Kamis, 13 Maret 2008

My Soulmate - part 1


19 Maret 2003
Aisya mengenal seorang pemuda lewat cyber (kompas.com), dia pemuda Jawa (kota Malang) yang bekerja di Korea Selatan, dia bernama Riyanto.

Aisya mengenalnya, saat dia sedang sakit hati, kecewa dan marah akan sikap pendampingnya.

12 tahun Aisya & pedampingnya sudah hidup bersama tapi nga pernah ada kecocokan diantara mereka, mereka sama2 keras kepala, egois dan saling tidak mau mengalah. Apalagi suami Aisya... selalu ingin menang sendiri, padahal selisih usia mereka 7 tahun, dia diatas Aisya... seharusnya dia lebih dewasa dari Aisya, seharusnya dia bisa melindungi Aisya dan memanjakan Aisya, tapi nyatanya hal itu nga pernah terjadi. Mereka selalu bersitegang.

Selama 12 tahun mereka hidup bersama, bisa dihitung kapan mereka bahagia dalam kebersamaan, sisanya hanyalah keributan2 kecil yang akhirnya menjadi besar dan terjadi juga kekerasan. Anehnya... mereka tetap mempertahankan semua ini. Apakah demi anak2... entahlah ?! tapi yang jelas, itulah alasan terkuat mereka dalam mempertahankan hubungan itu

Karena rasa sakit hati dan kecewa... Aisya berlari ke dunia maya (Cyber), di dunia ini Aisya mengenal sosok Ari (nama panggilannya). Entah mengapa Aisya merasa cocok dengannya... dia pemuda yang baik, penuh perhatian dan begitu dewasa, dia juga seorang laki2 mandiri dan pekerja keras, padahal usia mereka sama. Aisya sering curhat dengannya mengenai kehidupannya. Hingga akhirnya Ari simpatik dan menyukai Aisya.

Ari mengungkapkan semua rasa sayangnya pada Aisya.... Aisya sangat bahagia, tapi dia juga sedih... karena dia tak sendiri lagi sedangkan Ari masih sendiri (bujangan).

Aisya mengutarakan semua yang ada dihatinya juga... hingga akhirnya Ari memahami dan mereka sempat tak berhubungan. Aisya sedih... tapi hal itu hanya sesaat, karena Ari sudah terlanjur menyayangnya walau di dunia maya. Ari menerima Aisya dan ke 2 putrinya. Akhirnya.... mereka melanjutkan hubungan ini secara diam2 (just on air), mereka sering komunikasi dan semakin saling menyayangi satu sama lainnya.

Tuhan.... Aku telah selingkuh di dunia maya... aku telah menghianati pendampingku.... Maafkan aku…. ampuni aku Tuhan... Aku butuh seseorang yang mengerti tentang aku, aku butuh teman yang mau mendengar kisah2ku, berbagi rasa sedihku, rasa bahagiaku, dsb

Aisya tidak berani untuk mencari teman di dunia nyata, karena akan fatal akibatnya baginya. Aisya hanya berani melakukan semua ini hanya di dunia maya.

Hari2 mereka lalui dengan bahagia, banyak kenangan manis yang terukir indah dihati Aisya selama hubungan dengan Ari (walau hanya didunia maya), sampai akhirnya mereka menyadari bahwa mereka tidak mungkin bersatu. Aisya dan Ari berbeda status.
Aisya juga menyadari akan keberadaannya dan statusnya, Aisya juga menyadari bahwa apa yang telah dia lakukan akan melukai seseorang yang selama ini mendampingi hidupnya, dan Aisya juga merasa takut jika hal ini diketahui oleh pendampingnya maka akan menjadi bencana baginya... Aisya akan lebih disakiti dan akan lebih menderita.

Sedikit demi sedkit mereka mulai menguragi hubungan mereka. Hingga akhirnya tanpa mereka sadari, waktu juga yang memisahkan mereka.

Setahun (2004), dua tahun (2005), mereka sudah tidak lagi saling komunikasi. Aisya sudah tidak tau lagi kabar Ari dan dimana Ari berada.

Sampai akhirnya di penghujung tahun 2005, tiba2 Ari telp Aisya... Aisya kaget dan bahagia sekali mengetahui kabar Ari kembali. Mereka sempat sms-an juga Ari sempat telp Aisya saat Aisya melakukan Wisata Rohani ke Pondok Aa Gym.

Aisya senang mendengar kabar Ari, tapi entah kenapa juga merasa sedih, saat Ari bilang bahwa Ari sudah menikah. Aisya menutupi semua kesedihannya dengan berucap syukur dan menyatakan selamat pada Ari. Akhirnya Ari mengakhiri masa lajangnya dengan wanita pilihannya.... "semoga kamu bahagia.... itu ucap Aisya".

Sejak itu, mereka sudah tidak lagi berkomunikasi... mungkin Ari sudah bahagia bersama istri tercintanya dan mungkin juga Ari sudah melupakan Aisya. Tapi Aisya tetap mengenang Ari....

Matahariku....

Tertutup sudah pintu… Pintu hatiku
Yang pernah dibuka untuk, hanya untukmu
Kini kau pergi…. Dari hidupku..
Ku harus rela kan mu, walau aku tak mau....

Berjuta warna pelangi.... di dalam hati
Sejenak luluh bergeming menjauh pergi
Tak ada lagi... Cahaya suci...
Semua nada beranjak.... Aku terdiam sepi....

Dengarlah Matahariku
Suara tangisanku
Ku bersedih karna panah Cinta menusuk jantungku...
Ucapkan Matahariku
Puisi tentang hidupku
Tentang ku, yang tak mampu menaklukan waktu...

Hari2 Aisya kembali seperti dulu... kadang bahagia, kadang sedih dan terluka. Semua kehidupan ini Aisya jalani dengan baik dan Aisya menerima apa yang telah digariskan pada tangannya oleh NYA.

Hingga 14 tahun berlalu, Aisya mempertahankan kehidupannya seperti ini hanya karena demi anak2, walau Aisya sudah merasakan kehambaran ada pada dirinya. Rasa sayang dan cintanya untuk pendampingnya telah hilang karena sikap2nya pada Aisya.

Tuhan.... Sampai kapankah aku akan mempertahankan kehidupan seperti ini ??
Tuhan.... ampuni aku dan berikan petunjuk MU padaku.

15 tahun perkawinan Aisya jalani, sampai akhirnya Tuhan berkata lain akan kehidupannya dan Tuhan menunjukkan padanya jalan keluar Aisya dari kehidupannya yang di rasa pahit ini.

Semua sudah tidak bisa dikompromi, semua sudah tidak bisa di maafkan lagi, dan semua sudah tidak bisa dipertahankan lagi, hingga akhirnya Aisya mengambil keputusan "Cerai". Dengan proses yang agak rumit, semua Aisya jalani dengan kesabaran hingga akhirnya ketukan palu Hakim yang mengabulkan gugatan cerainya terketuk di meja PA dan resmi Aisya menjadi “Single Parent” di bulan Mei 2006.

Ini kemerdekaanku, ini kehidupan baruku yang akan aku jalani. Aku harus siap dengan semua resiko yang harus aku hadapi karena pilihan hidupku ini.

Kini.... hampir 2 tahun berlalu Aisya menjalani kehidupan sebagai Single parent, senang, suka dan duka Aisya jalani dan nikmati bersama putri2nya tercinta. Mereka merasakan kebahagiaan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Thanks God....!!!

Aku percaya, dimana ada kesedihan disitu juga akan ada kebahagiaan. Dimana ada ketabahan disitu pula akan ada keikhlasan... Tuhan semoga aku termasuk orang yang ikhlas, amiin.....

Saat Aisya hidup sendiri, sempat Aisya mengingat Ari, Aisya mencoba cari tau keberadaannya, Aisya mencoba menghubungi Ari lewat ponselnya ke nomor Ari yang di Korea Selatan, Aisya ingin memberitahu pada Ari, klo Aisya kini sendiri... tapi semua usahanya sia2, Ari tidak bisa dihubungi, Ari sudah tidak ada lagi di Korea Selatan... kemanakah dia ? Apakah dia di German ? (dulu, dia sempat pendidikan disana). Akhirnya Aisya putus asa dan menganggap Ari benar2 sudah hilang dari kehidupannya.
Selama hampir 2 tahun Aisya menjalani hidup sendiri tanpa pendamping, Aisya selalu menghibur dirinya dengan semua kegiatan2nya, hobby nya di dunia Cyber, dan mencari teman dan teman yang cocok. Aisya pernah juga merasa sangat kesepian... sampai akhirnya Aisya pernah menemukan setetes cinta dan kasih sayang dari seorang laki2 belia.
Aisya menjalin kasih dengannya walau singkat, hanya selama 10 bulan dan bulan2 berikutnya hanya jalinan talisiraturahmi antara Aisya dan keluarga laki2 belia tsb. Aisya bersedia sakit dan terluka saat mendampingi sang kekasih menikah... tapi Aisya tetap tegar dan menerima semua yang telah digariskan untuknya oleh NYA. Kini semua telah berakhir... itu masa lalu yang kedua dalam kehidupan Aisya.
Sejak itu, Aisya kembali ke dunianya... kembali dalam kesendirian dan kesepian, dia selalu menghibur kembali dirinya dengan semua kegiatan2nya, kembali kedunia Cyber dan tetap mencari teman yang cocok untuk menemani hari2nya, walau hanya di dunia Maya.
Pernah Aisya mencari teman di dunia nyata, dia mencari sosok yang cocok akan dirinya... tapi selalu nga ada yang pas dan sesuai dengan keinginannya. Hampir rata2 mereka semua hanya memiliki Napsu bukan Cinta yang tulus.
Aisya merasa sedih.... tapi dia selalu bangkit, dia selalu ingat... bahwa hidup ini harus selalu dinikmati bukan untuk di ratapi. Aisya tetap kembali menjalani kehidupannya dengan selalu tersenyum walau kadang kesepian itu menerpanya tapi Aisya tetap tegar dan selalu bahagia dalam kesendiriannya (eh, masih ada putri2nya yang selalu menghibur dan mencintainya kok).
Suatu hari, tiba2 sahabatnya mengingatkan Aisya akan Ari.... dia menanyakan keberadaan Ari sekarang dimana, apakah Ari tau klo Aisya sudah hidup sendiri ??

Ach... temanku itu ada2 aja. Mana aku tau keberadaanmu sekarang dimana dan seperti apa....

Tapi entah kenapa, Aisya jadi benar2 mengingat Ari dan berharap ada berita dari Ari, yang sudah 5 tahun hilang dari kehidupannya.

Rupanya Tuhan mendengar apa keinginan Aisya....

Tiba2, Ari menghubungi Aisya ke rumahnya tapi sayang Aisya tidak ada dirumah dan pembantunya bilang klo ada temannya cowok yang mencari Aisya dia bernama Ari.

Tuhanku.... apakah itu dia yang aku tunggu kabarnya selama ini ?
Ach, Aisya hanya menduga2 aja dan Aisya menanti kembali Ari menghubunginya lagi. Rupanya Ari menghubungi Aisya lagi, tapi Aisya pas nga ada dirumah lagi.
Akhirnya... sepulang Aisya kerja, Ari menghubungi Aisya ke hp nya... (kebetulan Aisya bersama sobatnya yang menanyakan Ari itu), Aisya benar2 teriak senang mendengar suara Ari, dan benar Ari yang menghubungi Aisya ke rumah (Ari masih menyimpan no telp rumahku?) dan karena no hp Aisya sudah berganti maka Ari menanyakan no hp Aisya pada pembantunya.
Anehnya Ari bisa dapatin no hp Aisya, karena biasanya pembantu Aisya nga akan memberikan no hpnya pada siapapun tanpa se ijin Aisya.

Mungkinkah itu semua jalan dari Tuhan.... dan kita dipertemukan kembali ?


September 2007
Aisya bahagia bisa tahu kembali berita Ari. Mereka ngobrol banyak, tentang kehidupan, dsb, dan ternyata kini status mereka sama. Are you sure....?? Aisya sedikit ragu.

Menurut ceritanya, rumah tangganya hanya seumur jagung, Ari jatuh dan akhirnya bercerai. Karena Ari seorang yang mandiri dan pekerja keras... Ari tetap semangat dan bangkit kembali dari kejatuhannya. Kini Ari buka usaha sendiri (Distributor Minyak) di Kalimantan.

Aku tau kamu orang yang ulet, kamu cerdas, kamu mandiri dan kamu pasti bisa kembali seperti dulu saat aku mengenalmu (kamu sukses). Itu yang ada dibenak Aisya saat ini.

Hari2 mereka lalui bersama selalu saling komunikasi, dan mereka menginginkan merealisasikan Cinta kasih mereka yang tertunda selama 5 tahun yang lalu.

Aisya senang karena Aisya juga masih menyimpan rasa sayang itu untuk Ari. Rasa sayang yang pernah hampir Aisya lupakan dan Aisya kubur didasar hatinya. Kini Aisya berusaha untuk menggalinya kembali. Dibantu dengan sikap2 Ari yang selalu dewasa dan selalu menunjukkan rasa sayangnya, akhirnya rasa sayang yang dulu terkubur kini hadir kembali pada diri Aisya. Tapi Aisya masih meragukan status Ari dan identitasnya.... maklum selama ini mereka hanya kenal di udara, belum pernah sekalipun mereka jumpa.

Demi meyakinkan hatinya akan ketulusan cinta Ari... Aisya menginginkan adanya pertemuan, dan satu hal, Aisya ingin Ari menunjukkan bukti statusnya pada Aisya.

Untuk pertemuan Ari bisa melakukannya tapi untuk bukti status, Ari bilang masih dalam proses penyelesaian. HAH....!!! begitu lamanya kah surat cerai itu keluar ? proses ceraiku hanya memakan waktu 2 bulan (termasuk 1 bulan banding, karena aku yang menggugat), tapi kenapa kamu begitu lama...??
Kamu memberikan alasan2 dan menjelaskan semuanya padaku.... tapi hal itu tidak membuatku percaya, aku kecewa... aku sedih, padahal rasa sayang aku padamu kini sudah tumbuh kembali, akan kah aku kubur lagi ??

Akhirnya, walau dengan berat hati, Aisya buat keputusan untuk Ari….

Aku akan menerimamu jika kamu membawa bukti akan statusmu…. Ari terdiam dan menyerahkan semuanya kepada keputusan Aisya.

Sedih memang.... sangat sedih... "Rasa" yang telah hadir kembali, kini harus Aisya kubur lagi, walau sedikit demi sedikit... Aisya akan berusaha, karena Aisya tidak ingin kecewa lagi dalam cinta, Aisya nga mau jadi bodoh lagi karena cinta, Aisya nga mau gagal lagi dalam membina suatu hubungan... Aisya nga main2, Aisya ingin serius... Aisya nga mau sakit lagi karena cinta, walau Aisya nga pernah menolak akan hadirnya cinta, karena memang Tuhan menciptakan cinta ada pada semua manusia... hanya Aisya, belum menemukan cintanya yang sesungguhnya.

Tuhan.... akan kah hatiku kembali lagi sendiri, sepi....? sampai kapan Tuhan....??

Sejak keputusan itu keluar dari mulut Aisya.... Aisya berusaha untuk tidak berhubungan dengan Ari lagi. Aku hanya menunggu... dan tidak mau memulainya.

Aku hanya ingin tau, sebesar apa kesungguhan cintanya padaku...?? Sebesar apa keinginannya untuk memiliki diriku...??

Kadang Aisya merindukannya, tapi semua itu ditepis dan entah sampai kapan Aisya menunggu semua ini menjadi jelas.... Tuhan bantu aku ya...??

To be continue….

Tidak ada komentar: