CIWIDEY - Kawah Putih
Saturday 14 Maret, Aku bersama keluarga Liburan ke Bandung, intinya sih sekalian merayakan Hadi Jadinya putriku yang menginjak dewasa "Sweet Seven Ten". Kebetulan papanya datang untuk merayakan hari jadinya dan juga ingin mengajak anak2nya berlibur. Aku hanya diundang dan diajak untuk ikut serta, karena putriku menginginkan disaat usianya yang ke 17, dia ingin melihat keluarganya utuh ada papa & mamanya. Aku tau itu dan aku memakluminya... aku pun akhirnya turut serta bersama putri2ku dan papanya berlibur ke Bandung, tak lupa aku juga mengajak pembantuku.
Dalam perjalanan, kami selalu ceria, bahagia layaknya keluarga utuh. Itu semua karena putri2ku yang selalu membuat suasana menjadi hangat. Padahal saat itu aku sedang kurang enak badan, aku demam, perutku kram, dan kepalaku pusing... tapi aku paksakan untuk bisa ikut serta dan bahagia dalam kebersamaan.
Perjalanan kami awali dengan sarapan pagi di depan komplek perumahanku, disitu banyak macam2 makanan yang dijual untuk sarapan pagi warga yang tidak sempat masak dan malas masak ^_^.
Selanjutnya kami lanjutkan perjalanan dengan menyempatkan juga singgah di tempat peristirahatan KM.... berapa ya aku lupa ? disitu kami sempat lihat konsernya "Aril - Paterpan". Aku juga nga tau dalam rangka apa kok ada Group Paterpan disitu, sepertinya ada penghargaan untuk SPBU terbaik deh.
Selanjutnya kami lanjutkan perjalanan dengan menyempatkan juga singgah di tempat peristirahatan KM.... berapa ya aku lupa ? disitu kami sempat lihat konsernya "Aril - Paterpan". Aku juga nga tau dalam rangka apa kok ada Group Paterpan disitu, sepertinya ada penghargaan untuk SPBU terbaik deh.
Setelah melihat "Aril" menyanyi satu lagu, kami melanjutkan perjalanan lagi menuju Bandung.
Dalam mobil kami membahas "Aril", ternyata dia itu imut... kecil, putih dan cakep. Pantas "Luna Maya" suka banget sama "Aril", btw apa "Luna" nga minder ya jalan sama "Aril" yang kecil dan imut... sedangkan "Luna" tinggi banget ? Hehehe... Cinta memang tidak mengenal Minder.
Dalam mobil kami membahas "Aril", ternyata dia itu imut... kecil, putih dan cakep. Pantas "Luna Maya" suka banget sama "Aril", btw apa "Luna" nga minder ya jalan sama "Aril" yang kecil dan imut... sedangkan "Luna" tinggi banget ? Hehehe... Cinta memang tidak mengenal Minder.
Perjalanan kami lalui dengan lancar, dengan bertanya-tanya (karena tidak familiar dengan kota Bandung) akhirnya kami tiba juga ditempat tujuan yaitu "Ciwidey - Kawah Putih". Sebelumnya kami sempat lunch dulu di Saung Nasi Liwet yang ada di kawasan menuju jalan ke Ciwidey.
Akhirnya kami tiba di Ciwidey.... Wow....!! dingin banget... kami bicarapun sampai mengeluarkan asap. Anak2 khawatir padaku yang kurang sehat, karena udara sangat dingin mereka takut aku menggigil dan tambah demam. Thanks my sweeties... Mama, nga papa kok. Rugi dong klo mama sampai tidak menikmati tempat seindah ini ^_^.
Indahnya pemandangan Kawah Putih terlihat jelas, banyak pengunjung datang kesana hanya untuk menikmati indahnya pemandangan di Kawah Putih, tidak ada yang melepas moment itu, mereka semua berfoto termasuk aku dan putri2ku ^_^.
Saking bahagianya kami berfoto ria, sampai kami juga tidak merasakan lagi dinginnya udara di kawah putih tersebut.
Saking bahagianya kami berfoto ria, sampai kami juga tidak merasakan lagi dinginnya udara di kawah putih tersebut.
Setelah puas berfoto ria di Kawah Putih, kami melanjutkan perjalanan ke "Situ Patengan", sepanjang jalan terbentang kebon teh, stawberry, dan bunga mawar, anggrek yang indah2 warnanya... sungguh pemandangan yang sangat menyenangkan. Tiba di Situ Patengan, hampir menjelang sore... disana kami ditawari untuk naik perahu menuju Pulau Batu Cinta dan melihat Pulau Asmara... Wow...!! rupanya ada Hikayat Cinta juga nih di Situ Patengan.
Situ Patengan
Berasal dari Bahasa Sunda Peteangan - teangan (saling mencari), Mengisahkan Cinta putra Prabu dan putri Dewi yang besar bersama alam. Ki Santang dan Dewi Rengganis, mereka berpisah untuk sekian lama, karena cinta mereka yang begitu dalam mereka saling mencari & akhirnya dipertemukan kembali di sebuah tempat yang sampai sekarang dinamakan
" Batu Cinta ".
Berasal dari Bahasa Sunda Peteangan - teangan (saling mencari), Mengisahkan Cinta putra Prabu dan putri Dewi yang besar bersama alam. Ki Santang dan Dewi Rengganis, mereka berpisah untuk sekian lama, karena cinta mereka yang begitu dalam mereka saling mencari & akhirnya dipertemukan kembali di sebuah tempat yang sampai sekarang dinamakan
" Batu Cinta ".
Dewi Rengganis pun minta dibuatkan danau dan sebuah perahu untuk berlayar. Perahu inilah yang sampai sekarang menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati yang dinamakan Pulau Asmara / Pulau Sasaka. Menurut cerita ini, yang singgah di Batu Cinta & mengelilingi Pulau Asmara senantiasa mendapatkan Cinta yang abadi seperti mereka.
Tertarik dengan kisah tersebut, maka kami mencoba untuk melihat Batu Cinta. Dengan nego harga perahu dayung terlebih dahulu, sehingga disepakati dari semula harga Rp 150.000,- bolak balik, akhirnya hanya menjadi Rp 50.000,- bolak balik, tapi hanya ke Batu Cinta tidak mengelilingi Pulau Asmara (hanya melewati saja) karena haripun hampir menjelang gelap.
Diperkirakan perjalanan memakan waktu 10 - 15 menit, kami tiba di Batu Cinta.
Di Batu Cinta, tidak ada apa2... hanya ada sebuah prasati dan Batu Cinta yang tergolek diam di tengah danau. Tapi pemandangan cukup indah dan udara sangat sejuk, ditambah lagi gerimis mengundang... Iiich... dingin juga sih... ^_^.
Batu Cinta
Mitos Masyarakat Patengan tentang Batu Cinta.
Di kaki gunung patuha yang udaranya sejuk yang konon danau ini mengisahkan dua insan yang telah lama berpisah (Ki Santang & Dewi Rengganis) karena Asmaranya yang begitu dalam sehingga mereka dipertemukan kembali di sebuah tempat yang sampai sekarang disebut "Batu Cinta". Batu inilah yang menjadi saksi bisu dipertemukannya kembali Cinta mereka.
Diperkirakan perjalanan memakan waktu 10 - 15 menit, kami tiba di Batu Cinta.
Di Batu Cinta, tidak ada apa2... hanya ada sebuah prasati dan Batu Cinta yang tergolek diam di tengah danau. Tapi pemandangan cukup indah dan udara sangat sejuk, ditambah lagi gerimis mengundang... Iiich... dingin juga sih... ^_^.
Batu Cinta
Mitos Masyarakat Patengan tentang Batu Cinta.
Di kaki gunung patuha yang udaranya sejuk yang konon danau ini mengisahkan dua insan yang telah lama berpisah (Ki Santang & Dewi Rengganis) karena Asmaranya yang begitu dalam sehingga mereka dipertemukan kembali di sebuah tempat yang sampai sekarang disebut "Batu Cinta". Batu inilah yang menjadi saksi bisu dipertemukannya kembali Cinta mereka.
Seperti apa yang sudah terkisahkan dalam prasasti Situ Patengan, maka banyak nama2 pasangan yang aku lihat tertulis di batu2 yang ada di pulau Batu Cinta. Mungkin mereka juga ingin mendapatkan Cinta Abadi seperti Ki Santang & Dewi Rengganis. Wah... klo aja saat itu aku juga datang bersama pasanganku.... pasti aku juga akan menulis namaku dan namanya di pulau Batu Cinta tsb, hehehe....
Btw, semoga aku mendapatkan Cinta Abadi, Cinta yang tulus dari seseorang yang akan menerima diriku apa adanya. Karena sesungguhnya aku bukanlah seseuatu yang berharga untuk dimiliki, aku juga bukan seseorang yang sempurna untuk dicintai. Tapi aku punya sejuta ketulusan yang hanya ingin aku berikan kepada seseorang yang bisa menyayangi aku setulusnya dan menerimaku apa adanya diriku saat ini.
Usai berfoto ria, kami kembali ke darat Situ Patengan. Sambil menikmati udara yang sejuk, kami juga sempat melihat / melewati Pulau Asmara, dimana Ki Santang & Dewi Rengganis di pertemukan. Menurut si tukang perahu, di Pulau Asmara lah Ki Santang dikebumikan saat wafat, dan Pulau itu sering di datangi oleh warga Patengan atau warga lainnya untuk berziarah.
Hampir menjelang magrib kami tiba di darat kembali. Dan kami melanjutkan perjalanan menuju Bandung Kota.
Kami tiba di Bandung Kota jam 21.00, kami mencari hotel untuk menginap di daerah Dewi Sartika. Hotel & Restaurant kecil yang cukup lumayan bersih, kami ambil dua kamar, satu kamar family untuk putri2ku dan papanya. Satu kamar lagi untuk aku dan pembantuku.
Kami sempat melepas lelah sejenak di hotel itu dan selepas kami membersihkan diri, kami keluar untuk makan malam yang tertunda. Walau sudah menjelang malam, Bandung memang kota yang tak pernah sepi... masih ada keramaian di jalan dan kami juga masih bisa wisata kuliner nih dimalam hari.
Kami tiba di Bandung Kota jam 21.00, kami mencari hotel untuk menginap di daerah Dewi Sartika. Hotel & Restaurant kecil yang cukup lumayan bersih, kami ambil dua kamar, satu kamar family untuk putri2ku dan papanya. Satu kamar lagi untuk aku dan pembantuku.
Kami sempat melepas lelah sejenak di hotel itu dan selepas kami membersihkan diri, kami keluar untuk makan malam yang tertunda. Walau sudah menjelang malam, Bandung memang kota yang tak pernah sepi... masih ada keramaian di jalan dan kami juga masih bisa wisata kuliner nih dimalam hari.
Tiba kembali di hotel dan menjelang tengah malam, aku demam tinggi... mungkin aku terlalu cape sehingga aku demam lagi dan perutku kram (apa mungkin karena aku sedang datang bulan?). God forgive me.... !!
Esoknya, kami merayakan ultah kinta dengan tiup lilin secara simbolis dan kami juga merayakannya dengan makan bersama diluar dan jalan2 shooping.
Aku bahagia melihat anak2 bahagia... sampai aku kadang menahan rasa sakit perutku. Kami jalan2 dikota Bandung seharian (walau tidak tau jalan, seketemunya aja...:)), sampai kami kembali ke hotel menjelang malam dan karena terlalu cape, kami juga makan malam di kamar hotel. Dan menjelang tengah malam... seperti malam kemarin, aku demam lagi... tapi tidak separah kemarin malam, karena kali ini aku sempat meminum obat yang aku beli dari Century Health Care. Thanks God.... !!
Aku bahagia melihat anak2 bahagia... sampai aku kadang menahan rasa sakit perutku. Kami jalan2 dikota Bandung seharian (walau tidak tau jalan, seketemunya aja...:)), sampai kami kembali ke hotel menjelang malam dan karena terlalu cape, kami juga makan malam di kamar hotel. Dan menjelang tengah malam... seperti malam kemarin, aku demam lagi... tapi tidak separah kemarin malam, karena kali ini aku sempat meminum obat yang aku beli dari Century Health Care. Thanks God.... !!
Esoknya, kami siap2 untuk kembali ke Cilegon. Setelah semuanya siap... jam 10.30 kami melanjutkan perjalanan ke Jakarta, rencana ingin singgah di Jakarta besuk family yang sakit plus jalan2 lagi. Tapi karena Kinta ada OT di LIA dan Gita ada Test di NF, sehingga kami nga sempat jalan2 di Jakarta dan kami langsung pulang ke Cilegon.
Tiba dirumah tepat jam 16.00 pas dengan waktunya Gita Test dan Kinta menyusul OT - LIA.
Sedangkan aku istirahat karena aku benar2 merasakan sakit perut yang dasyat. Solusi... Aku harus ke dokter internis untuk mengecheck apa yang terjadi pada perutku ?.
Tuhanku.... semoga tidak terjadi apa2 pada diriku... amiiin..
Liburan di Bandung usai sudah dan aku melanjutkan Liburanku di rumah karena sakitku. Alhamdulillah... tidak ada apa2 pada diriku, hanya aku masih ingin mencari Second Opinion di Rumah Sakit & dokter lainnya (maybe Jakarta), untuk membuat hatiku tenang tentang sakitku itu.
Kini aku sudah mulai kembali beraktifitas seperti semula. Senam lagi.... senam lagi... kesehatan dan kebugaran tubuh harus tetap terjaga, karena ternyata sehat itu Mahal :).
Tiba dirumah tepat jam 16.00 pas dengan waktunya Gita Test dan Kinta menyusul OT - LIA.
Sedangkan aku istirahat karena aku benar2 merasakan sakit perut yang dasyat. Solusi... Aku harus ke dokter internis untuk mengecheck apa yang terjadi pada perutku ?.
Tuhanku.... semoga tidak terjadi apa2 pada diriku... amiiin..
Liburan di Bandung usai sudah dan aku melanjutkan Liburanku di rumah karena sakitku. Alhamdulillah... tidak ada apa2 pada diriku, hanya aku masih ingin mencari Second Opinion di Rumah Sakit & dokter lainnya (maybe Jakarta), untuk membuat hatiku tenang tentang sakitku itu.
Kini aku sudah mulai kembali beraktifitas seperti semula. Senam lagi.... senam lagi... kesehatan dan kebugaran tubuh harus tetap terjaga, karena ternyata sehat itu Mahal :).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar