Senin, 26 Mei 2008

Ujian Cinta


Kadang keraguan kembali hadir mengganggu pikiran Aisya, apalagi ada masuk2an dari orang2 sekitar Aisya tentang hubungannya dengan Ary. Ini salah Aisya... kenapa dia selalu tidak yakin dengan pilihan hatinya. Tapi hal ini mungkin juga wajar, karena pada dasarnya Aisya belum tau benar siapa Ary yang sesungguhnya dan masa lalunya. Sedangkan Ary, jelas2 sudah mengetahui keberadaan Aisya, dan semuanya tentang Aisya. Karena tanpa Ary bertanya, Aisya sudah menceritakan siapa dirinya dan masa lalunya, karena Aisya tidak ingin Ary menyesal memilih dirinya, dan Ary pun mengetahui semuanya tentang Aisya baik latar belakang dan masa lalunya... klo mau jujur, Ary tidak akan rugi memiliki Aisya.

Tapi untuk Aisya.... kadang keraguan itu hadir, keraguan akan latar belakang & masa lalu Ary walau sebagian Aisya sudah mengetahuinya, tapi Aisya ingin bukti2 yang nyata bukan hanya sekedar cerita saja. Hal ini pernah Aisya utarakan pada Ary... dan Ary berjanji akan memberikan bukti2 itu pada Aisya, demi untuk menambah rasa keyakinan Aisya pada dirinya, tapi nyatanya saat Aisya menagih janji Ary, dia selalu berkelit dan membuat masalah bukannya selesai malah menjadi semakin membesar.

Aisya sangat sedih sekali.... bahkan Aisya sempat terpukul oleh kata2 Ary. Aisya merasa sakit sekali jika mengingat kata2 itu. Aisya sampai tidak bisa berkata apapun pada Ary, Aisya merasa shock. Aisya hanya berlari pada NYA, dan bertanya pada NYA... apakah selama ini dia bersalah ? Apakah selama ini apa yang telah dia lakukan untuk Ary salah ?

Aisya sangat sedih, karena selama ini dia telah menganggap Ary adalah bagian dari kehidupannya, Tapi ternyata tidak untuk Ary.... Aisya bukan siapa2 yang berhak atas diri Ary, dia tidak berhak juga mengusik kehidupan Ary, masa lalu Ary, dsb. Aisya sedih dengan semua perkataan Ary, Aisya benar2 shock mendengar semua itu. Aisya tidak mengira klo Ary akan berkata seperti itu, Aisya menyesali semua yang telah dia lakukan terhadap Ary.

Tuhan....
Salahkah aku jika aku meragukan orang yang aku cintai ?
Salahkah aku jika aku ingin lebih mengenal tentangnya, masa lalunya dan keberadaannya ?
Salahkah aku jika ingin mengetahui siapa dirinya yang sesungguhnya ?
Salahkah aku jika aku ingin bukti2 tentang keberadaannya hanya untuk membuat aku lebih merasa yakin memilihnya ?

Tuhan....
Aku tidak menuntutnya lebih jauh, aku hanya ingin merasa lebih yakin atas pilihan hidupku.
Aku hanya takut tersakiti, aku takut kecewa, aku takut gagal lagi....
Aku tidak ingin itu semua terjadi lagi padaku...
Aku tidak ingin hidup dalam bayang2 ketidak jelasan.
Aku tidak ingin salah memilih dalam kehidupanku....
Cukup sekali aku merasakan kegagalan, kekecewaan dan tersakiti. Aku tidak ingin mengulangnya lagi Tuhan....

Tuhanku....
Sejak aku mengenalnya, aku sudah berusaha untuk merubah semuanya, kehidupanku dan kebiasaanku. Dan ku tutup semuanya hanya demi dirinya... yach, hanya untuknya, karena aku telah memilihnya untuk menemani kehidupanku saat ini dan nanti.
Tapi ada beberapa keraguan dihatiku yang selalu tak terjawab.
Aku ingin jawabannya Tuhan... Aku ingin merasa lebih yakin atas pilihanku...
Salahkah aku jika aku menginginkan itu semua....??
Salahkah aku jika ingin mengenalnya lebih jauh, karena aku telah memilih akan hidup dengannya ?
Jika aku salah.... maafkan aku Tuhan....
Tapi aku tidak ingin dibayangi2 oleh ketidak jelasan. Aku ingin semuanya jelas Tuhan, agar aku bisa menerimanya dengan ikhlas, menerima semuanya tentang dia. Dan aku bisa membelanya di depan orang2 yang meragukannya, juga yang meragukan pilihanku.

Tuhan....
Andai memang dia tulus menyayangi dan mencintai aku....
Buka kan hatinya untuk menjawab semua keraguanku... dan membuktikannya padaku, tidak hanya dengan ucapan, tapi juga dengan sebuah bukti yang terealisasi.
Aku tidak butuh janji2nya, jika semua janji2 itu terabaikan dan hanya manis diucapkan.
Aku butuh bukti yang nyata bukan hanya ucapan.

Tuhanku....
Mungkin aku akan merasa tenang berjalan kembali dengannya, jika semua keraguanku sudah terjawab.
Tuhan.... satu lagi pintaku, Lindungi dan Berkahi dia selalu dimanapun dia berada, amiiin......

Aisya pernah punya Satu permintaan pada Ary :

"Tunjukkanlah pada diriku, putri2ku, keluargaku dan juga teman2ku bahwa pilihanku pada dirimu tidak salah mas...". Dan buatlah aku semakin yakin dengan dirimu dengan bukti2 yang ada pada dirimu dan tentangmu.

Dan Ary berjanji akan menunjukkan semuanya pada mereka yang meragukan dirinya, Ary juga akan memberikan bukti2 yang ada pada Aisya untuk lebih menyakinkan Aisya tentangnya.
Tapi kenapa semua malah semakin nga jelas....?? Ucapanmu selalu berlika liku, malah membuat aku semakin bingung dan ragu akan semua ucapanmu. Kenapa semua ini kamu lakukan ?
Klo memang bukti itu ada, kenapa musti kamu sembunyikan ?
Kenapa tidak kamu buat masalah ini menjadi selesai, tapi malah kamu buat masalah ini menjadi semakin luas.

Aku memang telah memilihmu... dan jujur, dihati aku hanya ada kamu saat ini. Aku tidak meminta apa2 mas.... aku hanya ingin bukti kebenaran dari semua ucapan2mu. Semua itu hanya untuk lebih menyakinkan aku.... karena kamu juga tidak ingin kan berjalan dengan orang yang tidak merasa yakin ...?? Jadi tolong bantu aku untuk lebih menyakinkan aku, jika memang kamu mencintai aku.
Maafkan aku jika selama ini aku terlalu menuntut padamu. Aku hanya ingin kejelasan dan tidak ingin keraguan selalu hadir pada diriku. Maafkan aku mas.....


Sejak itu, Aisya berusaha untuk memendam semuanya, perasaannya pada Ary dan semuanya tentang Ary. Aisya hanya ingin tenang sesaat dan ingin memikirkan kembali apa yang telah dia lakukan dan apa yang telah terjadi padanya selama ini.

Hati Aisya merasa miris dan sakit, jika mengingat kata2 Ary. Aisya hanya bisa menangis dan mengadu pada NYA, serta menyesali semua yang telah dia lakukan untuk Ary. Aisya menganggap semua pengorbanannya selama ini untuk Ary sia2 belaka. Aisya menganggap semua yang telah dia lakukan untuk Ary, kepeduliannya, kasih sayang dan cintanya, pelayanannya, dsb... sia2 belaka dan tanpa arti apapun buat Ary. Aisya sedih sekali... dia merasa sudah salah memilih.

Kasih... Kau tahu,
Kau membuatku tak berdaya
Kau membuatku tak karuan
Ku sadari ku tak sempurna, Ku tak seperti yang kau inginkan
Kasih... Kau tahu,
Kau hancurkan aku dengan sikapmu
Tak sadarkah kau telah menyakiti hatiku

Tuhan....
Beri petunjuk Mu padaku, dan bantu tenangkan hatiku yang selalu resah dan merasa tersakiti.


Rupanya Ary menyadari akan semua kesalahannya, termasuk ucapannya terhadap Aisya yang telah membuat Aisya merasa tersakiti.
Seperti biasa, Ary selalu menghubungi Aisya dan Aisya masih tetap menyambutnya walau sudah ada rasa yang berbeda yang keluar dari nada suara Aisya.

Ary meminta maaf atas semua kehilafannya, semua kata2 yang keluar dari mulut Ary dikarenakan Ary merasa terjepit karena kondisinya saat ini, yang mungkin Aisya tidak ketahui semuanya. Ary benar2 menyesali semuanya, Ary menangis karena penyesalannya dan Ary tidak ingin kehilangan Aisya, apapun yang terjadi dia akan tetap mempertahankan Aisya hanya miliknya.

Ary berjanji akan mengabdikan hidupnya hanya untuk Aisya, Ary hanya ingin hidup dengan Aisya, karena Aisya lah semangat hidupnya, karena Aisya lah yang mengerti akan dirinya dan karena Aisya lah yang hanya dia miliki saat ini.

Ary benar2 menyesali semua sikap dan perbuatannya, Ary menyesali kata2 yang telah dia ucapkan pada Aisya. Sungguh itu diluar pikirannya, Ary hanya merasa tertekan saat itu dan keluarlah kata2 itu. Ary menjelaskan semuanya pada Aisya.

Mulanya Aisya nga peduli dengan semua penjelasan Ary, dia tetap dengan perasaannya yang merasa sakit atas semua ucapan Ary. Tapi saat Aisya tau klo Ary merasa sakit dan tertekan juga dengan kondisinya saat ini, timbul rasa iba pada diri Aisya dan tidak bisa dipungkiri bahwa Aisya juga masih tetap sayang Ary. Aisya memaafkan Ary tapi Aisya minta waktu untuk kembali berpikir mengenai kelanjutan dari hubungan ini.

Ary stress mendengar itu semua, Ary tidak ingin kehilangan Aisya, Ary ingin Aisya menerimanya kembali dan menjalin kembali tali kasih yang sudah ada. Karena ketegangan ini dan karena rasa ketakutan Ary akan kehilangan Aisya, penyakit kecil Ary kambuh lagi... dia mimisan lagi... dia merasa sekitar dirinya berputar. Ibu angkat Ary (dimana Ary tinggal selama di Jakarta), membawa Ary ke rumah sakit. Ary sakit lagi seperti saat dia di Kalimantan.

Aisya sedih mendengar Ary sakit, Aisya merasa khawatir akan kesehatan Ary. Akhirnya Aisya kembali mensupport Ary, Aisya berjanji tidak akan meninggalkan Ary, Aisya berjanji akan menjadi milik Ary selamanya.

Aisya menerima Ary kembali dalam kehidupannya dengan satu syarat : Ary harus tetap tegar, Ary harus tetap bisa mensupport dirinya untuk tetap kuat dan tidak sakit2an, Ary juga harus bisa menunjukkan dan membuktikan pada Aisya akan janji2nya yang pernah dia ucapkan. Aisya tidak ingin hal ini terulang kembali.

Ary senang dan Ary berjanji untuk melakukan itu semua demi Aisya. Ary sangat mencintai Aisya dan tidak ingin kehilangan Aisya. Selamanya Cinta dan hidup Ary hanya untuk Aisya. Ary berjanji tidak akan membuat Aisya menangis dan tersakiti lagi. Itu juga janji Ary yang diucapkan pada Aisya, saat Aisya menerima kembali Ary dalam kehidupannya.

Aku akan pegang semua janjimu itu mas..... Semua yang telah terjadi pada kita, aku anggap ujian dari cinta kita. Ujian untuk Cintaku juga padamu mas.... Dan aku juga mau seperti syair lagu yang kudengar...

Aku mau hidup dengan mu
Aku mau matipun karena mu
Aku mau sisa waktu bersama mu
Aku mau menerima dirimu
Aku mau cintai kekuranganmu
Slalu bersedia bahagiakan mu
Apapun yang terjadi, Ku janji kan aku ada
Semoga dengan semua ujian2 Cinta kita yang telah kita lalui, Cinta kita semakin kuat dan abadi selamanya. Semoga Tuhan tetap menyatukan Hati kita dan Cinta kita....amiin.

Tidak ada komentar: