Kamis, 15 Januari 2009

Keraguan Aisya... (2)


Pikiran dan hati kadang memang berbeda. Dan hati memang tidak dapat dibohongi.

Ternyata hati tak bisa berdusta.... Meski kucoba, tetap tak bisa Dulu Cintaku banyak padamu... Entah mengapa, kini berkurang.... Maaf ku jenuh padamu... Lama sudah kupendam tertahan dibibirku, mau ku tak menyakiti... Meski begitu indah, ku masih tetap saja Jenuh.... Selalu kah kini kau kuhindari Merasa gagal ku lain padamu Cinta bukan hanya Cinta saja.... Sementara kau merasa cukup. Maafku jenuh padamu... Lama sudah kupendam tertahan dibibirku, mau ku tak menyakiti... Meski begitu indah, ku masih tetap saja Jenuh....

Ya Aisya merasa jenuh dengan semua ini, Aisya merasa jenuh dengan hubungan yang tak jelas ini. Aisya ingin seperti dulu saat menjalani hidup sendiri... bebas, lepas dan tidak dipusingi oleh hal2 yang membuat dia terbelenggu.

Tuhan... salahkah aku jika mengambil tindakan sepihak untuk hal ini ? Salahkah sikap2ku Tuhan...? Aisya bingung dan hanya bisa bertanya pada Tuhan.
Aisya menginginkan adanya petunjuk untuk kehidupan selanjutnya...Apakah memang Ari yang terpilih oleh Tuhan untuk mendampinginya? atau ada laki2 lain ? Jika memang Ari yang terpilih... Aisya hanya ingin Tuhan mewujudkan semua harapan Ari & Aisya, terutama tentang masa depan Ari. Tapi jika bukan Ari yang terpilih, Aisya hanya minta ditunjukkan dan dipertemukan padanya siapa pemilik tulang rusuknya yang sesungguhnya.

Aisya kini menekadkan hatinya untuk tetap dengan pendiriannya, melepaskan diri dari hubungannya dengan Ari dan berjalan sesuai dengan keinginan hatinya. Walau Aisya tetap tak lupa dengan janjinya untuk akan kembali kepada Ari jika Ari berangkat kerja dan masa depannya sudah jelas.
Aisya tidak peduli Ari merasa tersakiti dengan semua sikapnya, Aisya sudah terlalu jenuh... dan jika kejenuhan ini memuncak apalagi jika Aisya mengingat kembali semua janji2 Ari yang tidak tertepati dan kebohongan2 Ari, maka... Emosi Aisya kembali memuncak sehingga rasa kasihan ataupun sayangnya pada Ari, seakan sirna begitu saja. Padahal Ari masih tetap bersikap manis dan sabar dalam menghadapi sikap2 Aisya, tapi kali inipun hati Aisya seakan terkunci... dia sudah tidak ada lagi merasa peduli dengan semua sikap manis dan baik Ari.
Entah apa yang ada dihati Aisya saat ini...??
Aisya hanya ingin lepas dari belenggu Ari, dari ke posesive an Ari dan dari perhatian Ari yang begitu berlebihan.

Hari2 berjalan dengan cepat, dan dilalui oleh Aisya dengan keraguan yang semakin membesar, walau sebenarnya titik terang itu sudah mulai ada kembali pada diri Ari dan mulai terlihat. Tapi entah kenapa, Aisya merasa tidak yakin dengan semua ini. Aisya merasa tidak percaya dengan semua yang dikatakan Ari dan yang terjadi pada Ari saat ini. Karena Aisya tidak pernah melihat bukti2 yang ada secara real, hanya mendengar cerita... yang kadang membuat Aisya merasa aneh, kok bisa begitu ? kok tidak seperti yang dibayangkan ? dll.
Untuk menutupi keraguan2 itu, Aisya tetap berjalan dengan pendiriannya, merasa telah lepas dari kehidupan Ari dan menikmati kesendiriannya, walau Ari tetap selalu ada dalam bayang2 hidup Aisya... karena Ari terlalu enggan untuk melepas Aisya.

Untuk menjaga perasaan Ari, Aisya masih tetap komunikasi dengan Ari walau tidak lagi seindah dan semesra dulu lagi. Aisya juga tetap mensupport Ari dan mendoakannya. Walau kali ini hubungan yang dirasakan Aisya adalah hanya sebuah pertemanan saja. Walau Ari masih tetap dengan rasa sayang dan cintanya yang begitu besar terhadap Aisya, tapi tetap Aisya merasa tak bergeming lagi, dia tetap dengan pendiriannya, bahkan Aisya sampai memberikan limit time untuk hubungan ini sampai akhir Maret 2009.

Jika sampai akhir Maret 2009, Ari masih tetap belum berangkat kerja dan masa depannya masih belum jelas, maka Aisya akan benar2 keluar dari kehidupan Ari dan akan membuka hati untuk yang lain.
Aisya tidak munafik... dia tetap wanita normal yang butuh akan kasih sayang dan cinta dari seorang laki2. Tapi tetap Aisya berprinsip tidak hanya CINTA.

Kehidupan yang membuat Aisya menjadi berubah, dulu Aisya sangat mengagungkan Cinta, tapi kini tidak. CINTA & UANG, itulah yang saat ini dipegang oleh Aisya. kenapa?
Karena Aisya tidak ingin hidup menderita, Aisya memiliki putri2 yang perlu dipertanggung jawabkan kehidupannya, dll.
CINTA & UANG harus selalu bersama. Ada Cinta tidak ada Uang... mana hidup akan bahagia...? Hari gini makan Cinta....?? ya nga lah...!! tapi ada Uang tidak ada Cinta... sama, hidup juga terasa tak berarti :)

Itulah prinsip kehidupan Aisya saat ini, makanya kenapa Aisya begitu merasa jenuh dengan Ari, karena dari mulai berhubungan hingga saat ini, Ari hanya memiliki Cinta.
Aisya butuh kehidupan yang layak kelak, apalagi jika nanti hidup dengan Ari, bertambah pula tanggung jawab kehidupannya, karena Ari sendiri memiliki tanggungan putra & putri2nya. Betapa sedihnya Aisya...
dia tak sanggup membayangkan masa depannya jika dia harus bersanding dengan seorang laki2 yang belum jelas masa depannya. Uang memang bukan segalanya, tapi uang juga bisa membuat segalanya.

Maafkan aku mas... maafkan semua sikap dan tindakan yang aku ambil saat ini.
Aku hanya ingin hidup bahagia... cukup aku merasakan pahitnya hidup dimasa laluku saja, aku tak ingin masa depanku sama dengan masa laluku. Aku tidak ingin kembali kemasa lalu.
Biarkan aku mengarungi kehidupanku saat ini, biarkan aku terlena dengan kesendirianku saat ini, biarkan aku merasa bebas kembali, tanpa beban yang membelenggu dalam setiap langkahku, biarkan aku seperti ini mas.... Aku janji, aku akan kembali jika semuanya menjadi jelas dan nyata, itupun jika kamu masih menghendaki. Tapi.. jika tidak pun, aku akan tetap menyukuri apa yang ada saat ini dalam kesendirian hidupku.

Tuhan.... ampuni aku. Ampuni keegoisanku, ampuni kesalahan2ku, ampuni ketidak sabaranku dan ketidak ikhlasanku... ampuni aku Tuhan...
Aku hanya menunggu mujijatMu... aku hanya menunggu petunjukMu, semua kuserahkan padaMu.

Now... wait & see until march 2009. I hope before march, all of change. So.. Cinta Aisya & Ari is the best... and forever. Mungkin itulah harapan dari Endingnya cerita Cinta ini.

Tidak ada komentar: