allah Aisya tidak akan mengecewakan semuanya... itu janji Aisya pada dirinya sendiri.
Tuhanku.... berikan kekuatan pada Cinta kasih kami.... Satukan hati kami, satukan jiwa kami, jangan pisahkan kembali kami... Semoga kebahagiaan milik kami dan kegagalan nga akan hadir lagi pada kami, amiin....
Suasana kembali seperti semula, Aisya dan Ari kembali bahagia... tapi kebahagiaan itu terkikis kembali dengan adanya telp masuk ke Hp nya Ari dan dari seorang wanita kenalan Ari yang mungkin ada hubungan special dengannya. Aisya sabar menghadapi itu semua, lalu ada lagi kisah Ari yang membuat hati Aisya sangat kecewa dan sakit (little friend). Itu memang kisah2 Ari sebelum dia jadian dengan Aisya, tapi Aisya merasa kecewa, Aisya merasa cemburu, dia nga tahan lagi... Aisya marah dan menangis... Aisya ingin pergi meninggalkan Ari, Aisya ingin pulang ke kotanya saat itu juga, Aisya nga ingin lagi berhubungan dengan Ari. Aisya terlalu banyak di bohongi oleh Ari... Aisya sedih, Aisya kecewa....
Masih adakah kebohongan lain pada diri Ari untuk Aisya ?


Suasana menjadi panas kembali, Kakak2 Ari yang sudah tertidur menjadi bangun mendengar keributan mereka. Kakak Ari menanyakan apa yang telah terjadi, dan Aisya menceritakan semuanya. Kakak Ari marah pada Ari dan dia nga mau melihat Aisya menangis lagi karena Ari, dia nga mau Aisya dikecewakan oleh Ari. Kakak Ari begitu menyayang Aisya, padahal baru setengah hari dia mengenal Aisya, tapi dimata kakak Ari... Aisya lah wanita yang tepat untuk Ari dan dia merasa Ari akan bahagia hidup bersama Aisya. Kakak Ari dengan bijak dan dengan kejujurannya menasehati mereka berdua, dia tidak ingin melihat mereka ribut kembali, dia menginginkan kesabaran ada pada diri mereka berdua, terutama pada diri Aisya... Kakak Ari meminta Aisya untuk bisa sabar dan rukun selalu berdua tanpa ada keributan lagi, walau apapun yang terjadi, semua agar bisa diselesaikan dengan ketenangan dan kesabaran. Kakak Ari sangat sayang pada Aisya, dia sampai berkata pada Ari : Jika bukan dengan Aisya.... dia dan kakak2 yang lain nga akan pernah menerima Ari lagi dirumahnya. Duh betapa besarnya rasa sayang mereka terhadap Aisya. Untuk itu Aisya nga berani untuk mengecewakan hati kakak2nya Ari.
Tapi Aisya masih marah dengan Ari, Aisya masih kecewa dengan sikap Ari.
Sampai akhirnya Ari meminta maaf dan menangis memohon untuk Aisya tidak meninggalkannya. Ari tidak ingin kehilangan Aisya kembali, Ari telah menanti cukup lama untuk bisa bersama Aisya.
Ari menjelaskan semuanya dan Ari berjanji pada Aisya... untuk tidak akan pernah mengecewakan lagi atau menyakiti Aisya. Itu masa lalu Ari dan Aisya pun memiliki masa lalu. Saat ini, di hati Ari hanya ada Aisya dan selamanya Aisya akan tetap ada didalam hatinya sampai akhir hayatnya.
Tuhanku.....
Aisya terharu akan semua ucapan Ari, Aisya menyadari bahwa itu semua masa lalu yang harus dikubur dan tidak perlu lagi di ingat. Aisya juga menyadari bahwa dia pun memiliki masa lalu yang pahit, masa lalu yang menyakitkan walau kebahagiaan pun pernah dirasakan Aisya di masa lalu itu. Kini.... dan saat ini... Masa depan yang harus diraih dan dijalani oleh Ari & Aisya berdua, tanpa ada lagi bayang2 masa lalu.
Akhirnya mereka berdamai, kesepakatan dan komitmen baru dibuat oleh mereka berdua, mereka sepakat untuk merubah semuanya dan menyongsong masa depan dengan membuka lembaran baru, cerita baru tentang kisah kasih dan cinta mereka berdua.
Suasana kembali normal dan senyum keikhlasan tersungging kembali di bibir Aisya.... Kakak Ari memeluk Aisya erat dan memohon untuk selalu rukun bersama.
Tuhanku... terima kasih atas semuanya. KAU berikan aku Cinta Kasih yang tulus, KAU berikan aku Kasih Sayang yang besar dari mereka. Aku akan berusaha menjaga semua itu Tuhan.... Aku akan berusaha untuk menjadi yang terbaik dari terbaik untuk mereka semua, orang2 yang ku cinta dan ku sayang.
Duka adalah rasa yang paling dasyat dari seluruh perasaan, yang tiada tertandingi kecuali oleh CINTA.
Akhirnya, cerita itu ditutup dan Kami semua tertidur dalam damai.

To be continue.... part 3

Rabu, 02 April 2008

Cinta & Kesetiaan Ter-uji - Part 1


29 Maret 2008,
Ari masih di Jakarta karena urusannya masih belum selesai.
Ari kangen akan kehadiran Aisya... maka Ari mengajak Aisya untuk berkunjung kerumah Family Aisya di Jakarta.
Aisya menyetujui keinginan Ari.

Jam 07.00, Aisya berangkat ke tempat yang sudah ditentukan dimana Ari dan adik Aisya akan menjemputnya.
Karena padatnya lalu lintas, maka Aisya tiba di tempat yang telah ditentukan jam 10.00, Ari sudah menunggu Aisya dan menjemput Aisya untuk menyeberangi jalan. Bahagianya Aisya akan sikap Ari yang selalu melindungi Aisya dan Aisya melihat kebahagiaan dan kerinduan ada pada mata Ari.

Mata adalah Jendela hati. Dari Mata kita dapat melihat keadaan diri seseorang, apakah dia sedang sedih, kecewa, ragu dan bahagia. Mata tidak dapat membohongi diri, kejujuran dan kebohongan bisa dilihat dari mata.

Ari & Aisya menanti kedatangan adik Aisya yang janji akan menjemputnya ditempat itu.
Dalam penantian, Ari & Aisya merasa tak bosan... karena mereka selalu bercerita, tertawa dan bahagia.
Tepat jam 11.30, Adik Aisya dan istrinya datang menjemput, mereka bersama-sama menuju rumah kakak Aisya di Kemayoran Jakarta Pusat. Kedatangan mereka disambut hangat oleh kakak Aisya... mereka ngobrol dan bersenda gurau, mereka juga makan siang bersama. Hidangan masakan kakak Aisya yang enak menambah selera makan, mereka makan dengan lahap nya.... hmmm mamamia... lezatto....^_^.
Usai makan siang, acara dilanjutkan dengan berkunjung ke rumah adik ipar kakak Aisya yang kebetulan rumahnya bersebelahan dan untungnya mereka semua pas ada dirumah, maklum keluarga kakak Aisya, adalah orang2 sibuk semua. Aisya memperkenalkan Ari pada keluarga adik ipar kakaknya... mereka semua welcome pada Ari dan mereka menitipkan Aisya dan putrinya pada Ari, setelah mereka tau kesungguhan Ari pada Aisya.
Ari juga meminta ijin kakak2 & adik Aisya untuk membawa Aisya ke keluarganya di kota Malang. Semua merestui dan mengijinkan Ari untuk membawa Aisya bersamanya ke kota Malang tempat kelahiran Ari.
Ari dan Aisya sangat bahagia akan hal ini... Terima kasih Tuhan.... Terima kasih atas semuanya...

Selepas berkunjung kerumah kakaknya Aisya, Ari berkunjung juga kerumah adik Aisya di Bekasi, bahkan Ari nginap satu malam disana bersama Aisya.
Dalam perjalanan dan di rumah, mereka selalu bahagia... mereka seperti sudah menjadi satu keluarga. Adik Aisya benar2 merestui hubungan Ari & Aisya, bahkan adik Aisya menginginkan Ari segera menikahi Aisya, karena adik Aisya khawatir klo Aisya diambil orang, maklum... Aisya banyak yang suka dan adik Aisya hanya berharap kakaknya bisa bersatu dengan Ari tidak dengan yang lain.
Hal ini semakin membuat Ari bersemangat untuk segera menikahi Aisya, tapi tetep Ari & Aisya berusaha untuk berjalan sesuai komit mereka berdua, tinggal nanti semuanya di serahkan pada yang maha Kuasa.


30 Maret 2008,
Ari mengantar Aisya pulang ke kotanya, sebelumnya mereka diajak adik Aisya makan siang dulu di RM Combo, di RM itu juga Ari dipertegas oleh adik Aisya untuk sesegera mungkin melaksanakan pernikahan. Tapi Aisya tidak ingin terburu-buru, Aisya ingin Ari sukses dulu dengan semua rencananya, baru merealisasikan apa yang sudah direncanakan oleh mereka berdua. Semoga Tuhan tidak akan memisahkan mereka lagi.... amiin...

Adik Aisya dan istrinya hanya mengantar Ari & Aisya sampai keluar dari komplek perumahannya, selanjutnya Ari & Aisya kembali ke kota Aisya.
Perjalanan yang sangat mengesankan, walau perjalanan itu sangat singkat dirasakan oleh mereka berdua.
Setibanya di kota Aisya, karena hari masih siang... mereka masih sempat jalan2 ke mall dan ke Tour & Travel untuk mengambil tiket air line yang telah dipesan Aisya sebelumnya.
Dalam kebersamaan, mereka selalu berdua dan bahagia. Hingga mereka tiba dirumah Aisya, mereka tetep bahagia dan disambut oleh putri2 Aisya.

Kebahagiaan seakan hanya milik mereka berdua, tanpa rasa lelah Ari & Aisya kembali keluar rumah untuk membeli alat2 electric, yach... Ari akan memperbaiki semua yang ada di rumah Aisya berkaitan dengan pekerjaan electric dan semuanya pekerjaan laki2 yang Aisya sendiri tidak paham akan hal itu. Ari menyiapkan semuanya untuk dia kerjakan esok hari.

Di rumah Aisya, Ari makan malam bersama putri2 Aisya. Pada makan malam bersama itu pula Ari mengungkapkan semua rencananya pada putri2 Aisya, Ari meminta ijin pada putri2 Aisya bahwa kelak dia akan menikahi Mamanya dan sekaligus dia minta ijin untuk membawa Mamanya ke kota Ari untuk diperkenalkan pada keluarga besarnya.
Putri2 Aisya menyetujui rencana Ari dan mengijinkan Ari membawa Mamanya ke keluarganya. Ari senang sekali dan dia merasa bahagia malam itu. Dia mengucapkan terima kasih pada putri2 Aisya dan Aisya sendiri hanya diam membisu tanpa kata karena merasa terharu akan semua ketulusan Ari juga ketulusan putri2 Ari dalam menerima Ari sebagai pengganti figur Papa nya kelak. Thanks God....!! semoga KAU mudahkan semua urusan kami, amiin....
31 Maret 2008,
Ari mengerjakan semua pekerjaan yang berkaitan dengan electric di rumah Aisya (sedangkan Aisya ke kantor), dari mulai memperbaiki stop contact yang jebol, VCD yang tertelan dalam Player , antena TV / Boster yang terbakar, AC yang sensor nya hilang dan lain2. Pokoknya semuanya dikerjakan oleh Ari dengan baik dan rapih, walhasil Aisya sempat terkejut saat dia pulang ke rumah selepas dari kantor, rumahnya jadi bersih dan perabotan Aisya jadi tertata rapih. Aisya senang melihat hasil kerja Ari, rupanya Ari sudah tidak merasa canggung lagi di rumah Aisya, dia sudah menganggap seperti di rumahnya sendiri. Aisya senang karena melihat isi rumahnya jadi rapih dan terlihat luas serta lebih bersih.

Aisya & Ari makan malam bersama diluar, mereka menghabiskan malam dengan bahagia dalam kebersamaan.

Sejenak lelahku hilang dalam pelukanmu
Dalam kemesraan dan kelembutanmu...
Serasa tak jauh lagi hasratku
Menggapai impian itu...

Diri mu ku sayang
Diri ku kau sayang
Aku terbuai dalam pelukan mu
Aku terbuai dalam hangatnya Cinta mu kasih.....


01 April 2008,
Bersamaan dengan Aisya ke kantor, Ari juga kembali ke Jakarta. Dia akan pulang dulu ke kota kelahirannya Malang, dia akan membawa berita tentang hubungannya dengan Aisya pada keluarga besarnya. Dan Aisya akan menyusul Ari pada hari Jumat 04 April nanti. Semoga keluarga Ari juga akan merestui hubungannya dengan Aisya seperti halnya keluarga besar Aisya dan putri2 Aisya yang telah menerima dan menyetujui serta merestui hubungan mereka. Amiiin......

Selama Ari dalam perjalanan ke kota kelahirannya, dia selalu menghubungi Aisya... Ari selalu merindukan Aisya dan takut akan kehilangan Aisya.
Ach.... ri, Cinta dan kasih sayangmu begitu besar pada ku, dan aku tidak akan pernah menyia-nyiakan semua itu.
Aku juga sangat menyayangmu dan takut akan kehilangan Cinta & kasih sayangmu.
Semoga Tuhan selalu memudahkan dan melancarkan semua urusan kita, dan semoga kita diperkenankan segera untuk bersatu dan saling memiliki serta tak akan pernah berpisah lagi, selamanya bahagia bersama.... amiiin.


02 April 2008,
Ari tiba di kota kelahirannya Malang, dia berjumpa dengan keluarga besarnya. Dan entah apa yang diceritakan oleh Ari pada keluarganya tentang hubungannya dengan Aisya. Yang jelas, saat itu juga kakak tertua Ari sempat komunikasi by phone dengan Aisya, dan sepertinya kakak Ari menyukai Aisya, dari cara bicaranya yang bersahabat dan akrab seperti pernah mengenal Aisya sebelumnya. Aisya sangat senang sekali dengan sambutan dari kakak tertua Ari walau baru hanya lewat telp. Semoga saat Aisya datang berkunjung ke rumahnya nanti, mendapat sambutan yang lebih bersahabat lagi, amiiin..... Thanks GOD....!!

To be continue.... part 2